Terdampak Corona, Sektor Wisata di Yogyakarta Kehilangan Pemasukan Ratusan Miliar

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 17 April 2020
 Terdampak Corona, Sektor Wisata di Yogyakarta Kehilangan Pemasukan Ratusan Miliar

Gunung Purba di Gunungkidul kini sepi sejak pandemi corona merebak (Foto: Dispar DIY)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Ribuan destinasi wisata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhenti beroperasi sejak Maret 2020 akibat mewabahnya virus corona. Penutupan ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga Mei 2020. Pelaku wisata dan Pemerintah daerahpun kehilangan pemasukan hingga ratusan juta miliar.

Sekretaris Dinas Pariwisata Pemkab Gunungkidul Hary Sukmono menjelaskan pihaknya mencatat ada 42 destinasi wisata yang tutup sejak 24 Maret 2020. Akibatnya 3.635 sumber daya manusia (SDM) terdampak.

Baca Juga:

Pimpinan DPRD DKI Jakarta Setuju KRL Jabodetabek Dihentikan

"Kami hitung-hitung estimasi kehilangan peredaran uang dari sektor pariwisata hingga Mei 2020 sekitar 100 miiar. Tapi kalau sampai Desember bisa lebih dari Rp500 miliar," jelas Hary di Yogyakarta, Jumat (17/4).

Kompleks Candi di Yogyakarta tampak sepi
Sejumlah wisatawan menikmati candi di Yogykarta (Foto: Dispar DIY)

Masa tanggap darurat sektor pariwisata berlangsung dari Maret sampai Mei. Sedangkan masa pemulihan pada Juni hingga Desember 2020 dan tahap normalisasi pada Januari hingga Desember 2021. Pemkab Gunung kidul mengimbau kepada pelaku usaha untuk mencariusaha baru smeentara demi dapur tetap mengepul. Sementara bagi warga yang tidak bisa mendapatkan penghasilan, Pemkab akan mendata. Dan kemudia mendorong warga untuk mendaftar ke kartu pra kerja atau pelatihan sesuai kapasitas yang dimiliki.

Senada, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih mengatakan perkiraan kerugian di sektor pariwisata selama Corona mencapai puluhan miliar.

Gunung Merapi di Yogyakarta
Wisata Gunung Merapi di Yogyakarta (Foto: Dispar DIY)

"Kerugian akibat kehilangan pendapatan dari pajak hotel, restauran dan hiburan mencapai Rp 29.41 Miiar. Terdiri dari pajak hotel Rp.12,32 M, pajak Restoran sekitar Rp.13,25 M, tempat hiburan sebesar Rp.2,56 M dan retribusi Rp.1,28 M," kata Sudarningsih.

Baca Juga:

Kemenkes Permudah Penerbitan Izin Edar Bagi Industri yang Produksi APD

Jumlah tersebut belum termasuk potensi kehilangan pemasukan para pelaku usaha akibat tidak ada kunjungan wisata.

"Kami dapat info wisata lava tour yang selama tanggap darurat covid 19 mengalami kerugian sekitar Rp.4,2 M. Lalu untuk pemondokan dan villa di Kaliurang sekitar Rp.4,5 M, dan itu belum termasuk dengan aktivitas ekonomi lainnya di daerah Kaliurang," pungkasnya.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta.

Baca Juga:

Kepala Daerah Tak Bisa Gegabah Hentikan Perjalanan KRL Atas Nama PSBB

#Wisata Yogyakarta #Pariwisata Indonesia #Virus Corona #Penyakit Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi ujung tombak program MBG juga memiliki fungsi ganda
Angga Yudha Pratama - Kamis, 14 Agustus 2025
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa
Politisi dari Fraksi PKB ini turut mengapresiasi kolaborasi Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa
Indonesia
Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf
Situasi di Timur Tengah berangsur kondusif berkat seruan dunia untuk menghentikan konflik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf
Indonesia
12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!
Ayu menyebut bahwa setiap lokasi wisata menawarkan keunikan tersendiri, memberikan pengalaman berbeda, terutama bagi anak-anak.
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!
Indonesia
Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia
Selain Wayag dan Batangpele, wisatawan masih bisa menikmati keindahan pulau-pulau lain serta lokasi penyelaman kelas dunia seperti Manta Point, Cross Wreck, Cape Kri, dan Blue Magic
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 14 Juni 2025
Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia
Indonesia
Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini
Pemulihan industri perhotelan harus dipandang sebagai bagian dari pemulihan ekonomi nasional secara luas
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini
Indonesia
Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global
Dalam pariwisata kebugaran, Indonesia menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan perawatan medis dan pencegahan penyakit
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 April 2025
Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global
Indonesia
Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri
Pemerintah harus memanfaatkan momentum ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 07 April 2025
Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri
Indonesia
Indonesia Tourism Board, Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan ASEAN
Novita menekankan pentingnya Indonesia Tourism Board untuk menangkap peluang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 Maret 2025
Indonesia Tourism Board, Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan ASEAN
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Bagikan