Warga Daan Mogot Kesal Permukiman Mereka Jadi Tempat Penampungan Para Pencari Suaka


Budi Warga Daan Mogot kecewa karena para pengungsi ditempatkan di dekat pemukiman mereka tanpa pemberitahuan terlebih dulu (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Sekitar 1.155 pengungsi asal Asia Tengah memadati kompleks perumahan Daan Mogot Baru, Jakarta Barat. Mereka merupakan pencari suaka yang sebelumnya hidup terlunta-lunta di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Barat.
Dari pantauan di lokasi, mereka hidup menggelandang. Ada yang tidur di trotoar, halaman gedung hingga jalanan di sekitar ruko. Bahkan anak-anak kecil terpaksa mendapatkan tempat yang tak layak.
Baca Juga: Selama Satu Minggu Kebutuhan Pencari Suaka Ditanggung Pemprov DKI
Bukannya iba, warga sekitar malah dibuat risih dengan kehadiran mereka. Pasalnya, aktivitas mereka membuat suasana perumahan menengah keatas itu menjadi kumuh.
Mereka memasang spanduk berisi penolakan terhadap para pencari suaka.

Perwakilan warga, Budi mengatakan mereka tak pernah diberikan pemberitahuan bakal ada pengungsi yang ditempatkan disana.
"Tidak ada pemberitahuan. Tau -tau dibersihkan beberapa hari, besoknya orang (pengungsi) langsung datang semua," kata Budi ditemui di lokasi, Minggu (14/7).
Ia menjelaskan, Pemprov DKI seharusnya memberikan pemberitahuan melalui perangkatnya yang ada seperti Wali kota, Camat dan Lurah.
"Anehnya, saat kami tanya semua orang gak ada yang tau. Tau-tau pada datang kesini," sesal Budi.
Budi menganggap, warga asal Asia Tengah itu tak layak untuk tinggal di jalanan seperti itu. Selain tak ada tempat berlindung dari panas dan hujan, ketidaktersediaan air juga mempengaruhi.
"Coba dilihat WC nya dimana. Orang kalau makan atau mandi aja teriak-teriak. Kalau sampai teriak-teriak lalu keluar, bisa ribut nanti," kata Budi.
"Silahkan tanya ke pengungsi. Layak gak mereka. Dia pasti tak layak," terang dia.
Baca Juga: Alasan Kemanusiaan Ketua DPRD DKI Pindahkan Pencari Suaka ke Eks Kodim Kalideres
Sebagai warga, Budi mengaku kasihan dengan kehidupan para pengungsi yang jauh dari kata nyaman dan aman.
"Saya minta ke Pemprov untuk dikasih solusi lah," sebut dia.
Sementara itu, perwakilan warga lainnya, Deo menilai, pemerintah jangan mengorbankan warga Indonesia sendiri hanya karena ingin membantu warga asing pencari suaka.
"Kami warga negara yang setisp bulan dan tahun membayar pajak. Bantu warga asing, tapi jangan mengorbankan warga sendiri," pinta warga yang bermukim di cluster Ubud ini.(Knu)
Baca Juga: UNHCR Tak Serius Urusi Pencari Suaka, Prasetyo: Pulangkan Ke Negara Masing-masing
Bagikan
Berita Terkait
Total 30 UMKM Isi Blok M Hub Rubanah atau Basement 1, Secara Bertahap Mulai Buka Oktober 2025

Sidak Parkir Ilegal dan Dugaan Pengemplangan Pajak, Pramono Anung Tegaskan Komitmennya Jadika Jakarta Kota yang Lebih Tertib dan Teratur

DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging

Pemprov DKI Pastikan Nelayan Terdampak Pembangunan Pagar Beton Cilincing Terdata dan Mendapatkan Kompensasi Tepat Sasaran

'Pelican Crossing' Mulai Diuji Coba dengan Pengawasan Dishub-Satpol PP, Anak Buah Pramono Beri Himbauan Begini

Pramono Tegaskan Lokasi Baru Pedagang Pasar Burung Barito Tempat Berhenti Banyak Orang

Heboh Tanggul Beton Laut di Cilincing, Pramono Segera Panggil PT KCN

Korban Banjir Bali Terus Bertambah, 14 Meninggal Dunia dan 562 Jiwa Mengungsi

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

Target Ambisius Pemprov DKI untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta Hingga 2029
