Busa Kali Sunter Disebut Akibat Limbah Rumah Tangga, DLH DKI Ambil Langkah Jangka Pendek dan Panjang

Temuan busa yang muncul di aliran Kali Sunter, Jakarta Utara. (foto: dok Dinas LH DKI)
Merahputih.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengidentifikasi bahwa busa yang muncul di aliran Kali Sunter, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu berasal dari limbah rumah tangga dan industri.
"Itu dari limbah rumah tangga, limbah industri yang masuk ke dalam sungai. Jadi deterjen-deterjen itu, kita habis nyuci, habis industri juga kayak 'laundry'. Itu penyebab ada busa," ujar Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, Selasa (26/8).
Baca juga:
Pemprov DKI Tangan Atasi Busa di Kali Sunter yang Tercemar Kandungan Surfaktan
Busa ini khususnya disebabkan oleh deterjen dari kegiatan mencuci, termasuk limbah dari tempat laundry.
Fenomena ini terjadi saat pompa di Rumah Pompa Polder Pulomas 1 dan 2 dinyalakan untuk mengosongkan air guna mengantisipasi hujan deras.
Debit air yang tinggi saat itu memicu turbulensi, yang menyebabkan busa meluap ke Kali Sunter.
Untuk mengatasi masalah ini dalam jangka pendek, DLH DKI Jakarta memasang kubus apung dan menyemprot busa dengan metode high pressure spraying di lokasi.
Baca juga:
Mendag Busan: MBG Bisa Jadi Model Rujukan Makan Bergizi Terukur dan Berkelanjutan
Koordinasi juga diperkuat dengan Dinas Sumber Daya Air (DSDA) dan pengelola rumah pompa. Dalam jangka panjang, DLH akan berkoordinasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk memulihkan kualitas air di Situ Ria Rio melalui metode fisik dan biologis.
Upaya ini bertujuan mengurai polutan organik dan surfaktan yang menjadi pemicu busa. Asep Kuswanto menegaskan bahwa langkah yang diambil merupakan upaya berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas air di Jakarta.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tekad Kuat Pemprov DKI Jakarta Bongkar dan Berantas Mafia Kios Pasar

Night at the Ragunan Zoo Diuji Coba, DPRD: Jangan Berisik dan Sampai Sorot Cahaya ke Mata Hewan

6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB

Pedagang Eks Pasar Barito Kunjungi Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung untuk Pilih Kios, Berharap Pembelinya Ramai

Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya

Siapkan Gugatan, KLH Tolak Kasus Radiasi Pabrik Cikande Diselesaikan di Luar Pengadilan

Kasus Radiasi Cikande, KLH Masih Hitung Ganti Rugi yang Harus Dibayar Perusahaan

PT KAI Bongkar Habis Puluhan Bangunan Liar di Jalur Kampung Bandan-Angke, Bisa Bahayakan Perjalanan Kereta

Rencana Pembangunan Jembatan Donat Dukuh Atas Jakarta Dikaji Lembaga Dari Jepang

Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
