Antisipasi Ancaman Banjir Rob, Pemprov DKI Siagakan Drone Pemantau Got Sampai Melibatkan 560 Pompa Permanen untuk 7 Wilayah Rawan
Pekerja menyelesaikan proyek peninggian tanggul laut di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom)
Merahputoh.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah antisipasi komprehensif untuk menghadapi ancaman banjir rob yang diprediksi terjadi pada tanggal 5 hingga 10 November 2025.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengatakan bahwa Pemprov DKI telah menyusun strategi menyeluruh. Strategi ini berfokus pada pencegahan, mitigasi, dan respon cepat untuk mengantisipasi potensi rob.
“Untuk penyiagaan personel dan peralatan, Dinas SDA telah mengerahkan Pasukan Biru (tim tanggap darurat) secara penuh," ujar Chico, Kamis (6/11).
Baca juga:
Fenomena Supermoon Picu Banjir Rob, BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada
Penyiagaan personel difokuskan pada tujuh wilayah utama yang rawan terdampak rob, meliputi Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina, Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Kali Baru, dan Marunda.
Kesiapan Infrastruktur dan Modifikasi Cuaca
Dalam aspek infrastruktur, sebanyak 560 unit pompa permanen (stasioner) dengan total kapasitas 1,2 juta liter per menit telah disiagakan secara operasional di 11 kelurahan pesisir, termasuk Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, dan Ancol.
Selain itu, 50 unit pompa portable (mobile) juga disiapkan untuk kebutuhan drainase darurat. Hingga saat ini, 95 persen pompa dilaporkan dalam kondisi prima pasca perawatan pada Oktober 2025.
Pemprov DKI juga melakukan pengerukan saluran drainase utama di kawasan pesisir sepanjang 15 kilometer sejak 22 Oktober 2025, menghasilkan 1.500 karung lumpur.
Baca juga:
Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem
Meskipun efektivitas drainase keseluruhan mencapai 85 persen, daerah seperti Marunda dan Kali Baru masih rentan tersumbat akibat sedimentasi, sehingga tim terus memantau menggunakan drone. Peningkatan efektivitas ini ditargetkan melalui implementasi sistem polder tertutup.
Untuk mengurangi curah hujan ekstrem yang dapat memperparah rob, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Kegiatan ini berlangsung dari 5 hingga 10 November 2025, bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU).
“Hal ini bertujuan untuk menurunkan intensitas hujan di wilayah utara Jakarta,” tambah Chico.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Cuaca Ekstrem Berdampak pada Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak
Prakiraan Cuaca BMKG Minggu (21/12): Jakarta Dikepung Awan Tebal Pagi Ini, Siang Hingga Sore Giguyur Hujan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu 20 Desember: Waspada Hujan Siang Hingga Sore Hari
Pramono Anung Pastikan ASN DKI Profesional Meski Kerja dari Pantai, Layanan Publik Dijamin Tak Terganggu
Empati Bencana Sumatera, Perayaan Tahun Baru Jakarta 2026 Ditekan Sederhana
Tanggul NCICD Ancol Barat Hampir Rampung, Pramono Targetkan Jakarta Utara Bebas Banjir Rob
2 Bibit Siklon Terpantau di Sekitar NTT, Bawa Potensi Hujan Ringan hingga Lebat
DPRD DKI Jakarta Targetkan 20 Perda Rampung di 2026, Mulai Urusan Narkoba Sampai Nasib PKL Jadi Prioritas
Kota Tua Harus Sudah 'Glowing' Sebelum 2029, Rano Karno Bentuk Lembaga Teknis Khusus
Cuaca Ekstrem masih akan Melanda Indonesia, Komisi VIII DPR Minta Pemda Perkuat Kewaspadaan Bencana