Wagub DKI: Butuh Waktu 2 Minggu Hasil Sampel Air Laut Teluk Jakarta Keluar


Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan pernyataan di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/10/2021) malam. (ANTARA/Ricky Prayoga)
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta masih menunggu hasil penelitian sampel air laut Teluk Jakarta menyusul adanya kandungan parasetamol. Hasil penelitian akan keluar kurang lebih selama 2 pekan.
Pada Sabtu (2/10) kemarin, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI telah mengambil sampel air laut di 4 titik Teluk Jakarta, yakni di perairan Dermaga Marina, Muara Ancol, Dermaga Angke, dan Muara Angke.
Sampel air laut tersebut kini masih berada di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi DKI Jakarta untuk diteliti.
Baca Juga:
BRIN Beberkan Sumber Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol
"Teluk di Jakarta yang terkontaminasi oleh obat-obat parasetamol, LH sudah mengambil sampel yah, perlu waktu kuraang lebih 14 hari. Nanti hasil penelitiannya akan disampaikan ya," ucap Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria di Jakarta, Senin (4/10).
Riza mengatakan, sejauh ini Pemerintah DKI belum mengetahui apa penyebab tercemarnya laut Jakarta dari kandungan parasetamol. Apakah dari kelalaian masyarakat yang membuang barang-barang mengandung parasetamol dengan sengaja atau tidak sengaja.

Maka dari itu, Pemprov DKI Jakarta meminta kepada warga dan pelaku industri untuk tidak membuang sampah apalagi limbah ke tempat umum yang dapat mencemari lingkungan.
"Jangan membuang sampah apalagi limbah di tempat umum, di sungai, di danau, di waduk apalagi di laut tidak diperkenankan ya," tegasnya.
Mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini pun mengajak semua pihak untuk bisa menjaga lingkungan agar ekosistemnya dapat terpelihara dengan baik.
"Karena ini menyangkut kehidupan, tidak hanya ekosistem laut, tapi juga kehidupan kita bersama," ungkapnya.
Baca Juga:
Pemprov DKI Diminta Segera Tindaklanjuti Temuan Parasetamol di Teluk Jakarta
Untuk mengatasi persoalan parasetamol ini, Riza bilang, Pemda DKI tunggu hasil penelitian sampel yang sedang diteliti. Bila hasilnya sudah keluar, diharapkan bisa diketahui penyebab dan apa yang harus dilakukan ke depan.
"Dari penelitian kita akan tahu sejauh mana dan tentu harus dibersihkan dari yang paling penting. Ini menjadi pelajaran kita semua untuk berhati-hati lebih teliti waspada dan jangan buang sampah sembarangan," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
LIPI Temukan Kandungan Paracetamol di Teluk Jakarta, Begini Respons Pemprov DKI
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Usai Insiden Affan Kurniawan Dilindas Rantis Polisi, Prabowo Disebut Ingin Demokrasi Dibangun di Atas Aspirasi yang Sehat

Busa Kali Sunter Disebut Akibat Limbah Rumah Tangga, DLH DKI Ambil Langkah Jangka Pendek dan Panjang

Bukan Sulap Bukan Sihir, Pemprov DKI Jakarta Lenyapkan Busa Busuk di BKT Pakai Ribuan Liter Cairan 'Super'

Simulasi Penanganan Busa di KBT Bikin Geger! Penyebabnya Ternyata Berasal dari Hal Sepele di Rumah

Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu

Bikin Udara Jakarta Tercemar, 116 Badan Usaha Sudah Ditindak Ditindak KLH

23 Titik Sumber Pencemaran Lingkungan Tersebar di Kabupaten Tangerang, 5 Perusahaan Ditindak

Pramono Ngaku Dipuji Ketua Timses RK Riza Patria setelah Debat Pilkada Jakarta

80.000 Kopdes Merah Putih Dibentuk, Wamendes Jamin Bukan untuk Matikan BUMDes

Wamendes PDT Riza Patria Sebut Koalisi Permanen Gagasan Prabowo Subianto untuk Perjuangkan Kepentingan Rakyat
