2020 akan Ditutup dengan Tiga Fenomena Langit Langka
Kamis, 03 Desember 2020 -
MENUTUP tahun 2020, semesta menganugerahkan kita dengan berbagai hadiah istimewa. Di penghujung tahun ini, para astronom mengumumkan tiga fenomena langit unik yang akan terjadi dalam waktu berdekatan. Bagi kamu para pengamat bintang, fenomena ini jelas tak boleh terlewat.
Baca juga:
Fakta Menarik Seputar Aurora, Cahaya Langit Indah di Kutub-Kutub Bumi
1. Hujan meteor paling berwarna, The Geminids

Apakah kamu sudah siap menyaksikan 150 bintang jatuh warna-warni per jam? Sebab itulah yang mungkin terjadi di malam hari pada Minggu, 13 Desember 2020. Demikian laporan laman Travel and Leisure.
Berlangsung hingga Senin dini hari, planet kita akan melewati aliran debu dan puing-puing yang berada di tata surya. Fenomena tersebut akan memberikan hujan meteor paling fantastis tahun ini yang dijuluki sebagai The Geminids.
Kebanyakan hujan meteror terjadi karena komet, namun tidak demikian dengan Geminids. Peristiwa ini akan memunculkan hujan meteor warna-warni, seperti kuning, biru, merah, dan hijau.
Serunya lagi, Geminids bergerak lebih pelan saat melintasi langit malam sehingga memudahkanmu untuk melihatnya. Mari berharap agar langit cerah ya sehingga kita bisa meminta permohonan pada bintang jatuh.
Jika kelewatan, jangan khawatir. Soalnya akan ada hujan meteor besar lainnya dalam waktu relatif dekat. Setelah The Geminids, The Qudrantids akan terlihat dari bumi pada 2 Januari 2021. Kabarnya kamu bisa melihat 120 bintang jatuh per jam lho.
2. 'Planet berciuman' terbaik milenium ini

Desember 2020 kamu dapat melihat planet berciuman. Sebab bulan ini merupakan titik balik matahari musim dingin yang sangat istimewa. Kutub utara bumi akan berada pada kemiringan maksimumnya dari matahari.
Biasanya hal ini tidak disertai dengan penglihatan apapun. Namun tepat setelah matahari terbenam pada Senin, 21 Desember, planet raksasa Jupiter dan Saturnus akan bersinar bersama hampir menyatu. Makanya hal ini disebut sebagai fenomena planet berciuman.
Mengapa bisa terjadi? Seperti yang kita tahu, semua planet bergerak mengelilingi matahari di bidang yang sama. Bedanya hanya terletak pada waktunya saja. Jika Jupiter mengorbit matahari setiap 12 tahun bumi, Saturunus membutuhkan waktu 29 tahun bumi.
Artinya, setiap 20 tahun Jupiter melewati Saturnus dari sudut pandang kita di bumi. Nah untuk sesaat kedua planet tersebut tampak sangat dekat. Ini disebut sebagai great conjunction.
Baca juga:
Faktanya tidak pernah ada great conjunction sedekat dan semudah ini untuk dilihat sejak tahun 1226. Oleh karena itu, konjungsi titik balik matahari hebat ini menjadi peristiwa sekali dalam 10 kali kehidupan.
Berdasarkan perhitungan, great conjunction berikutnya antara Jupiter dan Saturnus diperkirakan akan terjadi pada 5 November 2040.
Namun akan ada fenomena planet berciuman lain dalam waktu dekat. Mars akan lewat dekat Uranus pada Januari 2021. Dua bulan kemudian, Jupiter dan Merkurius juga diprediksi muncul berdekatan.
3. Gerhana matahari terbaik versi 2020

Gerhana matahari total akan berlangsung pada 14 Desember di selatan Chile dan Argentina. Tadinya fenomena ini disebut-sebut sebagai daya tarik wisata paling ditunggu tahun ini. Namun pandemi telah membatalkan rencana ribuan pemburu gerhana.
Meskipun begitu, ahli astronomi menyebutkan bahwa beberapa lokasi di kedua negara tersebut tetap akan dilintasi bayangan bulan selama dua menit dan sembilan detik.
Perjumpaan singkat ini akan menampilkan perasaan mistis saat matahari menghilang di belakang bulan sehingga membuat dunia menjadi gelap selama beberapa waktu. Tetapi hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri.
Gerhana matahari total ini menjadi semakin istimewa karena gerhana matahari total berikutnya baru muncul setahun kemudian. Tepatnya pada Sabtu, 4 Desember 2021 di Antartika. (sam)
Baca juga:
Air di Danau Ini Berubah Jadi Warna Merah Muda Dalam Semalam