Waktunya Tinggalkan Gaya Hidup Tidak Sehat
Mulai jadwalkan olahraga secara teratur. (Foto: Unsplash/Clem Onojeghuo)
KALAU bukan sekarang, kapan lagi kamu mau memulai hidup sehat? Mulai dari hal kecil saja, mengatur pola dan nutrisi makanan, olahraga, bangun pagi, hingga membaca buku.
Perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition merilis temuan Asia Pacifis Habits Survey yang mengungkapkan bahwa mayoritas konsumen di Indonesia ingin meninggalkan kebiasaan gaya hidup tidak sehat yang dilakukan selama pandemi.
Survei dilakukan pada Agustus 2022 dan melibatkan 5.000 konsumen berusia 18 tahun ke atas di Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Survei in dilakukan untuk mengungkap perubahan perilaku gaya hidup konsumen sejak awal pandemi, serta arah perubahan ke arah hidup sehat dan aktif yang mereka rencanakan dalam 12 bulan ke depan.
Baca juga:
Ada pun tiga kebiasaan tidak sehat yang direncanakan untuk mulai ditinggalkan, yakni makan makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang (62 persen), tidak berolahraga secara teratur (59 persen), dan kurang tidur (53 persen).
Survei juga mengungkapkan bahwa stamina atau tingkat kebugaran yang buruk, kenaikan berat badan, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah dampak negatif paling umum. Di antara mereka yang mengungkapkan kenaikan berat badan berlebih, lebih dari setengahnya mengalami kenaikan tiga hingga lima kilogram.
Sementara 18 persen lainnya meningkat enam hingga 10 kilogram, sebagian besar dikaitkan dengan mengonsumsi terlalu banyak makanan tidak sehat (64 persen), makan berlebihan karena stres (62 persen), tidak berolahraga atau kurang aktif (47 persen), serta tidak cukup tidur (26 persen).
Senior Director dan General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, mengungkapkan bahwa kebiasaan tidak sehat ini nantinya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
"Guna menginspirasi kembali perubahan gaya hidup yang lebih positif, kami mengembangkan inisiatif dengan fokus melalui pengetahuan tentang nutrisi yang sehat dan kebiasaan berolahraga, untuk membantu masyarakat dalam upaya memenuhi kesehatan dan kesejahteraan untuk jangka panjang," kata Andam, dilansir ANTARA, Jumat (18/11).
Baca juga:
Secara keseluruhan, tujuh dari 10 konsumen di Indonesia memiliki kebiasaan pola makan tidak sehat selama pandmei, seperti tingginya intensitas mengonsumsi camilan menduduki posisi teratas.
Namun, terdapat pula perubahan aktivitas yang nyata pada konsumen di Indonesia, karena sekitar 30 persen responden berolahraga lebih banyak, sementara 46 persen mengakui bahwa mereka telah berhenti atau menjadi kurang aktif berolahraga.
Untuk rata-rata pola tidur, lebih dari setengah responden di Indonesia mengatakan tidur mereka terpengaruh, seperti tidak teratur atau sulit tidur, serta stres menjadi alasan utama.
Dengan beberapa kebiasaan buruk yang terjadi, tidak heran jika sembilan dari 10 responden berniat memulai perubahan gaya hidup lebih sehat dalam 12 bulan ke depan. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan