Ransomware Wannacry Diduga Terkait Korea Utara

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 17 Mei 2017
Ransomware Wannacry Diduga Terkait Korea Utara

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ukuran:
14
Audio:

Ransomware Wannacry akhir-akhir ini menggemparkan dunia. Ransomware adalah jenis malicious software yang mengunci komputer data kompoter korban sehingga tidak bisa diakses kembali. Lalu siapakah dalang di balik serangan siber global ini?

Seperti dilansir BBC, ditelusuri siapa di balik Wannacry ini, termasuk kemungkinan serangan serupa waktu silam. Salah satu dugaan saat ini adalah Korea Utara, namun disebutkan bahwa temuan masih jauh dari kesimpulan.

Adalah Lazarus Group yang pada 2014 melakukan peretasan terhadap Sony Pictures dan sebuah bank Banglades pada 2016. Pakar teknologi menduga kelompok ini melancarkan serangan dari Tiongkok, namun atas nama rezim Korea Utara.

Lazarus Group diduga terkait dengan serangan Wannacry. Peneliti keamanan Google Neel Mehta menyatakan, telah menemukan kesamaan kode-kode di dalam Wannacry dengan peranti lain yang diyakini diciptakan Lazarus Group sebelumnya.

Sementara itu, ahli keamanan tekonologi informasi Alan Woodward mengatakan waktu dalam kode Wannacry dibuat berdasarkan zona waktu Tiongkok. Selain itu, teks permintaan tebusan dalam bahasa Inggris terlihat hasil terjemahan mesin, sedangkan dalam bahasa Mandarin merupakan diyakin dibuat oleh penutur bahasa itu.

"Seperti yang Anda lihat bukti-buktinya sangat tipis, tapi jika ditelusuri sangat tepat," katanya seperti dilansir BBC.

Sementara itu, perusahaan pengamanan teknologi informasi Kaspersky juga tengah menyelidiki siapa pelaku dibalik serangan Wannacry. "Temuan Neel Mehta adalah petunjuk paling signifikan mengenai asal usul Wannacry," dalam pernyataan perusaan asal Rusia tersebut. Namun, masih harus banyak informasi untuk menemukan siapa di balik Wannacry. Mengenai serangan bank Bangladesh, pada awal-awal serangan, sedikit fakta menujukkan ada keterkaitan dengan Lazarus Group.

Namun demikian, sangat sulit membuktikan siapa yang bertanggung jawab dalam sebuah serangan siber. Dalam kasus serangan Sony Picture misalnya, Korut sendiri mengaku tidak terlibat. Pada akhirnya, kesimpulan terhadap pelaku lebih pada kesepakatan bersama pihak yang menyelidiki dibanding konfirmasi dari pelakunya.

Baca juga berita terkait Ransomware Wannacry dalam artikel: Praktisi: Tidak Dianjurkan Bayar Tebusan Ransomware Wannacry

#Malware Ransomware #Virus Komputer #Korea Utara
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Kim Ju-ae ialah satu-satunya anak yang keberadaannya telah dikonfirmasi kepemimpinan Korea Utara.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Misterius Banget, ini Sosok Kim Ju-ae, Anak Pemimpin Korea Utara yang Disebut Calon Penerus
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Dunia
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Banyak yang berspekulasi bahwa ia telah dipersiapkan sebagai penerus dinasti.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Putri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke China, Disebut Calon Penerus
Dunia
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita yang mengkritik rezim Kim Jong-un.
Dwi Astarini - Selasa, 05 Agustus 2025
Korea Selatan Bongkar Pengeras Suara Propaganda yang Mengarah ke Korea Utara, Upaya Awal Rekonsiliasi
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Dunia
Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Selama bertahun-tahun, kelompok hak asasi internasional telah mendokumentasikan dugaan pelanggaran HAM oleh Korea Utara.
Dwi Astarini - Kamis, 10 Juli 2025
 Pertama dalam Sejarah nih, Pembelot Korea Utara Gugat Kim Jong-un atas Tindakan Penyiksaan
Dunia
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Sebagai ‘mitra’ Iran, Korea Utara menyebut serangan itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wisnu Cipto - Senin, 23 Juni 2025
Korut Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Langgar Piagam PBB
Dunia
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Korut telah mengirim 3.000 personel militer tambahan ke wilayah Kursk tahun ini setelah tahun lalu mengirim 11.000 tentara mereka ke Rusia
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Korut Tepis Isu 6.000 Tentaranya Tewas di Perang Rusia-Ukraina, Hanya Ratusan
Dunia
Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
Keputusan itu diambil sekitar setahun setelah siaran tersebut dilanjutkan pada Juni 2024 sebagai respons terhadap kiriman balon berisi sampah dari Korut.
Dwi Astarini - Kamis, 12 Juni 2025
Presiden Korsel Hentikan Proganda lewat Pengeras Suara ke Korut, Perbaiki Hubungan Antarnegara
Bagikan