Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata

ImanKImanK - Jumat, 24 Oktober 2025
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata

Ilustrasi nyamuk. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, nyamuk ditemukan di Islandia, negara yang selama ini dikenal sebagai salah satu dari dua wilayah di dunia yang bebas dari serangga penghisap darah ini, bersama Antarktika.

Penemuan mengejutkan ini terjadi setelah Islandia mengalami rekor panas tertinggi sepanjang musim semi tahun ini.

Penemuan tersebut dilakukan oleh Björn Hjaltason, seorang pengamat serangga asal Kiðafell, Kjós, di barat daya Islandia.

Selama beberapa malam, Hjaltason menggunakan tali beraroma anggur merah untuk menarik perhatian ngengat. Namun, justru nyamuk yang hinggap di perangkapnya.

Baca juga:

Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa

Nyamuk Ditemukan di Islandia

Tiga Spesimen Ditemukan, Dikonfirmasi oleh Ahli

Hjaltason berhasil menangkap dua nyamuk betina dan satu jantan, yang kemudian dikirim ke Icelandic Institute of Natural History.

Di sana, entomolog Matthías Alfreðsson mengonfirmasi bahwa serangga tersebut adalah spesies Culiseta annulata, jenis nyamuk yang dikenal tahan dingin dan mampu bertahan hidup di musim dingin ekstrem dengan cara bersembunyi di ruang tertutup seperti gudang atau basement.

“Tiga spesimen Culiseta annulata ditemukan di Kiðafell, Kjós dua betina dan satu jantan,” ujar Alfreðsson, dikutip dari icelandmonitor, Jumat (24/10/2025).

“Semuanya tertangkap pada tali beraroma anggur yang digunakan untuk menarik,” ucapnya lebih lanjut.

Baca juga:

Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%

Suhu Panas Ekstrem di Negara Es

Sebelum tahun ini, suhu di Islandia jarang melebihi 20°C pada bulan Mei. Namun tahun ini, suhu tersebut bertahan selama lebih dari 10 hari berturut-turut di berbagai wilayah.

Bahkan, di Bandara Eglisstaðir, tercatat rekor panas tertinggi sepanjang masa: 26,6°C.

Laporan dari Global Heat Health Information Network menyebutkan bahwa perubahan suhu ekstrem ini dapat berdampak signifikan terhadap ekosistem yang sensitif terhadap iklim dingin, seperti yang ada di Islandia.

Fakta ini sejalan dengan data PBB dan badan iklim dunia (IPCC) yang menyatakan bahwa Arktik memanas empat kali lebih cepat dibanding wilayah lain di bumi.

Nyamuk dan Pemanasan Global

Para ilmuwan telah lama memprediksi bahwa pemanasan global akan memperluas habitat nyamuk ke wilayah yang sebelumnya tidak memungkinkan mereka hidup.

Dengan suhu lebih hangat dan genangan air yang meningkat, serangga seperti nyamuk kini memiliki lingkungan baru untuk berkembang biak termasuk di Islandia.

Fenomena serupa juga terdeteksi di Eropa. Di Inggris, ditemukan telur nyamuk Aedes aegypti (penyebar demam berdarah dan Zika), sementara nyamuk harimau Asia (Aedes albopictus) mulai teridentifikasi di Kent.

Dari Mana Asal Nyamuk di Islandia?

Hjaltason berspekulasi bahwa nyamuk tersebut mungkin terbawa melalui kapal atau kontainer ke pelabuhan terdekat.

Baca juga:

Aksi Fogging Basmi Nyamuk Demam Berdarah di Pemukiman Padat Penduduk Kebayoran Lama

“Salah satu tempat yang paling dicurigai adalah area industri, hanya sekitar enam kilometer dari rumah saya. Banyak barang datang lewat kapal, jadi kemungkinan ada telur atau nyamuk yang ikut terbawa,” ujarnya.

Namun ia menambahkan, jika tiga ekor bisa muncul di halamannya, “kemungkinan besar ada lebih banyak.”

Apakah Nyamuk Akan Bertahan di Islandia?

Meski penemuan ini menjadi berita besar, para ilmuwan menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah spesies nyamuk ini akan benar-benar menetap dan berkembang biak di Islandia.

Alfreðsson menyebutkan, pengamatan lanjutan akan dilakukan pada musim semi mendatang untuk memastikan apakah nyamuk tersebut dapat bertahan melewati musim dingin panjang Islandia.

Jika terbukti dapat bertahan, hal ini bisa menjadi indikator kuat bahwa perubahan iklim telah mengubah ekosistem Arktik secara permanen.

#Nyamuk Ditemukan Di Islandia #Islandia #Nyamuk #Pemanasan Global #Dampak Pemanasan Global #Perubahan Iklim
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Dunia
2025, Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Catatan ini mencerminkan percepatan laju perubahan iklim.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
2025, Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Indonesia
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Presiden menyampaikan prioritas pemerintah saat ini adalah mengirimkan bantuan yang diperlukan, termasuk bahan bakar minyak dan listrik.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 Desember 2025
Banjir Bandang di Sumatra, Presiden Perintahkan Pemda Siap Hadapi Perubahan Iklim
Indonesia
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Eddy Soeparno menilai bencana di Sumatra sebagai bukti krisis iklim. BNPB mencatat 303 korban tewas. Ia minta pemerintah tegas terhadap perusakan lingkungan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 30 November 2025
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
ShowBiz
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Aksi penggemar K-pop di Indonesia yang berdonasi Rp 1,4 miliar untuk korban bencana alam di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat 2021 jadi contoh nyata. ?
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Indonesia
Indonesia Raih Rp 7 Triliun Dari Perdagangan Karbon di COP30 Brasil
Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi hingga 90 juta ton CO2 dengan nilai transaksi sebesar Rp 16 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Indonesia Raih Rp 7 Triliun Dari Perdagangan Karbon di COP30 Brasil
Dunia
Setiap Hari Ada 67 Ribu Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Disebutkan bahwa lokasi kamp pengungsian berada di wilayah yang sudah mengalami kondisi cuaca ekstrem atau akan mengalaminya dalam waktu dekat.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Setiap Hari Ada 67 Ribu  Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Indonesia
Pavilion Indonesia Dibangun di COP30, Targetkan Bawa Rp 16 Triliun Dari Perdagangan Karbon
Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi senilai Rp 16 triliun dari perdagangan karbon dengan mutu tinggi di semua sektor selama berlangsungnya COP30 di Belém, Brasil.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Pavilion Indonesia Dibangun di COP30, Targetkan Bawa Rp 16 Triliun Dari Perdagangan Karbon
Indonesia
Di Belém Leader Summit, Indonesia Janji Bauran Energi Capai 23 Persen di Tahun 2030
Presiden Prabowo Subianto di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mematuhi Perjanjian Paris guna mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Di Belém Leader Summit, Indonesia Janji Bauran Energi Capai 23 Persen di Tahun 2030
Dunia
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Temuan ini berasal dari laporan bertajuk Sunken Landscapes yang dirilis Italian Geographic Society dan dipresentasikan dalam konferensi di Roma.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Seperlima Pantai Italia Terancam Tenggelam Akibat Pemanasan Global, Terbagi 4 Zona
Fun
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Untuk pertama kalinya, nyamuk ditemukan di Islandia. Rekor panas dan perubahan iklim diduga jadi penyebab utama munculnya spesies ini di negeri es.
ImanK - Jumat, 24 Oktober 2025
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Bagikan