Sepanjang 2021, 5 Warga Solo Meninggal karena DBD

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 12 November 2021
Sepanjang 2021, 5 Warga Solo Meninggal karena DBD

Wapadai nyamuk DBD. (Foto: Pixabay/mikadago)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah, mencatat sebanyak lima orang warga Solo meninggal karena Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini menjadi peringatan mengingat kondisi saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih meminta masyarakat waspadai penyakit Demam Berdarah (DB). Hal ini mengacu pada data kasus kematian karena DBD dari Januari-10 November sebanyak 5 orang.

Baca Juga

Bahaya DBD di Musim Pancaroba

"Tahun ini bisa dikatakan angka kasus penyakit yang ditularkan DBD cukup tinggi. Ini jadi perhatian," ujar Ning sapaan akrabnya, Kamis (11/11)

Ia mengatakan dari data laporan yang diterima, hingga 10 November 2021 tercatat kasus DBD di Kota Bengawan sebanyak 39 kasus. Dan dari jumlah tersebut lima orang di antaranya meninggal dunia.

"Sebanyak 39 kasus lima orang meninggal. Ini cukup banyak," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih. (MP/Ismail)

Dikatakannya, dibandingkan dengan data tahun lalu, untuk jumlahnya memang lebih sedikit, tetapi untuk angka kematian DBD tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

"Data tahun 2020 angka kasusnya tercatat sebanyak 73 orang dan yang meninggal tiga orang,” ujar dia

Disinggung mengenai lebih tingginya angka kematian karena DBD tahun ini dibandingkan tahun lalu, Ning mengatakan belum melakukan observasi lebih lanjut, namun bisa saja karena dipengaruhi Pandemi COVID-19.

"Angka kematian karena DBD tersebut memang terjadi saat puncak gelombang 2 COVID-19, yakni bulan Juni dan Agustus," kata dia.

Ia memperkirakan meningkatnya kasus itu terjadi karena saat itu angka kasus COVID-19 sedang tinggi. Selain itu, karena saat dibawa ke rumah sakit pasien sudah parah.

Ning mengatakan pihaknya menggerakkan kader kesehatan yang dikoordinasi masing-masing Puskesmas di wilayah untuk menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal ini sebagai upaya pencegahan.

"Kami meminta pada masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit DBD hingga Maret tahun depan," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Cuaca Panas Sebabkan Lonjakan DBD dan Virus Baru West Nile

#Demam Berdarah Dengue
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Tren Kasus DBD Meningkat di Jakarta, Pramono Anung Bakal Lakukan Pendataan Bareng Dinkes DKI
Senin harus dilaporkan dan akan kita putuskan tindakan apa yang harus dilakukan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Maret 2025
Tren Kasus DBD Meningkat di Jakarta, Pramono Anung Bakal Lakukan Pendataan Bareng Dinkes DKI
Indonesia
Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD
Kasus DBD di Jakarta meningkat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Februari 2025
Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD
Indonesia
Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan
Jumlah kasus DBD di Jakarta meningkat hingga 77 persen pada Januari 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 Februari 2025
Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan
Indonesia
Nyamuk Aedes Aegypti Ternyata Bisa Bertelur di Sendok, Warga Jakarta Diingatkan Jangan Biarkan Air Tergenang
Kalaupun, wadah penampungan air tak memungkinkan dikuras seminggu sekali, maka tutuplah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 13 Februari 2025
Nyamuk Aedes Aegypti Ternyata Bisa Bertelur di Sendok, Warga Jakarta Diingatkan Jangan Biarkan Air Tergenang
Indonesia
Hadapi Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspada DBD
Kasus demam berdarah dengue pada 2024 sampai minggu ke-30 yakni sebanyak 202.012 kasus terkonfirmasi.
Dwi Astarini - Jumat, 08 November 2024
Hadapi Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspada DBD
Indonesia
RW di Kembangan Utara Kendalikan Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia
1.279 Orang Tua Asuh (OTA) dari 11 RW di Kelurahan Kembangan Utara telah bersedia berpartisipasi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 25 Oktober 2024
RW di Kembangan Utara Kendalikan Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia
Indonesia
Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%
Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD merupakan upaya pelengkap program yang sudah ada sebelumnya.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Oktober 2024
Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%
Indonesia
1.185 Warga Kembangan Jakbar Jadi Orang Tua Asuh Nyamuk Wolbachia
Kembangan telah ditetapkan sebagai lokasi implementasi penanggulangan DBD dengan metode Wolbachia di Jakarta Barat pada 2023.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Oktober 2024
1.185 Warga Kembangan Jakbar Jadi Orang Tua Asuh Nyamuk Wolbachia
Indonesia
Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD
Program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini telah diuji coba dengan positif dalam mengurangi jumlah kasus DBD.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 25 September 2024
Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD
Indonesia
Dinkes DKI Lepas Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar Pekan Depan
Jakarta Barat menjadi salah satu area yang diprioritaskan untuk penerapan teknologi ini
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 September 2024
Dinkes DKI Lepas Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar Pekan Depan
Bagikan