Satu Lagi Bekas Anak Buah Jokowi Digadang Jadi Bos BUMN Strategis

Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Merahputih.com - Garuda Indonesia belum berani menanggapi adanya kabar mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yang dikabarkan bakal jadi komisaris maskapai BUMN itu.
“Kami belum tahu,” ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah di Jakarta, Selasa (26/11).
Baca Juga:
Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina Untuk Benahi Kebobrokan Korporasi
Pikri mengatakan pihaknya menunggu keputusan Menteri BUMN terkait rencana perombakan komisaris itu. “Itu urusannya Menteri,” katanya.
Terkait rencana perubahan besar-besaran di tubuh Garuda apabila Jonan ditunjuk untuk mengawasi maskapai pelat merah itu, Pikri menyarankan untuk menanyakan langsung ke mantan Menteri Perhubungan itu. “Tanya Pak Jonan,” katanya.
Baca Juga
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginginkan adanya evaluasi terhadap perusahan-perusahaan BUMN, termasuk adanya para mantan menteri yang disebut masuk dalam bursa perusahaan pelat merah, seperti mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti serta mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

“Kita mengevaluasi BUMN-BUMN lain setelah lima yang besar, mau Garuda dan lain-lain, kita evaluasi semua,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Jonan disebut-sebut akan ditempatkan sebagai komisaris Garuda Indonesia, sementara itu Susi dikabarkan akan menjadi komisaris Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan Rudiantara akan jadi bos PLN.
Setelah merombak lima besar BUMN itu, di antaranya PT PLN, PT Pertamina, Bank Mandiri, Inalum dan BTN, saat ini Kementerian BUMN juga akan meengevaluasi BUMN lainnya. “Nanti lihat saja, masih belum diketahui,” katanya.
Baca Juga:
PSI Desak Menteri BUMN Tindak Gerakan yang Tebar Fitnah dan Tolak Ahok
Arya mengatakan kepastiaannya setelah Menteri BUMN Erick Thohir kembali dari Korea Selatan pada 29 November mendatang. Arya mengaku belum menerima surat resmi bahwa keputusan tersebut, ia masih menunggu keputusan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Karena suratnya belum kami lihat, surat kan sampainya ke Pak Erick Thohir. Pak Erick masih di luar negeri jadi kita nunggu Pak Erick balik dari Korea Selatan sampai Jakarta baru kita lihat suratnya itu, karena strategies langsung ke Pak Menteri, baru kita tahu isinya, karena pasti isinya enggak hanya masalah Dirut tapi semua, supaya klop apa saja yang ada itu bisa kita ketahui,” katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menkeu: Penyaluran Rp 200 T ke 5 Bank BUMN untuk Genjot Kredit Rakyat

Ingin Fokus Bisnis Migas, Pertamina Bakal Gabungkan Pelita Air ke Garuda Indonesia

Mensesneg Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN

Presiden Prabowo Hilangkan Bonus Komisaris BUMN: Enak di Lo, Ga Enak di Rakyat!

DPR Bongkar Akal-akalan Komisaris BUMN yang Dapat Bonus Miliaran, Dukung Langkah Prabowo Habisi Tantiem

Prabowo Mau Bos BUMN Tak Lagi Dapat Tunjangan Miliaran, DPR: Bisa Dialihkan untuk Program Pro Rakyat

Anggota DPR Gus Rivqy Dukung Langkah Prabowo Hapus Tantiem Komisaris BUMN

DPR Setuju Presiden Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN: Hemat Uang Negara, Genjot Deviden

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

Harga Daging Tinggi, Asosiasi Pedagang Dorong Penguatan Peran BUMN
