16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

Soffi AmiraSoffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

16 miliar data alami kebocoran. (Foto: Unsplash/Desola)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengguna Apple, Facebook, dan Google kini diminta untuk segera mengganti password mereka. Hal ini disebabkan oleh bocornya 16 miliar akun pengguna.

Para ahli memperingatkan, bahwa kebocoran ini disebut sebagai salah satu pelanggaran data terbesar dalam sejarah. Peretas akun diberikan "akses tak terduga" ke informasi pribadi dan akun online pengguna.

Pelanggaran privasi yang mengejutkan ini telah dicap sebagai "eksploitasi massal."

Akun Instagram, Microsoft, Netflix, PayPal, Roblox, Discord, Telegram, GitHub, dan berbagai layanan pemerintah di lebih dari 29 negara, termasuk Inggris dan AS, juga ikut terpengaruh.

Baca juga:

Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir

Para peretas bisa menggunakan informasi yang sangat pribadi ini untuk melakukan kejahatan, seperti perampokan bank, penipuan, serangan spam, dan lainnya.

Pakar keamanan di CyberNews menemukan, ada 16 miliar kumpulan data dengan nama yang tidak jelas, seperti 'login' atau 'kredensial'. Hal itu cukup menyulitkan tim untuk mengetahui apa saja informasi yang ada di dalamnya.

Data Pengguna Dikumpulkan Lewat Malware

Data pengguna dibobol menggunakan malware
Data pengguna dibobol menggunakan malware. Foto: Unsplash/Markus Spiske

Namun, tidak ada indikasi bahwa salah satu dari aplikasi ini diretas. Data tersebut kemungkinan besar dikumpulkan oleh penjahat dunia maya dengan menggunakan malware "infostealer".

Malware itu adalah jenis program komputer jahat yang membobol sistem komputer untuk mencuri detail login, keuangan, dan informasi pribadi lainnya.

Selain itu, virus tersebut dapat menginfeksi perangkat milik pengguna dan mencuri informasi mereka. Jika pengguna pernah mengeklik tautan atau mengunduh aplikasi mencurigakan, maka mereka bisa masuk ke sistem dan diam-diam mengumpulkan ratusan login.

Kemudian, informasi ini bisa dialihkan ke dalam basis data besar yang berharga bagi para penjahat dunia maya.

Baca juga:

Bahaya Malware Versi Baru, Penguras Rekening Bank

Mereka juga sering kali membayar sejumlah uang untuk hasil curian seperti ini. Sebab, hal itu memungkinkan mereka untuk menargetkan korban dengan cepat.

Namun, ada kemungkinan juga bahwa data tersebut dicuri oleh peretas "topi putih" atau ahli komputer yang mencoba memburu masalah keamanan.

Penjahat dunia maya sekarang memiliki "akses yang belum pernah terjadi sebelumnya" ke kredensial pribadi dan bisa mengeksploitasinya untuk mengambi alih akun, mencuri identitas, dan menyerang phishing yang ditargetkan.

"Dengan lebih dari 16 miliar catatan login yang terekspos, penjahat dunia maya kini memiliki akses tak terbatas ke kredensial pribadi yang dapat digunakan untuk pengambilalihan akun, pencurian identitas, dan phishing yang sangat tertarget," kata CyberNews.

10.000 Akun Dicuri dan Terhubung ke Berbagai Negara

Sebanyak 10.000 akun pengguna dicuri
Sebanyak 10.000 akun pengguna dicuri. Foto: Unsplash/Xavier Cee

Pada pelanggaran data tersebut, Cybernews mencatat, bahwa para penelitinya telah mengidentifikasi basis data berisi 184 juta catatan, yang sebelumnya ditemukan oleh peneliti keamanan, Jeremiah Fowler, pada Mei lalu.

Menurut Fowler, sampel dari 10.000 akun yang dicuri menunjukkan 220 alamat email dengan domain .gov. Lalu, menghubungkannya ke puluhan negara, seperti Inggris, AS, Australia, Kanada, Tiongkok, India, Israel, dan Arab Saudi.

Secara keseluruhan, Fowler menemukan 47 gigabita data berisi informasi sensitif untuk akun di berbagai situs media sosial, game, dan streaming.

"Penyertaan log infostealer lama dan baru – sering kali dengan token, cookie, dan metadata – membuat data ini sangat berbahaya bagi organisasi yang tidak memiliki autentikasi multifaktor atau praktik kebersihan kredensial," kata tim tersebut.

Baca juga:

Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran

Sementara itu, Direktur Perusahaan Keamanan Yubico, Niall McConachie mengatakan, bahwa pelanggaran data menunjukkan jika kata sandi tidak lagi cukup baik.

Sebaliknya, semua orang harus menggunakan kunci sandi atau metode masuk tanpa kata sandi yang seharusnya lebih aman.

Baru-baru ini, Facebook mengadopsi kunci sandi sebagai alternatif yang lebih aman dibanding kata sandi. Namun, Google dan Apple telah menggunakannya sejak lama.

"Dengan terus mengandalkan kata sandi, pelanggaran data besar-besaran seperti ini akan terus terjadi – dan akan semakin parah," tambah McConachie. (sof)

#Hacker #Peretasan #Media Sosial #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Fun
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!
Ukuran baterai Vivo X300 dan X300 Pro kini sudah terungkap. Kedua HP ini akan menggunakan Dimensity 9500.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!
Fun
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro kini sudah meraih sertifikasi global. HP ini akan meluncur 16 Oktober 2025.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober
Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Fun
S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
Samsung akan menghadirkan model Plus di Galaxy S26 Series. Hal itu dikarenakan S25 Edge mengalami kegagalan di pasaran.
Soffi Amira - Kamis, 02 Oktober 2025
S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series
Fun
Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari
Xiaomi 17 Series tembus satu juta penjualan dalam sehari. Selain itu, Xiaomi 17 akan hadir dalam varian 1TB demi memenuhi permintaan konsumen.
Soffi Amira - Kamis, 02 Oktober 2025
Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari
Indonesia
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
WFT ditangkap di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa. Tersangka melakukan aksinya sebagai @bjorkanesiaa sejak 2020
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
Fun
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
Hasil kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra sudah terungkap. Berikut adalah perbandingannya.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?
Fun
Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan
Render Samsung Galaxy S26 Ultra kini sudah terungkap. Desain S Pen dari HP ini juga mengalami perubahan.
Soffi Amira - Rabu, 01 Oktober 2025
Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan
Fun
Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah terungkap. HP flagship ini akan meluncur pada 16 Oktober 2025.
Soffi Amira - Selasa, 30 September 2025
Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap
Fun
Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?
Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17 kini telah dianalisa. Pengiriman Xiaomi 17 diperkirakan lebih rendah dari seri 15 tahun lalu.
Soffi Amira - Selasa, 30 September 2025
Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?
Bagikan