Restoran Masakan Rusia di AS dapat Serangan Ancaman Pembunuhan

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 10 Maret 2022
Restoran Masakan Rusia di AS dapat Serangan Ancaman Pembunuhan

Russian Tea Room. (Foto: Instagram/russiantearoom)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK masyarakat dunia yang memprotes serangan Rusia terhadap Ukraini. Bahkan di Amerika Serikat, Inggris dan Kanada restoran-restoran yang menyajikan masakan Rusia atau setidaknya memiliki kata 'Rusia' di menu atau nama restoran ikut terkena dampaknya, seperti dikutip Gazeta.Ru, Kamis (10/3).

Beberapa restoran terpaksa mengganti kata 'Rusia' dengan 'Eropa Timur' pada nama atau menu agar terhindar dari serangan pemboikotan. Bahkan banyak karyawan dari restoran-restoran tersebut menerima ancaman dari orang tak dikenal. Menariknya, serangan tersebut juga menimpa rakyat Ukraina yang bekerja di restoran Rusia.

Baca juga:

Netflix Hentikan Layanan Streaming di Rusia

“Seseorang menelepon dan mengatakan bahwa mereka akan meledakkan kami, dan ini akan menjadi pembalasan atas apa yang dilakukan Rusia di Ukraina,” ucap pemilik Pushkin Restaurant & Bar di San Diego, Hayk Ghazaryan kepada CBS News, yang juga menjelaskan bahwa karyawannya adalah orang Ukraina.

Russian Tea Room terkena dampaknya. (Foto: Instagram/russiantearoom)
Russian Tea Room terkena dampaknya. (Foto: Instagram/russiantearoom)

Di Manhattan, kafe legendaris yang telah muncul di film-film Hollywood, Russian Tea Room menjadi sepi pembeli. Para karyawannya juga sering mendapat ancaman kematian secara online. Padahal restoran yang berusia 95 tahun tersebut milik grup investasi New York RTR Funding Group yang sama sekali tak ada hubungannya dengan negara Rusia.

Baca juga:

Imbas Invasi Rusia, Abramovich Terpaksa Jual Chelsea

Di London, restoran Birch and Bear, yang dijalankan oleh imigran dari Moldova, menjadi sasaran serangan anti-Rusia. Padahal, Moldovo adalah pecahan Uni Soviet, dan makanan yang disajikan di restoran tersebut memang bisa disalahartikan sebagai makanan Rusia.

Russian Tea Room padahal tak ada kaitannya dengan Rusia. (Foto: Isntagram/russiantearoom)
Russian Tea Room padahal tak ada kaitannya dengan Rusia. (Foto: Isntagram/russiantearoom)

“Orang-orang mulai meninggalkan ulasan buruk bahkan tanpa mencoba makanan kami atau mencari tahu siapa di baliknya,” kata Marin Gobjila, salah satu pemiliknya, kepada MyLondon.

Hingga hari ini, serangan Rusia terhadap Ukraina sudah memasuki pekan kedua. Banyak negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Bukan hanya itu saja, puluhan perusahaan internasional dari berbagai bidang turut memprotes tindakan Rusia. (Yni)

Baca juga:

Samsung Dilarang Jual Ponsel di Rusia, Ada Apa?

#Restoran #Rusia
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pengunjung Restoran Bayar Royalti Lagu, Masuk dalam Tagihan Makanan dan Minuman yang Dipesan
Beredar informasi pengunjung restoran diminta ikut membayar royalti lagu yang diputar.
Frengky Aruan - Rabu, 27 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pengunjung Restoran Bayar Royalti Lagu, Masuk dalam Tagihan Makanan dan Minuman yang Dipesan
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Indonesia
Tempat Usaha Harus Bayar Royalti jika Putar Lagu, DPR: Harusnya Fokus Perbaiki Sistem, Jangan Bikin Gaduh
praktik penarikan royalti saat ini kerap tidak mempertimbangkan kondisi di lapangan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti kafe kecil, angkringan, hingga warung di desa-desa.
Frengky Aruan - Selasa, 12 Agustus 2025
Tempat Usaha Harus Bayar Royalti jika Putar Lagu, DPR: Harusnya Fokus Perbaiki Sistem, Jangan Bikin Gaduh
Indonesia
Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan
PHRI Solo merasa keberatan jika hotel dan restoran wajib membayar royalti lagu. Hal itu dikarenakan masih banyak pelaku usaha yang belum memahami kewajiban tersebut.
Soffi Amira - Minggu, 10 Agustus 2025
Hotel dan Restoran Wajib Bayar Royalti Lagu, PHRI Solo Merasa Keberatan
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Bagikan