Gildas Deograt Lumy: Ada Tujuh Langkah Atasi Serangan Ransomware Wannacry

Eddy FloEddy Flo - Senin, 15 Mei 2017
Gildas Deograt Lumy: Ada Tujuh Langkah Atasi Serangan Ransomware Wannacry

Penjelasan terkait Ransomware Wannacry dari Kemenkominfo (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Ahli Teknologi Informasi (TI) dan konsultan keamanan informasi Gildas Deograt Lumy menyarankan tujuh langkah darurat untuk mengatasi atau mencegah infeksi ransomeware bernama WannaCry pada server-server.

Gildas di Jakarta, Senin (15/5), mengatakan Indonesia ikut dihebohkan infeksi ransomeware hanya berselang satu hari setelah dunia dihebohkan dengan malware penyandera file dengan teknik enkripsi bernama WannaCry (WannaCrypt) tersebut.

"Cukup luar biasa karena biasanya serangan atau kejahatan siber membuat geger Indonesia setelah beberapa bulan atau beberapa tahun," katanya.

Senior XecureIT Koordinator Komunitas Keamanan Informasi (KKI) itu menyarankan tujuh langkah darurat pencegahan infeksi server yakni pertama mengisolasi jaringan server (atau sistem spesifik lainnya seperti ATM, perangkat medis, dan lain-lain).

"Memutus koneksi Internet belum tentu cukup efektif, PC atau laptop pengguna yang berada di jaringan internal (LAN) seringkali sebagai pembawa bencana. Bahkan, laptop dukungan teknis milik penyedia jasa outsourcing seringkali yang mengubah mimpi buruk menjadi kenyataan," katanya.

Maka kata Gildas, isolasi jaringan bisa dilakukan dengan melepas koneksi kabel LAN atau membatasi paket jaringan dengan firewall atau fungsi ACL ("access control list") pada LAN switch jika ada.

Langkah kedua yakni membackup seluruh file-file (yang dianggap penting) ke media penyimpan yang aman. Jika memungkinkan backup ke media penyimpan yang memiliki fungsi read-only, seperti Tape Backup, DVD, dan SDCard.

"Fungsi read-only akan mencegah bencana jika tanpa sengaja media penyimpan tersebut terhubung ke sistem yang terinfeksi. Untuk mempercepat proses agar langkah pertama tidak terlalu lama, file-file bisa dicopy terlebih dahulu ke USB disk storage berkapasitas besar untuk kemudian dipindahkan ke media penyimpan read-only dengan komputer yang bersih dan terisolasi dari jaringan," katanya.

Langkah pilihan kedua yakni melakukan OS level backup atau disk imaging yang dianggap penting dilakukan agar bisa dilakukan roll back jika sistem mengalami masalah setelah dipatch.

"Langkah ketiga yakni menginstal security patch MS17-010. Bisa dengan mengunduh patch secara manual dari https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx," katanya.

Ia menyarankan agar sebelumnya dipastikan komputer pengunduh bersih dari malware kemudian tuliskan patch ke DVD Read-Only atau SDCard dan pastikan pasang di posisi read only setelah menyalin. Selanjutnya DVD dengan Anti Virus yang telah terkinikan discan ulang dan jika memungkinkan dengan beberapa AV yang berbeda lalu install patch di server.

"Jika hanya terdapat koneksi USB, gunakan dongle USB-SDCard reader atau external USB DVD reader. Periksa kembali apakah patch sudah terpasang," kata Gildas.

Langkah keempat yakni memperbaharui anti virus dan melakukan manual scanning karena tingkat keamanan (kedetilan pemeriksaan) real time scanning jauh lebih rendah dibanding manual scanning.

"Server hardening matikan fungsi jaringan dan uninstall komponen-komponen yang tidak dibutuhkan pada server. Contohnya SMS gateway yang tidak membutuhkan fungsi Client for Microsoft Network dan File and Printer Sharing for Microsoft Network, kedua fungsi tersebut dapat dimatikan melalui menu Adapter Settings," katanya.

Hal ini kata dia, akan sangat membantu mengurangi risiko jika terdapat kelemahan-kelemahan baru pada fungsi/komponen tersebut.

"Tapi jangan pernah melakukan langkah kelima jika kita tidak benar-benar paham apakah fungsi tersebut digunakan dalam lingkungan sistem yang ada," katanya.

Langkah keenam yakni melakukan hal yang sama pada setiap segmen jaringan komputer pengguna.

Langkah ketujuh yakni membuka kembali isolasi ke jaringan server secara bertahap.

"Langkah-langkah tersebut di atas dapat diuubah sesuai dengan situasi dan kondisi sistem yang digunakan. Saya tidak bisa memberikan jaminan apapun terhadap dampak yang muncul," kata Mantan Ketua Tim Koordinasi dan Mitigasi, Desk Cyberspace Nasional, Kemenko Polhukam itu.
.
Sumber: ANTARA

#Malware Ransomware #Hacker #Pakar IT
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Indonesia
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Banyak perangkat keuangan di Indonesia yang rentan dibobol hacker.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Indonesia
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Situs yang sebelumnya diserang peretas atau hacker merupakan situs internal Biro Humas Kemhan. Situs tersebut sudah tidak terpakai karena aplikasinya sudah tidak beroperasi lagi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Lifestyle
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer
16 Miliar Akun Bocor dari berbagai sumber media sosial, layanan email, VPN, hingga portal pengembang. Menurut para peneliti, data ini sebagian besar berasal dari malware infostealer
ImanK - Sabtu, 21 Juni 2025
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer
Indonesia
Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware
Korupsi proyek PDNS di Kominfo telah memicu kebocoran data dan serangan ransomware.
Soffi Amira - Jumat, 14 Maret 2025
Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware
Indonesia
Tito Karnavian Minta ke Hacker Jangan Serang Server Dukcapil
Mantan Kapolri ini mengatakan pihaknya bakal memperkuat infrastruktur IT dukcapil
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Oktober 2024
Tito Karnavian Minta ke Hacker Jangan Serang Server Dukcapil
Berita
CEO Indodax Ungkap Lokasi Hacker yang Bobol Platformnya
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan negara asal hacker yang sudah membobol platformnya. Hacker itu dikabarkan berasal dari Korea Utara.
Soffi Amira - Sabtu, 21 September 2024
CEO Indodax Ungkap Lokasi Hacker yang Bobol Platformnya
Indonesia
Data NPWP Warga Hingga Presiden Bocor, Komisi I DPR Sebut Pemerintah Bebal
Komisi I DPR mengaku bakal menunggu langkah apa yang bakal diambil Menkominfo Budi Arie Setiadi ke depan.
Wisnu Cipto - Jumat, 20 September 2024
Data NPWP Warga Hingga Presiden Bocor, Komisi I DPR Sebut Pemerintah Bebal
Indonesia
Modus Peretas Google Business Polsek Setiabudi Kuras Rekening Bank Korban
Aksi peretasan yang dilakukan KTD (22) ternyata tak hanya menyasar akun milik Polsek Setiabudi Jakarta Selatan. Pria asal Sumatera Selatan ini juga meretas akun milik bank.
Wisnu Cipto - Jumat, 20 September 2024
Modus Peretas Google Business Polsek Setiabudi Kuras Rekening Bank Korban
Bagikan