Warga Keluhkan PPDB di Jakarta, Pemprov Akui Sekolah Negeri Terbatas Jumlahnya

Mula AkmalMula Akmal - Rabu, 13 Juli 2022
Warga Keluhkan PPDB di Jakarta, Pemprov Akui Sekolah Negeri Terbatas Jumlahnya

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Minimnya sekolah negeri di Jakarta menjadi kendala pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Alhasil banyak warga juga orang tua yang mengeluhkan yang tak masuk sekolah plat merah tersebut.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta, warga yang tidak diterima di sekolah negeri untuk tidak berkecil hati, sebab bisa masuk ke sekolah swasta.

Baca Juga:

Jumlah Sekolah Negeri Masih Minim, Jateng Buka Kelas Virtual

"Ya memang sejak pemberlakuan PPDB, selalu ada saja warga yang tidak puas. Sekali lagi perlu kami sampaikan bahwa jumlah sekolah negeri itu sangat terbatas, kita ada sekolah swasta," ucap Riza di Jakarta, Rabu (13/7).

Mantan Anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini mengklaim, bahwa peminat sekolah negeri di Jakarta dengan jalur PPDB cukup tinggi meski tempatnya terbatas.

"Kemudian memang sekolah negeri Jakarta alhamdulillah semakin baik kualitasnya," paparnya.

Lanjut Riza, dengan terbatasnya sekolah negeri, Pemprov DKI membuat aturan terkait PPDB dengan beberapa kriteria diterimanya PPDB berdasarkan prestasi, berdasarkan zona atau lingkungan terdekat, berdasarkan prestasi non akademik.

Wagub DKI pun bersyukur berdasarkan hasil evaluasi PPDB selama tiga tahun ini justru kualitas siswa/siswinya meningkat dan kualitas sekolahnya.

Baca Juga:

PSI Desak Pemprov DKI Vaksin Siswa di Sekolah-Sekolah Negeri

"Jadi itu saya kira kebijakaan sesungguhnya yang baik namun demikian kalo masih ada yang belum puas atau kecewa, kita sendiri akan terus melakukan perbaikan-perbaikan dan evaluasi," ungkap Riza.

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Komisi E, Ima Mahdiah mengatakan, banyaknya warga yang tidak diterima sekolah negeri disebabkan masih minimnya sekolah plat merah di Jakarta. Sehingga tidak dapat menampung banyak warga di sekolah negeri.

Oleh karena itu, Ima berkata, Komisi E Bidang Kesra mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta untuk membangun lebih banyak lagi sekolah negeri.

"Kita usulkan juga sebenarnya permasalahan mengenai sekolah ini karena sedikit sekolah negeri," ucap Ima usai rapat dengan Disdik DKI secara tertutup di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (7/8).

Politikus PDI Perjuangan ini mengakui, kurangnya sekolah negeri di DKI dikarenakan tidak adanya lahan di Jakarta. Kemudian Komisi E menyarankan, agar Disdik membangun sekolah negeri dengan banyak lantai bila tidak ada lahan untuk membangun sekolah baru.

"Makanya tadi saya sampaikan kalo sekolah ga ada lahan kenapa kita ga bangun 8 lantai, jadi bisa sekolah di situ. Kita bikin pake lift, Pemprov DKI yang harus bangun dan ini bisa mengakomodir wilayah-wilayah yang belum ada sekolah," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

Curhat Gilang Pradipta yang Gagal Masuk Sekolah Negeri karena Kalah Selisih Umur dengan Temannya

#Sekolah #Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) #Pemprov DKI #Ahmad Riza Patria
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Berita Foto
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
Suasana kemacetan lalu-lintas saat jam pulang kerja di Kawasan Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta, Jum'at (24/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 24 Oktober 2025
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
Indonesia
Bahasa Portugis Jadi Mata Pelajaran di Sekolah, Komisi X DPR Pertanyakan Manfaat di Kurikulum
Bahasa Portugis akan menjadi mata pelajaran di sekolah. Komisi X DPR pun mempertanyakan manfaatnya di kurikulum sekolah.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Bahasa Portugis Jadi Mata Pelajaran di Sekolah, Komisi X DPR Pertanyakan Manfaat di Kurikulum
Indonesia
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
TPU Karet Bivak dan TPU Tanah Kusir adalah lokasi yang menerapkan sistem tumpang
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Indonesia
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
William juga menyoroti rendahnya realisasi belanja lainnya berdasarkan data BPKD DKI
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Indonesia
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
Pramono kini memberikan izin agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat melaksanakan proses lelang pada November dan Desember
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
Indonesia
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Inovasi adalah keharusan bagi BUMD
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Indonesia
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Fajar juga mengakui adanya hambatan signifikan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menambah TPU baru
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
Indonesia
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Memang ada beberapa pembangunan yang dirasa belum memungkinkan, sehingga dimundurkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Indonesia
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Nakamura menilai proyek ini melampaui sekadar infrastruktur
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
MRT Jakarta Tambah 8 Kereta Baru dari Jepang untuk Rute HI–Kota, 'Headway' Bakal Jadi Secepat Kilat
Indonesia
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang
Mekanisme pemakaman tumpang ini ditegaskan dilakukan tanpa membuka jenazah lama
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Krisis Lahan Kuburan di Jakarta: Jarak Antar Makam Cuma 20 Cm, Jasad Baru Harus Rela 'Numpang' Sampai Tiga Lapis dalam Satu Lubang
Bagikan