Awas Leher Tegang dan Pusing Setelah Santap Lemak

Senin, 24 April 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

HIDANGAN makanan yang bervariasi menjadi salah satu hal ditunggu saat Lebaran. Walaupun bulan puasa telah berlalu, tetapi sebaiknya kamu tetap mengontrol nafsu makan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi, apalagi lemak jenuh. Konsumsi hidangan tinggi lemak bisa menimbulkan leher tegang dan pusing pada seseorang.

“Makanan tinggi karbohidrat, seperti kue-kue kering dan ketupat (makanan khas Lebaran). Kemudian yang tinggi lemak, misalnya segala macam daging, ditambah santan, itu semua memang berlemak tinggi,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania, Msi, dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Lezat, Makanan Ini Ternyata Mengandung Kolesterol Jahat

Selain kondisi leher tegang dan pusing, keluhan seperti begah, mual, konstipasi, dan diare juga dapat dialami segera bahkan dapat terjadi dalam hitungan menit setelah seseorang mengonsumsi hidangan tinggi lemak. Gejala tegang pada leher dan pusing menandakan aliran darah yang melambat. Oleh karena itu, kondisi ini sudah bisa langsung seseorang rasakan saat satu kali mengonsumsi makanan yang tinggi lemak.

Diare dapat dialami segera setelah seseorang mengonsumsi hidangan yang tinggi lemak. (Foto: Pexels/Sora Shimazaki)

“Kalau aliran darah melambat, termasuk aliran darah ke otak itu juga menjadi lambat. Akhirnya, menimbulkan keluhan pusing, kemudian biasanya pembuluh darah itu juga akan menjadi kaku, akhirnya menimbulkan tegang pada leher,” jelas Inggrid.

Jika kamu mudah mengalami konstipasi atau sembelit, kondisi tersebut akan makin berat. Selain itu, seseorang juga akan lebih mudah diare setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. Inggrid juga menambahkan gejala-gejala ini belum langsung berhubungan dengan kolesterol karena proses lemak dimetabolisme tubuh hingga akhirnya menjadi kolesterol membutuhkan waktu.

Baca Juga:

Begini nih Kaitan antara Daging Kambing dan Kolesterol Tinggi

“Makanan begitu masuk ke dalam tubuh lalu dicerna itu masih sebagai lemak yang nanti menjadi asam-asam lemak, kemudian ada proses lagi metabolisme dalam tubuh, nanti membentuk kolesterol, misalnya LDL, HDL, kilomikron juga termasuk di dalamnya,” jelasnya.

Semua proses lemak dimetabolisme tubuh hingga akhirnya menjadi kolesterol membutuhkan waktu. (Foto: Unsplash/bawah reserve)

Terdapat beberapa jenis kolesterol dalam bentuk lipid dan protein, antara lain LDL (Low Density Lipoprotein) atau dikenal sebagai kolesterol jahat karena merupakan penyebab utama munculnya plak dalam pembuluh darah. Lalu HDL (High Density Lipoprotein), yang dikenal sebagai kolesterol baik yang dapat mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh. Terakhir VLDL, (Very Low Density Lipoprotein), digunakan untuk energi dan pemindahan lemak. (vca)

Baca Juga:

Cara Memotong Daging Kambing Bisa Memengaruhi Tingkat Keempukan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan