Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%


Program pelepasan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di Jakarta. (ANTARA/Lifia Mawaddah Putri)
MerahPutih.com - Hari ini, nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia mulai dilepas di Taman Agro Eduwisata GSG RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dalam penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kembangan menjadi lokasi pertama implementasi program Wolbachia di wilayah DKI Jakarta.
Wolbachia merupakan bakteri alami yang umum ditemukan di hewan arthropoda atau serangga yang mampu menghambat replikasi virus Dengue di dalam tubuh nyamuk. Metode Wolbachia kini diadopsi pemerintah dengan melakukan pilot project di lima kota, yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim metode pelepasan nyamuk Wolbachia mampu menurunkan 77 persen angka kejadian kasus Dengue dan mengurangi pasien masuk rumah sakit sebesar 86 persen berdasarkan penelitian di Yogyakarta.
Baca juga:
"Berharap pilot project teknologi Wolbachia di Kota Administrasi Jakarta Barat bisa menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa pengendalian Dengue dapat berhasil bila menjadi komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta stokholder terkait," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemankes RI Yudhi Pramono, saat acara pelepasan nyamuk Wolbachia, di Kembangan, Jumat (4/10)
Namun, Yudhi menegaskan teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD merupakan upaya pelengkap program yang sudah ada sebelumnya.
Untuk itu, dia meminta pengendalian DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang) tempat-tempat penampungan air tetap dilaksanakan secara rutin di lingkungan, baik di lingkungan tempat tinggal, sekolah, maupun tempat kerja.
Baca juga:
1.185 Warga Kembangan Jakbar Jadi Orang Tua Asuh Nyamuk Wolbachia
"Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan dukungan. seperti penyediaan telur ber-Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pelatihan petugas lapangan, tenaga koordinator lapangan, Uji Quality Assurance, Quality Control oleh UGM, tas Jumantik untuk kader, serta ember Wolbachia sebanyak 30.000 buah yang sudah sampai di Kota Jakarta Barat," paparnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis

Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi

KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim

Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi

Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis

Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke

Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan

4 Fakta Peringatan Kemenkes tentang Kewaspadaan Penularan COVID-19
