Tidak Tegas Bela Muslim Uighur, Wibawa Pemerintah Indonesia Dipertanyakan

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 26 Desember 2019
 Tidak Tegas Bela Muslim Uighur, Wibawa Pemerintah Indonesia Dipertanyakan

Guru Besar Fakultas Hukum Undip Profesor Suteki (Foto: ANTARA Jateng)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Suteki menyampaikan, bahwa pemerintah Indonesia seharusnya memberikan atensi kepada masyarakat muslim etnis Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

Menurut Suteki, sikap tegas ini diperlukam dalam konteks politik bebas aktif untuk menciptakan perdamaian di dunia.

Baca Juga:

Indonesia Tak Bisa Campuri Urusan Domestik Tiongkok Soal Minoritas Muslim Uighur

Sikap tegas pemerintah Indonesia ini kata Suteki, akan berdampak pada upaya pemerintah Indonesia maupun pihak lain yang ingin memberikan bantuan kepada masyarakat etnis Uighur tersebut.

Minoritas muslim Uighur diduga mendapat represi dari pemerintah Tiongkok
Minoritas muslim Uighur tengah menunaikan salat (Foto: xinhua)

“Pemerintah harus punya sikap tegas sehingga bisa punya tindakan yang benar. Ini kalau tidak ada statemen dan sikap yang tegas, nanti juga dampak hukumnya, mau kirim bantuan, kirim utusan kan semua harus legal dan ini menjadi pertanggungjawaban negara,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/12).

Suteki memandang bahwa sejauh ini belum bisa dilihat sikap pemerintah Indonesia dalam menyikapi dugaan pelanggaran HAM terhadap umat islam di Uighur itu.

“Saya tidak melihat seperti itu. Belum ada (tindakan nyata),” jelas dia.

Suteki juga menyampaikan bahwa perhatian dan pembelaan pemerintah Indonesia kepada masyarakat Uighur di Xinjiang juga merupakan amanat dari Undang-undang Dasar 1945.

“Di pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 ditegaskan bagaimana kita harus bersikap. Kita nggak bisa hanya mikir lho kita ini mengurusi negeri sendiri aja, ngapain kita ngurus negara lain,” tuturnya.

Baca Juga:

FPI Kecam dan Bakal Melawan Perampasan HAM Etnis Uighur

Suteki berharap dengan aksi demi aksi yang dilakukan termasuk aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Jumat (27/12) besok bisa menjadi dorongan publik kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegasnya.

“Tapi nggak tahu kalau nanti ada tekanan terus misal seperti nanti hari Jumat (aksi Uighur di Kedubes RRC -red), ada protes dan menyampaikan pendapat, saya kira ini menjadi pressure, sebagai tekanan yang nanti Insya Allah akan mempengaruhi sikap tegas pemerintah,” pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Disebut Terima Dana Agar Bungkam Soal Uighur, Muhammadiyah Justru Tuding Tiongkok Langgar HAM

#Tiongkok #Pelanggaran HAM #Umat Muslim
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
PBB Soroti Potensi Pelanggaran HAM di Indonesia, Kemlu RI: Segera Ditangani sesuai Mekanisme Hukum
PBB menyoroti adanya potensi pelanggaran HAM di Indonesia. Hal itu terjadi usai terjadinya kericuhan saat demonstrasi. Kemlu RI pun menegaskan, bakal segera menangani sesuai mekanisme hukum.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
PBB Soroti Potensi Pelanggaran HAM di Indonesia, Kemlu RI: Segera Ditangani sesuai Mekanisme Hukum
Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel
Komnas HAM bakal menuju Raja Ampat. Tujuannya adalah menyelidiki dugaan intimidasi hingga pelanggaran tambang nikel.
Soffi Amira - Jumat, 13 Juni 2025
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel
Indonesia
Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
Proyek tambang nikel di Raja Ampat berpotensi melanggar HAM. Bahkan, kasus ini bisa memicu konflik horizontal.
Soffi Amira - Jumat, 13 Juni 2025
Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Kisah Pasutri Penjual Pisang Goreng yang Berhasil Naik Haji Tahun ini, Menanti Belasan Tahun
Usaha mereka menabung selama 20 tahun mengantarkan mereka tahun ini ke Arab Saudi tahun ini.
Dwi Astarini - Minggu, 18 Mei 2025
Kisah Pasutri Penjual Pisang Goreng yang Berhasil Naik Haji Tahun ini, Menanti Belasan Tahun
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
DPR dan Kemen-HAM Satu Komando, Usut Pelanggaran HAM Berat Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
Rekomendasi menjadi pintu masuk untuk investigasi mendalam dan menyeluruh terkait pelanggaran HAM eksploitasi pemain sirkus OCI.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
DPR dan Kemen-HAM Satu Komando, Usut Pelanggaran HAM Berat Eksploitasi Pemain Sirkus OCI
Indonesia
4 Temuan Komnas HAM Terkait Pelanggaran Oriental Circus Indonesia, Sudah Diberikan Sejak 1997
Saat ini, para pengadu para korban yang dulu anak anak hingga dewasa belum mendapatkan pemulihan atas kerugian fisik psikis dan ekonomi maupun social.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 April 2025
4 Temuan Komnas HAM Terkait Pelanggaran Oriental Circus Indonesia, Sudah Diberikan Sejak 1997
Indonesia
Lepas Tangan soal Dugaan Pelanggaran HAM, Taman Safari sebut Anggota Sirkus bukan Karyawannya
Soal dugaan pelanggaran HAM, Taman Safari Indonesia menyebut bahwa anggota sirkus bukanlah karyawannya.
Soffi Amira - Sabtu, 19 April 2025
Lepas Tangan soal Dugaan Pelanggaran HAM, Taman Safari sebut Anggota Sirkus bukan Karyawannya
Bagikan