Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer

ImanKImanK - Sabtu, 21 Juni 2025
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer

Ilustrasi hacker. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dunia keamanan siber kembali diguncang oleh penemuan 16 miliar data login bocor secara daring, menjadikannya kebocoran data terbesar yang pernah tercatat.

Penelusuran ini pertama kali diungkap oleh tim riset Cybernews dan diamini oleh analis keamanan siber Bob Diachenko.

Data ini mencakup informasi dari berbagai sumber media sosial, layanan email, VPN, hingga portal pengembang. Menurut para peneliti, data ini sebagian besar berasal dari malware infostealer, yaitu perangkat lunak jahat yang secara diam-diam mencuri informasi pengguna dari perangkat yang terinfeksi.

Baca juga:

Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware

Apa Saja yang Mengalami Kebocoran Data

Para peneliti menemukan 30 database berbeda berisi data login, dengan masing-masing berisi dari puluhan juta hingga lebih dari 3,5 miliar entri.

Sebagian besar mengikuti pola yang seragam: URL, username/email, dan password. Ini cocok dengan cara kerja umum infostealer modern yang mengumpulkan kredensial secara otomatis dari browser, aplikasi, dan cache pengguna.

“Ini adalah cetak biru untuk eksploitasi massal. Dengan miliaran data login bocor, para pelaku kejahatan siber kini punya akses luar biasa ke akun-akun pribadi,” kata Bob Diachenko, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (21/6/2025).

16 miliar data login bocor

Bukan Daur Ulang Kebocoran Data Lama

Yang membuat temuan ini sangat berbahaya adalah kebaruan dan strukturnya. Para peneliti memastikan bahwa sebagian besar dataset berisi informasi yang masih segar dan dapat langsung dimanfaatkan untuk serangan seperti:

Baca juga:

Pemerintah Korea Selatan Blokir 'DeepSeek’, Ada Kekhawatiran Keamanan dan Risiko Kebocoran Data

  • Pengambilalihan akun (account takeover)

  • Serangan phishing yang sangat tertarget

  • Pencurian identitas

  • Intrusi ransomware dan BEC (Business Email Compromise)

Meski sebagian data kemungkinan tumpang tindih, jumlah total 16 miliar entri tetap mengkhawatirkan, mengingat ada banyak token autentikasi, cookie, dan metadata aktif di dalamnya.

Siapa yang Rentan dan Apa Dampaknya?

Informasi yang bocor bisa membuka akses ke berbagai layanan daring dari Google, Facebook, Apple, hingga GitHub dan Telegram. Bahkan, layanan pemerintah pun tidak luput.

Bagi organisasi yang belum menerapkan multi-factor authentication (MFA) atau belum memperkuat manajemen kredensial, kebocoran ini bisa menjadi titik awal bencana siber besar.

Dataset ditemukan dalam berbagai bentuk dan ukuran, sebagian besar tersimpan secara terbuka di sistem seperti Elasticsearch dan object storage tanpa perlindungan.

Untungnya, data hanya tersedia dalam waktu terbatas cukup bagi peneliti untuk menemukan dan mendokumentasikannya, namun belum sempat dimanfaatkan secara luas oleh peretas.

Baca juga:

Ramalan Zodiak 22 Juni 2025: Keuangan dan Asmara Hari Ini, Kariermu Juga Terganggu?

Beberapa nama dataset merujuk pada jenis malware, sementara yang lain menunjukkan target geografis. Misalnya, satu set data yang diyakini berasal dari wilayah berbahasa Portugis mencakup lebih dari 3,5 miliar kredensial, menjadikannya yang terbesar dalam temuan kali ini.

Bagaimana Cara Melindungi Diri?

Untuk pengguna umum maupun perusahaan, berikut langkah penting menghadapi ancaman ini:

  • Segera ganti password untuk akun-akun penting

  • Aktifkan verifikasi dua langkah (2FA) di semua layanan yang mendukung

  • Hindari menyimpan password di browser tanpa perlindungan tambahan

  • Gunakan password manager terpercaya

  • Pantau email dan akun untuk aktivitas mencurigakan

  • Periksa apakah data Anda bocor melalui layanan seperti Have I Been Pwned atau notifikasi dari penyedia layanan Anda

#Malware Infostealer #16 Miliar Data Login Bocor #Kebocoran #Data Pribadi #Hacker
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Indonesia
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
WFT ditangkap di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa. Tersangka melakukan aksinya sebagai @bjorkanesiaa sejak 2020
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
Indonesia
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan
Rekam jejak yang buruk bisa berdampak langsung pada kualitas penyelenggaraan negara dan meningkatnya potensi korupsi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Indonesia
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Banyak perangkat keuangan di Indonesia yang rentan dibobol hacker.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Indonesia
Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi
Manager Communication Relations and CID Pertamina EP memastikan pihaknya akan melakukan investigasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi
Indonesia
Ledakan Kebocoran Gas Pertamina di Subang, Pegawai Alami Luka Bakar Parah hingga 80 Persen
Ledakan dahsyat hingga menimbulkan kobaran api terjadi di kawasan milik stasiun pengumpul gas PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Ledakan Kebocoran Gas Pertamina di Subang, Pegawai Alami Luka Bakar Parah hingga 80 Persen
Indonesia
Legislator Gerindra Dukung Pemutakhiran DTSN Pemerintah
Hal Ini adalah bentuk pelayanan publik yang berbasis data, bukti dan kebutuhan riil masyarakat
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Juli 2025
Legislator Gerindra Dukung Pemutakhiran DTSN Pemerintah
Indonesia
Ribuan Malware Mengintai, Inilah 3 'Dosa' Fatal yang Bikin Data Anda Ludes!
Meskipun BSSN sering mengirimkan notifikasi potensi serangan siber, hanya sekitar 27-29 persen instansi atau organisasi yang menanggapi laporan tersebut
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Ribuan Malware Mengintai, Inilah 3 'Dosa' Fatal yang Bikin Data Anda Ludes!
Indonesia
Bocornya 4,6 Juta Data Warga Jabar Dinilai Jadi Pukulan Telak Keamanan Siber Indonesia
Ia menilai kejadian ini merupakan pukulan telak bagi keamanan siber nasional dan menunjukkan kegagalan sistemik dalam perlindungan data yang dikelola institusi publik di daerah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Bocornya 4,6 Juta Data Warga Jabar Dinilai Jadi Pukulan Telak Keamanan Siber Indonesia
Bagikan