5 Kunci Keamanan Pangan Menurut Ahli Nutrisi
Jumat, 26 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Beragam upaya perlu dilakukan untuk menjaga keamanan pangan, terlebih untuk anak-anak. Meski terdengar sederhana, setidaknya ada lima kunci untuk menjaga keamanan pangan yang perlu diperhatikan saat membuat dan menyiapkan makanan.
Hal ini diungkap oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Yoga Devaera, Sp.A(K), dalam diskusi daring mengenai food estate yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia, Kamis (25/1).
Pertama adalah menjaga kebersihan. Meski kebanyakan mikroba tidak menyebabkan gangguan kesehatan, namun mikroba patogen tersebar luas di tanah, air, hewan, dan manusia. Mikroba ini terbawa oleh pangan, serbet, dan peralatan terutama pada talenan yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan penyakit.
Baca juga:
Kedua adalah memisahkan pangan mentah dari pangan matang. Pangan mentah, terutama daging sapi, daging unggas, seafood, dan cairan yang ditimbulkan dapat mengandung mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.
Ketiga, memasak pangan dengan tepat karena dapat membunuh mikroba patogen. Pangan yang dimasak dengan suhu internal 70 derajat Celcius dapat memberikan kepastian pangan aman untuk dikonsumsi. Pangan yang benar-benar harus diperhatikan adalah daging, terutama daging cincang, daging panggang utuh, dan potongan daging besar.
Baca juga:
Cara keempat, menjaga keamanan pangan adalah menjaga pangan pada suhu aman. Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu ruang. Dengan menjaga suhu di bawah 5 derajat Celcius atau di atas 60 derajat Celcius, pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti. Beberapa mikroba patogen dapat tumbuh pada suhu di bawah 5 derajat Celcius.
Terakhir, gunakan air dan bahan baku yang aman. Bahan baku, termasuk air dan es dapat terkontaminasi oleh mikroba patogen dan bahan kimia berbahaya. Racun dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur. Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana seperti mencuci dan mengupas kulitnya dapat mengurangi risiko. (*)
Baca juga: