Fakta Menarik Seputar Aurora, Cahaya Langit Indah di Kutub-Kutub Bumi
Aurora, fenomena alam yang menakjubkan. (Foto: pexels/sstein egil liland)
TERKENAL dengan julukan The Northen Light, aurora adalah salah satu fenomena alam yang paling terkenal di seluruh dunia karena keindahannya. Laman Mentalfloss mengatakan, aurora hanya terlihat di langit bumi bagian utara dan selatan.
Dibagian utara, dapat dinikmati di sepanjang pantai Siberia, Skandinavia, Islandia, ujung selatan Greenland, Kanada utara, dan Alaska. Berikut adalah beberapa fakta menarik seputar fenomena aurora, beberapa di antaranya mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya lho!
Baca juga:
Pembawa keberuntungan
Aurora diyakini sebagai pertanda oleh banyak orang di masa lalu. Kepercayaan Amerika Utara kuno mengatakan bahwa aurora timbul karena roh orang mati sedang bermain bola. Sedangkan bagi nelayan di Skandinavia dulu meyakini adalah pertanda keberuntungan besar bagi nelayan.
Dapat dinikmati sampai ke luar angkasa
Aurora, selain dapat bisa dinikmati oleh mahluk hidup di bumi, ternyata secara mengejutkan juga dapat dilihat dari luar angkasa. Walau aurora muncul di dekat kutub bumi namun para astronot yang ada di Stasiun Luar Angkasa dapat melihatnya dengan jelas.
Baca juga:
Ion yang berbeda menghasilkan warna berbeda
Aurora timbul karena benturan antara elektron yang berasal dari matahari dengan oksigen atau nitrogen di atmosfer bumi. Selain menghasilkan cahaya, benturan tersebut juga menentukan warna aurora yang dihasilkan.
Saat elektron berbenturan dengan oksigen, akan muncul warna hijau kekuningan atau merah. Nitrogen akan menghasilkan warna biru. Warna ungu, putih, dan merah muda akan dihasilkan saat electron berbenturan dengan keduanya.
Warna Hijau dominan terlihat
Hijau adalah warna yang sering muncul di langit utara maupun selatan diantara warna-warna lainnya. Hal ini dikarenakan partikel matahari berbenturan diatas ketinggian 96 sampai 241 kilometer yang terdapat banyak oksigen sehingga cahaya yang paling banyak dihasilkan warna hijau.
Aurora sudah diamati sejak lama
Merupakan fenomena yang sudah diketahui sejak lama. Salah satu ilmuwan Galileo Galilei sudah menyaksikannya lebih dulu. Terbukti dengan ditemukannya lempengan tanah liat di Babilonia yang berisi catatan pengamatan tentang 'cahaya merah' yang terlihat di langit pada tahun 567 SM. Lukisan aurora di sebuah gua berusia 30.000 tahun juga merupakan salah satu buktinya. (Lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Kerasa Enggak? Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Terasa Dingin Ternyata Ini Penyebabnya
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Keluar Rumah Malam Ini dan Lihat Fenomena 'Hunter Moon'
BMKG Ungkap Penyebab Peningkatan Suhu Perkotaan di Indonesia
Badai Geomagnetik Ekstrem Timbulkan Aurora Borealis