Waspada, Spyware Bisa Tembus Perangkat Android dan iPhone


Google memperingatkan ada spyware buatan Italia yang digunakan untuk menyadap ponsel di Italia dan Kazakhstan (foto: pixabay/geralt)
MODUS kejahatan siber di dunia kian beragam, salah satunya yang cukup membahayakan ialah Spyware. Baru-baru ini, Google memperingatkan ada spyware buatan Italia yang digunakan untuk menyadap ponsel di Italia dan Kazakhstan.
Seperti yang dilansir dari laman Reuters, pada laporannya, Google menyebutkan ada sebuah vendor yang mengizinkan penyebaran perangkat peretasan berbahaya dan mempersenjatai pemerintah yang tidak mampu mengembangkan teknologi tersebut di dalam negeri.
Baca Juga:
Sebuah perusahaan bernama RCS Lab, mengembangkan perangkat untuk memata-matai pesan pribadi dan kontak pada perangkat yang diincar. Pada situsnya, RCS Lab menyatakan pengguna mereka merupakan penegak hukum Eropa.

Mengenai isu tersebut, Pemerintah Italia dan Kazakhstan belum memberi pernyataan. Namun, juru bicara Apple menuturkan bahwa mereka sudah mencabut semua akun serta sertifikat yang berhubungan dengan peretasan tersebut.
Sementara itu, Google sudah mengambil langkah untuk melindungi pengguna Android dan memperingatkan mereka soal Spyware. RCS Lab menyatakan bahwa produk dan layanan mereka sudah sesuai dengan aturan Eropa, dan membantu penegak hukum menyelidiki kejahatan.
"Personel RCS Lab tidak terpapar atau berpartisipasi dalam aktivitas apa pun yang diselenggarakan oleh pelanggan," kata RCS Lab dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga:
Menelusur Dalang di Balik Peretasan Channel YouTube Justin Bieber
Beberapa perusahaan di dunia diketahui membuat perangkat lunak untuk memata-matai dengan klien pemerintahan. Para aktivis menyebut mereka membantu pemerintah untuk mencabut hak asasi serta hak sipil warganya.

Meski Spyware RCS Lab terlihat tidak mencurigakan seperti Pegasus buatan NSO dari Israel, peneliti keamanan siber dari Citizen Lab Bill Marczak mengatakan bahwa alat itu tetap saja bisa membaca pesan dan melihat kata sandi.
"Ini menunjukkan bahwa meski ponsel sekarang ada di mana pun, perjalanannya masih panjang untuk mengamankannya dari serangan kuat seperti ini," jelas Marczak.
Google menuturkan RCS Lab pernah berkolaborasi dengan firma peretasan Italia Hacking Team, yang kini sudah tidak aktif. Hacking Team pun membuat perangkat lunak pengawasan untuk pemerintah asing, yang dapat digunakan pada ponsel dan komputer.
Pada sejumlah kasus, Google meyakini bahwa Spyware RCS Lab bekerja dengan penyedia jasa internet target. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR

Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran

5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak

Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir

Asia Tenggara Jadi Titik Panas Bagi Penjahat Dunia Maya

Elon Musk Klaim X (Twitter) Down karena Jadi Target Serangan Siber Besar-Besaran, Pelakunya dari Ukraina

Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
