Asal-usul Asteroid yang Musnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu Ditemukan

Selasa, 20 Agustus 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Para ilmuwan telah menemukan asal-usul asteroid dahsyat yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Batuan yang hancur itu diperkirakan memiliki lebar setidaknya enam mil, yang kemungkinan besar dihantamkan ke Bumi dari luar Tata Surya.

Studi dari Universitas Cologne menemukan, bahwa asteroid tersebut pertama kali terbentuk di suatu tempat di luar orbit Jupiter.

Kemudian, asteroid itu diperkirakan telah terlempar keluar dari orbit atau mungkin diakibatkan dari tabrakan dengan batu lain, sehingga menyebabkan tabrakan apokaliptik dengan Bumi.

Baca juga:

Ilmuwan NASA Temukan Kristal Kuning di Mars, Pertama Kalinya dalam 30 Tahun

Lalu, kawah tumbukan yang terbentuk setelah batu terpental ke Bumi (disebut kawah Chicxulub), terkubur di bawah Semenanjung Yucatan di Meksiko.

Ilmuwan Temukan Jejak Rutenium

Ilmuwan temukan jejak rutenium di Denmark, Italia, dan Spanyol
Ilmuwan temukan jejak rutenium di Denmark, Italia, dan Spanyol. Foto: Unsplash/NASA Hubble Space Telescope
>Lapisan Bumi yang disebabkan oleh hantaman tersebut ditemukan oleh tim peneliti. Mereka juga menemukan sebuah jejak di Denmark, Italia, dan Spanyol, yang semuanya mengandung unsur rutenium.

Para ilmuwan memperkirakan, rutenium tersebut pasti berasal dari Chicxulub. Sebab, rutenium sangat jarang diproduksi di Bumi.

Rutenium, kata mereka, merupakan “sidik jari umum” batuan di sabuk asteroid utama. Hal ini juga konsisten dengan asteroid tipe C (kaya karbon).

Selanjutnya, batuan angkasa luar yang sama itu ditemukan di sabuk asteroid yang letaknya berada di antara Mars dan Jupiter.

Baca juga:

Misteri Kode Kuno di Tablet Babilonia Berhasil Dipecahkan

Ilmuwan Mario Fischer-Godde mengatakan kepada AFP, "Sekarang kita dapat, dengan semua pengetahuan ini... mengatakan bahwa asteroid ini awalnya terbentuk di luar Jupiter."

Ia juga menambahkan, sebuah proyektil yang berasal dari pinggiran Tata Surya telah menentukan nasib dinosaurus. Namun, temuan tersebut masih belum menunjukkan secara pasti dari mana asalnya.

Fischer-Godde menyebutkan, pihaknya tidak bisa memastikan di mana asteroid itu bersembunyi sebelum menabrak Bumi.

Ada juga usulan yang mengatakan, bahwa komet memusnahkan dinosaurus. Namun, Fischer-Godde menjelaskan, temuan timnya mengesampingkan hipotesis tersebut.

Asteroid 66 Juta Tahun Lalu Sebabkan Dampak Buruk

Asteroid 66 juta tahun lalu sebabkan dampak buruk bagi Bumi
Asteroid 66 juta tahun lalu sebabkan dampak buruk bagi Bumi. Foto: Unsplash/NASA Hubble Space Telescope
>Dampak asteroid 66 juta tahun yang lalu membuat kawah Chicxulub berdiameter hampir 150 mil, menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan di Bumi pada saat itu.

Pukulan tersebut melemparkan sejumlah besar puing ke udara dan menyebabkan gelombang pasang besar yang melanda benua Amerika.

Peneliti dinosaurus dari Museum Sejarah Nasional, profesor Paul Barrett mengatakan, asteroid itu menghantam dengan kecepatan tinggi dan secara efektif menguap.

“Ini membuat kawah besar, jadi di sekitar lokasi terjadi kerusakan total. Gelombang ledakan besar dan gelombang panas terjadi dan melontarkan material dalam jumlah besar ke atmosfer. Ini mengirimkan jelaga ke seluruh dunia. Itu tidak sepenuhnya menghalangi Matahari, tapi mengurangi jumlah cahaya yang mencapai permukaan Bumi,” ujarnya dikutip dari The Sun, Senin (19/8).

Baca juga:

Ilmuwan Temukan Lautan Tersembunyi di Mars

Fischer-Godde menyatakan, meski temuannya memberikan wawasan langka tentang masa lalu planet ini, tetapi penemuan tersebut juga merupakan peringatan bagi masa depan Bumi.

"Jika akan ada asteroid tipe C di orbit yang melintasi Bumi, kita harus sangat berhati-hati. Karena itu mungkin yang terakhir kita saksikan," katanya. (sof)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan