Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Ilustrasi: Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengevakuasi pohon tumbang di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta
Merahputih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta memperkuat upaya mitigasi bencana pohon tumbang, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sedang melanda Ibu Kota.
Peristiwa pohon tumbang, yang belakangan ini bahkan menimbulkan korban jiwa, masih sering terjadi di Jakarta.
“Seperti ini sudah beberapa kali terjadi dan ini sangat disayangkan sekali,” ujar Ali, Rabu (5/11).
Baca juga:
Bangunan SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh Tertimpa Pohon, 44 Siswa Terluka
Menurutnya, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) harus rutin melakukan pengecekan dan pemangkasan terhadap pohon-pohon tua dan berukuran besar di lokasi-lokasi rawan. Langkah preventif ini sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian yang mengancam keselamatan masyarakat.
“Distamhut harus rajin turun ke lapangan. Pohon-pohon yang sudah tua dan besar perlu dipotong untuk mencegah jatuh korban lagi,” tegasnya.
Upaya Pemprov DKI dan Program Peremajaan Pohon
Selain itu, Ali juga meminta Distamhut berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan agar menertibkan area parkir di bawah pohon besar selama cuaca ekstrem berlangsung. Ia menyarankan agar parkir sementara dilarang di lokasi tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Distamhut DKI Jakarta, Fajar Sauri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memangkas lebih dari 62 ribu pohon di seluruh wilayah Jakarta sepanjang tahun 2025 sebagai langkah pencegahan pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang.
“Kami terus melakukan pemangkasan rutin,” ungkap Fajar.
Baca juga:
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Hingga Oktober 2025, sebanyak 62.161 pohon telah dipangkas di berbagai titik Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lima wilayah kota. Fajar mengakui bahwa hujan lebat yang disertai angin kencang belakangan ini telah menyebabkan sejumlah pohon tumbang, termasuk insiden di Jalan Metro Pondok Indah dan Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, yang menelan korban jiwa.
“Menindaklanjuti kejadian tersebut, kami meningkatkan intensitas peremajaan pohon tua yang memiliki risiko tumbang sejak 27 Oktober 2025,” ucap dia.
Program peremajaan ini difokuskan pada jalur hijau, median jalan, dan area publik lainnya. Pohon-pohon tua yang berisiko akan diganti dengan tanaman baru yang memiliki akar kuat, tajuk ringan, dan ketahanan terhadap angin kencang, disesuaikan dengan kondisi lingkungan perkotaan Jakarta.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pohon Tua di Jakarta Berubah Jadi 'Malaikat Pencabut Nyawa' Saat Hujan Ekstrem, DPRD Desak Pemangkasan 62 Ribu Pohon Sebelum Korban Berjatuhan Lagi
Pedagang Eks Barito Wajib Tahu! Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Jika Mau Punya Kios di SFK Lenteng Agung, Satu KK Hanya Boleh Satu Kios
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Pemprov DKI Gunakan Dana BTT untuk Perbaiki 8 Tanggul Roboh dan Longsor di Jakarta
Berisiko Tumbang hingga Mengakibatkan Korban, Pemprov DKI Pangkas 62.161 Pohon di Jakarta