Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
                Ilustrasi: Pompa Air Sedot Banjir Pemukiman Padat Penduduk Kapuk Jakarta Barat (MP/Didik)
Merahputih.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menyiagakan total 560 unit pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Kesiagaan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi banjir rob yang diprediksi melanda pesisir Jakarta pada bulan November ini.
"Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir/genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner," ujar Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta, Hendri, Selasa (4/11).
Baca juga:
Tim Pelangi, Garda Terdepan Andalan Jakarta Hadapi Cuaca Ekstrem
Dinas SDA DKI Jakarta memprediksi kawasan pesisir Jakarta akan terdampak banjir rob pada 6 hingga 9 November 2025. Wilayah yang berpotensi terdampak termasuk Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina dan JIS, Tanjung Priok dan Kali Baru, serta Marunda.
Prediksi ini didasarkan pada hasil pemodelan yang mempertimbangkan kondisi penurunan tanah, kenaikan muka air laut (sea level rise), elevasi pesisir, dan pasang surut Teluk Jakarta.
Strategi dan Kesiagaan Penanganan Rob
Merespons potensi ini, Dinas SDA DKI Jakarta, melalui Suku Dinas SDA Jakarta Utara, mengambil berbagai langkah antisipasi.
Selain penyiagaan pompa, Hendri menyebutkan bahwa upaya mitigasi lainnya mencakup penyiagaan penuh rumah pompa dan pintu air, serta pembangunan tanggul darurat atau tanggul mitigasi.
Rumah pompa dan pintu air yang disiagakan secara spesifik meliputi Pintu Air Marina, Pompa/Polder Kali Asin, Pompa Ancol, Pompa Junction PIK, Pompa Muara Angke, Pompa Pasar Ikan, dan Pompa Tanjungan.
Selain peralatan, Dinas SDA DKI juga menyiagakan Satuan Tugas (Satgas) atau yang dikenal sebagai Pasukan Biru. Pasukan ini siap bergerak cepat jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta dan bertugas melakukan pemantauan rutin untuk memastikan kondisi lapangan tetap terkendali.
Baca juga:
Rekor Tercepat 6 Jam, Target Pramono Semua Banjir di Jakarta Harus Surut Kurang dari Sehari
Pemerintah Provinsi berharap langkah-langkah antisipasi ini dapat efektif dalam mengatasi limpasan air laut ke daratan, khususnya di Jakarta Utara, sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan normal.
Masyarakat diimbau untuk memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, Aplikasi JAKI, atau menghubungi 112 jika menghadapi situasi darurat.
"Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan," pesan Hendri.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
                      Tanggul Baswedan Jebol, Gubernur Pramono Anung Siapkan Dua Jurus Jitu Penyelamatan Jati Padang
                      Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
                      Pemprov DKI Mulai Besok Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Besar-besaran Sampai 10 November 2025
                      Besok Rabu Malam Supermoon Terbesar 2025, Banjir Rob Intai Kawasan Pesisir Indonesia
                      Waspada Potensi Banjir Rob di 7 Pesisir di Bali pada 5-9 November
                      Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspadai Banjir Rob 8 Hari Mendatang
                      Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono
                      Cuaca Eksrem Bikin Banjir di Semarang, BNPB Siagakan 2 Pesawat Buat Reduksi Awan Hujan
                      21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya