Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 25 September 2024
Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD

Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati bersama Plt. Direktur P2PM Kemenkes RI Anas Ma'ruf dan Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Riris An

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andoro Ahmad membeberkan, cikal bakal hadirnya nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dalam upaya pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Riris menambahkan, bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang ditemukan secara umum pada sekitar 60 persen serangga di dunia, seperti lalat buah, kupu-kupu, lebah, capung, dan lainnya.

Nyamuk Aedes aegypti secara alami tidak mempunyai bakteri Wolbachia di dalam tubuhnya. Inovasi teknologi ini dilakukan dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk melalui ribuan kali percobaan mikro-injeksi pada telur nyamuk Aedes aegypti sampai akhirnya berhasil dan diperoleh nyamuk Aedes aegypti yang dalam tubuhnya mengandung bakteri Wolbachia.

Baca juga:

Pemprov akan Lepas 1.400 Ember Isi Telur Nyamuk Wolbachia, Masyarakat Diminta Tetap Laksanakan 3M

"Perkembangbiakan selanjutnya dilakukan melalui pewarisan Wolbachia dari induk betina nyamuk Aedes aegypti kepada keturunannya. Sehingga, dapat dijelaskan bahwa nyamuk Wolbachia sebenarnya adalah nyamuk Aedes aegypti yang dalam tubuhnya sudah terdapat bakteri Wolbachia yang dikembangbiakkan dari generasi ke generasi," tuturnya.

"Tidak ada rekayasa genetik dalam teknologi ini, karena secara fisik tidak ada perubahan bentuk maupun sifat dari nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dengan nyamuk Aedes aegypti tanpa Wolbachia," paparnya.

Baca juga:

Dinkes Diminta Edukasi Masyarakat Terkait Cara Kerja dan Manfaat Nyamuk Wolbachia

Ia menambahkan, selain di Indonesia, pemanfaatan teknologi Wolbachia juga telah dilakukan di negara lain, seperti Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuathu, Mexico, Kiribathi, New Caledonia, dan Sri Lanka. Hasilnya pun terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.

Program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini telah diuji coba di beberapa wilayah Indonesia dan dunia dengan hasil yang positif dalam mengurangi jumlah kasus DBD.

"Dalam salah satu penelitian di Yogyakarta, didapatkan hasil bahwa teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan angka kesakitan akibat DBD sebesar 77% dan menurunkan angka perawatan rumah sakit akibat DBD sebesar 86%," terang Riris.

Baca juga:

Dinkes DKI Lepas Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar Pekan Depan

Teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue telah direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021. Setelah dihasilkan bukti-bukti yang kuat, disertai dengan analisis risiko di Indonesia dan rekomendasi WHO, maka dilakukan tahap implementasi secara bertahap, termasuk di wilayah Jakarta.

DBD masih menjadi salah satu ancaman kesehatan serius di Jakarta dan berbagai daerah lainnya di Indonesia, terutama selama musim hujan. Hingga September 2024, tercatat sebanyak 12.107 kasus DBD ditemui di DKI Jakarta. (Asp)

#Nyamuk #Demam Berdarah #Kesehatan #Demam Berdarah Dengue
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan