WHO Keluarkan Izin Darurat Vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 16 Februari 2021
WHO Keluarkan Izin Darurat Vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (ANTARA/HO-WHO/pri.)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorizetion (EUA) untuk vaksin COVID-19 buatan bersama AstraZeneca dan Oxford University, Senin (15/2) kemarin.

Izin itu diharapkan oleh banyak pihak dapat memperluas distribusi vaksin, dengan harga cukup terjangkau, di negara-negara berkembang.

“Kami telah memastikan semuanya siap untuk vaksin segera didistribusikan. Namun, kami masih harus meningkatkan produksi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Gebreyesus saat acara jumpa pers.

Baca Juga:

Kabur dari RS, Pasien COVID-19 Dipenjara Empat Bulan

“Kami akan terus meminta para produsen vaksin COVID-19 mengirim informasi ke WHO bersamaan dengan waktu mereka menyerahkan informasi itu ke negara-negara maju,” kata Tedros terkait informasi mengenai produksi vaksin, dikutip Antara.

WHO lewat pernyataan resminya mengumumkan pihaknya telah mengeluarkan izin pakai darurat (EUA) untuk vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh AstraZeneca bersama SKBio (Korea Selatan) dan oleh Serum Institute of India (SII).

Vaksin itu masuk dalam daftar WHO setelah sekelompok ahli merekomendasikan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca/Oxford University masuk dalam daftar penggunaan darurat.

Para ahli mengatakan, dua dosis vaksin dapat diberikan ke seluruh orang dewasa dan jarak antara kedua dosis adalah sekitar 8-12 minggu. Vaksin itu diyakini dapat digunakan untuk mencegah varian baru COVID-19 yang ditemukan di Afrika Selatan.

Hasil evaluasi WHO menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca telah memenuhi kriteria dan syarat wajib terkait keamanan vaksin. Manfaat yang diperoleh dari vaksin itu dikatakan masih lebih banyak daripada risikonya.

Botol dengan stiker bertuliskan, "COVID-19 / vaksin Coronavirus / Injeksi" dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/aa. (REUTERS/DADO RUVIC)
Botol dengan stiker bertuliskan, "COVID-19 / vaksin Coronavirus / Injeksi" dan jarum suntik medis terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi (31/10/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/aa. (REUTERS/DADO RUVIC)

Vaksin buatan AstraZeneca/Oxford diterima dengan baik di banyak negara karena lebih murah jika dibandingkan dengan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.

WHO pada Desember 2020 mengeluarkan izin pakai darurat untuk vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech.

Survei mandiri Reuters menyebut hampir 109 juta orang di dunia kena COVID-19 dan lebih dari 2,5 juta jiwa meninggal akibat penyakit tersebut.

Sejak COVID-19 pertama kali dilaporkan mewabah di Kota Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019, COVID-19 telah menyebar ke lebih dari 210 negara dan wilayah.

Baca Juga:

Dukungan 'Cinta' untuk Alexei Navalny di Hari Valentine

Jumlah vaksin yang akan disediakan oleh AstraZeneca lewat skema pengadaan vaksin dunia, COVAX, cukup banyak. Lebih dari 330 juta dosis akan segera dikirim ke negara-negara miskin pada akhir Februari.

Izin pakai darurat vaksin yang dikeluarkan WHO dapat jadi rujukan bagi negara-negara miskin dan berkembang untuk segera mengeluarkan izin untuk penggunaan vaksin.

COVAX Faciliy, yang digerakkan oleh aliansi global vaksin (GAVI), WHO, dan Epidemic Preparedness Innovations, UNICEF, dan Dana Anak PBB (UNICEF). Dosis yang ada saat ini diyakini dapat melindungi rata-rata 3,3 persen dari total populasi di 145 negara berkembang. (*)

Baca Juga:

Australia Tandai Peringatan 13 Tahun Permintaan Maaf kepada Suku Aborigin

#Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Bagikan