BioNTech Yakin Vaksinnya dapat Mengatasi Varian Baru COVID-19

Rabu, 23 Desember 2020 - P Suryo R

PRODUSEN BioNTech dengan percaya diri menyatakan vaksinya dapat bekerja pada varian baru COVID-19. "Sangat mungkin vaksin virus korona BioNTech bekerja melawan varian yang terdeteksi di Inggris," demikian pernyataan CEO BioNTech U?ur ?ahin kepada media internasional Jerman DW (23/12).

BioNTech-Pfizer akan memasok 12,5 juta dosis vaksin COVID-19 mereka ke UE pada akhir tahun ini. Jika perlu, perusahaan ini juga dapat mengadaptasi vaksin dalam waktu enam minggu sesuai varian baru jika nanti kembali ditemukan.

Baca Juga:

Dilarang Liburan, Survive dengan Merencanakan Traveling Selanjutnya

vaksin
CEO BioNTech U?ur ?ahin. (Foto: trtworld)

?ahin mengatakan, BioNTech memiliki keyakinan berdasarkan bukti ilmiah bahwa vaksin virus korona juga akan bekerja pada varian yang terdeteksi di Inggris. Dia menambahkan, protein pada bentuk virus yang bermutasi adalah 99% sama dengan virus yang ada.

Sahin dan timnya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk menguji vaksinnya pada varian virus baru. "Kemungkinan vaksin kami bekerja ... relatif tinggi," katanya yakin.

Jika vaksin perlu disesuaikan untuk varian baru, perusahaan dapat melakukannya dalam waktu sekitar enam minggu, tambah Sahin, meskipun regulator mungkin harus menyetujui perubahan sebelum suntikan dapat digunakan.

Vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman bersama dengan mitra AS Pfizer ini telah disetujui untuk digunakan di UE pada hari Senin. BioNTech mengatakan pengiriman akan segera dimulai.

Baca Juga:

Mural Bertema Virus COVID-19 Hiasi Kampung Pink Tangerang

vaksin
Vaksinasi massal telah dimulai di beberapa negara. (Foto: 123RF/Olga Yastremska)

Vaksin ini akan dipasarkan dengan nama COMIRNATY, dari gabungan kata yang berasal dari COVID-19, molekul pembawa pesan mRNA virus dan istilah komunitas dan kekebalan.

Jerman akan menerima batch pertama sebanyak 151.000 dosis pada hari Sabtu. Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan, setidaknya 670.000 dosis akan didistribusikan per minggu mulai Januari 2021.

Vaksin BioNTech-Pfizer juga telah memiliki lisensi di Inggris, Kanada dan Amerika Serikat. Perusahaan yang didirikan oleh Sahin dan pasangan serta istrinya, Özlem Türeci, adalah yang pertama menerima persetujuan untuk vaksin.

CEO menyebut persetujuan tersebut sebagai langkah penting untuk mengakhiri pandemi, dan dia memuji komunitas ilmiah pada umumnya dengan penemuan teknologi mRNA. “Kami tidak sendirian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Jadi saya pikir seluruh komunitas ilmiah adalah pahlawan super," tutup ?ahin. (Aru)

Baca Juga:

Kebiasaan New Normal Akankah Bertahan?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan