Universitas Kabul Diserang, Puluhan Tewas

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 03 November 2020
Universitas Kabul Diserang, Puluhan Tewas

Ilustrasi - Lokasi penyerangan di American University of Afghanistan di Kabul, Afganistan, Kamis (25/8/2016). (REUTERS/Mohammad Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sejumlah orang bersenjata menyerbu Universitas Kabul, Senin (2/11). Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk beberapa mahasiswa di ruang kelas mereka.

Kelompok garis keras ISIS menyatakan berada di balik serangan itu, yang disebut Presiden Ashraf Ghani sebagai "tindakan teror yang tercela".

Dalam pesan video, Ghani, yang pernah mengajar di universitas tersebut mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.

Baca Juga:

Video Mobil Tabrak Pintu Masjidil Haram

Ia juga menyampaikan "belasungkawa dan simpati yang mendalam kepada bangsa" dan keluarga para korban.

"Lembaga akademis ini masih membuat hati saya bergetar,” ujarnya. "Serangan hari ini membuat kita berduka."

Kementerian kesehatan menyatakan tiga penyerang menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk sejumlah mahasiswa, dan melukai 22 lainnya sebelum pasukan keamanan Afghanistan menembak mati orang-orang bersenjata itu.

Serangan tersebut diklaim oleh ISIS, menurut Amaq, kantor berita milik kelompok garis keras itu.

Situasi jalanan setelah serangan di Universitas Kabul, Afghanistan. (Foto: MP/Twitter @pajhwok)
Screenshot situasi jalanan setelah serangan di Universitas Kabul, Afghanistan. (Foto: MP/Twitter @pajhwok)

Amaq menyebutkan orang-orang bersenjata menargetkan acara di universitas tersebut yang diadakan untuk menandai akhir suatu kursus pelatihan.

Foto-foto yang dibagikan oleh seorang pejabat tinggi pemerintah memperlihatkan beberapa mahasiswa tewas terbaring di ruang kelas, beberapa meninggal di samping buku mereka. Dalam foto, seorang mahasiswa tampaknya ditembak saat dia memanjat keluar jendela.

"Mereka menembaki setiap mahasiswa yang mereka lihat ... Mereka bahkan menembaki para mahasiswa yang sedang lari menyelamatkan diri," kata saksi mata Fathullah Moradi kepada Reuters.

Kelompok gerilyawan Taliban mengeluarkan pernyataan mengutuk dan menyatakan sama sekali tidak terlibat dalam serangan terbaru itu.

Baca Juga:

Terinfeksi COVID-19, Menkes Brazil Kembali Masuk RS

Serangan pada Senin merupakan yang kedua kalinya terjadi terhadap sebuah lembaga pendidikan di ibu kota Afghanistan, hanya dalam waktu seminggu.

Pada 24 Oktober, seorang pengebom bunuh diri menewaskan 24 orang, termasuk beberapa pelajar remaja, di sebuah pusat pendidikan di Kabul. ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, tanpa memberikan bukti.

Kekerasan telah melanda Afghanistan ketika para juru runding pemerintah dan Taliban melakukan serangkaian pertemuan di Qatar dalam upaya membuat kesepakatan perdamaian. Kekerasan juga berlangsung pada saat Amerika Serikat membawa pulang pasukannya.

Dalam sebuah unggahan di Twitter, Istana Kepresidenan mengumumkan satu hari berkabung pada Selasa.

Pada masa berkabung, bendera Afghanistan akan dikibarkan setengah tiang di negara itu dan di kantor-kantor diplomatiknya di seluruh dunia. (*)

Baca Juga:

Jumlah Pemilih Awal Pilpres Amerika Capai Rekor Tertinggi

#Afghanistan #Terorisme #Aksi Teror
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Naveed Akram, Pelaku Penembakan di Pantai Bondi, Australia, Didakwa atas 15 Pembunuhan
Akram juga menghadapi 40 dakwaan menyebabkan luka berat dengan niat membunuh, serta satu dakwaan melakukan tampilan publik simbol organisasi teroris terlarang.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Naveed Akram, Pelaku Penembakan di Pantai Bondi, Australia, Didakwa atas 15 Pembunuhan
Dunia
12 Orang Meninggal Akibat Penembakan di Pantai Bondi Australia
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan kejadian di Bondi itu merupakan peristiwa yang mengejutkan dan sangat memprihatinkan
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
12 Orang Meninggal Akibat Penembakan di Pantai Bondi Australia
Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Dunia
Pemerintah India Nyatakan Ledakan di Delhi Aksi Teror, Tegaskan Pengadilan Secepatnya
Kabinet menyebut India memiliki komitmen teguh terhadap kebijakan tanpa toleransi kepada terorisme.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
 Pemerintah India Nyatakan Ledakan di Delhi Aksi Teror, Tegaskan Pengadilan Secepatnya
Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Ledakan SMAN 72, Pelaku Diduga Bawa 7 Bom, masih ada 3 yang Aktif
Bahan peledak itu ditemukan di SMAN 72 Jakarta saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Ledakan SMAN 72, Pelaku Diduga Bawa 7 Bom, masih ada 3 yang Aktif
Indonesia
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Belajar-Mengajar Dilakukan Daring
Bagikan