Anak Yatim Piatu Akibat COVID-19 Lebih 20 Ribu, Menteri PPPA Harap Tak Ada Tambahan Lagi
Minggu, 12 September 2021 -
Merahputih.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mencatat, banyak anak yang menjadi yatim piatu karena salah satu atau kedua orang tuanya meninggal akibat COVID-19
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyebut, dari data Rapidpro September 2021 yang terdata secara nasional, angka anak yatim piatu karena pandemi COVID-19 tembus 20.887 anak.
Baca Juga:
Gusdurian Peduli Jadi Jagoan Negri Aing Dalam Misi Menyelamatkan Anak Yatim Piatu Terdampak COVID-19
"Mudah-mudahan kita harapkan sudah berhenti, tidak ada tambahan lagi," kata Bintang dalam keterangan pers, Minggu (12/9).
Ia mencontohkan, khusus di Provinsi Bali ada sebanyak 265 anak. Namun bantuan yang baru diberikan hanya 234. "Ini adalah hasil verifikasi, (jumlah) yang membutuhkan bantuan,” ujar Bintang.

Bintang menghimbau agar para orang tua tunggal maupun keluarga asuh, yang mungkin membutuhkan bantuan untuk beradaptasi dalam peran barunya.
Terutama dalam pengasuhan dapat memanfaatkan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dari Kemen PPPA untuk berkonsultasi atau mendapat pendampingan psikolog.
Baca Juga:
Kemensos Usulkan Rp 11 Triliun Dana Untuk Perlindungan Anak Yatim Piatu
Menurut dia, kolaborasi dan sinergi juga sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan intervensi terhadap upaya pemenuhan hak perempuan dan anak
"Kita perlu memberikan pendampingan kepada anak-anak yang kurang beruntung, tapi saya yakin dan optimis ke depan akan menjadi anak-anak yang beruntung dengan semangat yang harus dibangun,” tambah politikus PDIP ini. (Knu)