Legilastor Soroti Simpang-siur Informasi Gangguan Ginjal Akut Anak
Kamis, 20 Oktober 2022 -
MerahPutih.com - Kasus gangguan ginjal akut kini tengah mengancam anak-anak di tanah air.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah mencegah meluasnya penyebaran kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang pada anak.
“Kondisi ini memang memprihatinkan. Kita mendapat ujian lagi, penyakit gangguan ginjal akut misterius ini belum diketahui penyebabnya secara pasti,” kata Rahmad Handoyo di Jakarta, Kamis (20/10).
Baca Juga:
Temuan Gangguan Ginjal Akut di DKI Bertambah Jadi 71 Kasus
Legislator PDI Perjuangan ini mendukung penuh langkah pemerintah yang mengeluarkan surat edaran penghentian untuk sementara penggunaan penggunaan obat-obatan berbentuk sirup atau cairan.
Langkah ini terkait adanya dugaan pada obat cair atau syrup mengandung etilen glikol (EG) yang diduga bisa merusak ginjal.
“Larangan penggunaan obat sirop atau cair sebagai antisipasi penyakit gangguan ginjal akut pada anak ini harus jadi perhatian semua pihak,” katanya.
Soal penghentian penggunaan obat sirup, menurut Handoyo, tidak cukup hanya sebatas larangan pengumuman, tetapi harus disosialisasikan secara masif kepada publik.
Secara terus menerus agar informasi ini benar benar sampai ke masyarakat dan siapa pun yang menjual.
“Tentang hal ini (larangan penggunaan obat cair) masyarakat harus diedukasi secara masih dan optimal. Pemerintah kan bisa memanfaatkan berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media yang ada,” kata Handoyo.
Baca Juga:
Merek Obat Sirop Pemicu Gangguan Ginjal Akut Diminta Diumumkan
Hal penting lainnya yang harus dihindari, adalah kesimpangsiuran informasi menyangkut penyakit gagal ginjal akut pada anak.
“Jangan sampai akibat informasi yang simpangsiur menimbulkan kepanikan serta rasa takut pada masyarakat,” bebernya.
Selain itu dia meminta masyarakat harus diajari caranya mengatasi penyakit yang diderita anak seperti batuk dan demam tanpa harus menggunakan obat cair.
Hal itu, menurut dia, selama ini masyarakat dan tenaga medis terbiasa memberikan anak obat cair ketika sakit. (Knu)
Baca Juga:
Apoteker Sebut Senyawa Pemicu Ginjal Akut tidak Dipakai dalam Formulasi Obat