Wapres Imbau Ulama-Ulama Daerah Divaksin AstraZeneca


Arsip-Komisi Fatwa MUI Jawa Timur di Surabaya, Senin (22/3), mengumumkan hukum penggunaan vaksin AstraZeneca. (ANTARA Jatim/Hanif Nashrullah)
MerahPutih.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau seluruh ulama di daerah untuk disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca. Vaksinasi terhadap ulama diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin buatan Inggris tersebut aman digunakan.
Wapres Ma’ruf Amin saat menyaksikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 kepada pengurus dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, yang penyuntikannya menggunakan vaksin AstraZeneca, menyatakan akan terus dianjurkan ke MUI-MUI di daerah, seperti di provinsi, kabupaten dan kota, agar tidak ada keraguan.
"Jadi masyarakat tidak perlu ragu menggunakannya dari segi kebolehannya," kata Wapres Ma’ruf Amin, di Kantor MUI Pusat Jakarta, Jakarta, Rabu (7/4).
Baca Juga:
Bakal Kedaluwarsa Mei 2021, AstraZeneca Bakal Disuntikkan 500 Ribu Per Hari
Penyuntikan vaksin AstraZeneca kepada ulama-ulama di MUI Pusat tersebut juga salah satunya bertujuan untuk memberikan rasa aman dan percaya kepada masyarakat bahwa vaksin buatan Inggris itu boleh diberikan.
"Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, maka MUI Pusat hari ini melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca supaya tidak ada keraguan," ujarnya pula, seperti dikutip Antara.
Ulama-ulama di Jawa Timur juga telah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca pada Maret lalu.
"Majelis ulama, ketua majelis ulama di daerah, di Jawa Timur itu, para ulama dan kiainya sudah menggunakan AstraZeneca. Jadi saya pikir ini hal yang sangat baik," kata Wapres pula.

Sebelumnya, MUI menyatakan vaksin AstraZeneca mengandung unsur haram karena menggunakan tripsin babi dalam proses pembuatannya. Namun, MUI memperbolehkan penggunaan AstraZeneca dalam kondisi darurat untuk menghentikan darurat kesehatan pandemi COVID-19.
Berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki risiko lebih kecil dibandingkan manfaatnya.
Baca Juga:
Meskipun ada sejumlah laporan terkait indikasi pengentalan darah setelah disuntik vaksin AstraZeneca, WHO menyatakan angka peningkatan indikasi tersebut lebih kecil daripada angka kasus infeksi COVID-19.
WHO beranggapan vaksin AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya, sehingga vaksinasi dengan AstraZeneca boleh dilanjutkan. (*)
Baca Juga:
Vaksin AstraZeneca Jadi Polemik, Pemprov DKI Ikut Kebijakan Pusat
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
