Headline

Produk Pertanian Indonesia Berjaya di Afrika, HKTI Galang Forum Asia

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 01 Mei 2018
Produk Pertanian Indonesia Berjaya di Afrika, HKTI Galang Forum Asia

Ilustrasi produk pertanian ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pada masa lalu Indonesia lebih dikenal sebagai negara agraris. Fokus pembangunan nasional khususnya pada rezim Soeharto yakni swasembada pangan. Hasilnya, produk pertanian Indonesia melimpah bahkan sampai merajai ekspor.

Seiring perubahan kebijakan politik, sektor pertanian mulai dianaktirikan. Lihat saja pernyataan Presiden Jokowi saat menghadiri acara di Institut Pertanian Bogor beberapa waktu silam. Presiden Jokowi mengeluhkan lulusan IPB yang lebih banyak bekerja di bank ketimbang menjadi petani profesional dan modern.

Apakah ini pertanda suramnya bidang pertanian di Indonesia? Para petani Tanah Air pantas dan layak untuk tetap optimistis. Pasalnya, saat ini produk pertanian Indonesia menjadi primadona di Afrika. Teranyar, Salon International d Agriculture au Maroc (SIAM MEKNES) menghadirkan produk pertanian Indonesia seperti kayu gaharu, biji kopi, batu arang, tapioka, ikan tuna serta kelapa sawit menarik perhatian pengunjung pameran di Meknes, Maroko.

Pameran produk pertanian di Maroko
Pameran produk pertanian di Maroko (Foto: Kemenlu/KBRI Rabat)

Konselor Politik/Ekonomi Bagus Hendraning Kobarsyih dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin, mengatakan, pameran tersebut yang lazim dikenal dengan Salon International d Agriculture au Maroc (SIAM MEKNES) berlangsung selama 24 - 29 April 2018.

"Kegiatan SIAM MEKNES pada tahun 2018 adalah kegiatan yang ke 13 dan dibuka oleh Pangeran Hassan (Moulay Hassan, red), putra mahkota dari Raja Maroko Muhammed VI," katanya.

Produk pertanian Indonesia tersebut dibawa oleh para pengusaha Indonesia diundang untuk berpartisipasi seperti biasa dilaksanakan setiap tahun.

"Pada 2018 telah hadir enam pengusaha Indonesia dari Indonesia ditambah seorang pengusaha Maroko yang telah menjadi importir tetap produk biji kopi dari Indonesia untuk dipasarkan di Maroko," kata Bagus.

Pengusaha Indonesia promosi di Maroko
Pengusaha Indonesia promosi di Maroko (Foto: KBRI Rabat)

Jumlah pengusaha Indonesia yang hadir dari Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2017 yang hanya berjumlah tiga pengusaha. Pameran produk pertanian Indonesia tersebut menempati lokasi stand internasional bersama dengan peserta pameran internasional lainnya yang umumnya dikoordinir oleh perwakilan negara tersebut di Maroko.

Selain dihadiri oleh Dubes RI di Rabat, ED Syarief Syamsuri dan para WNI di Maroko, stand Indonesia juga mendapatkan kehormatan dihadiri oleh beberapa Kepala Perwakilan negara sahabat.

"Secara umum produk pertanian Indonesia mendapatkan perhatian yang cukup besar dari para pengunjung stan yang umumnya adalah warga kota Meknes yang terdiri dari para pengusaha dan pelajar Maroko, khususnya dari kota Meknes," kata Bagus.

Beberapa pengusaha Indonesia bahkan ada yang berkesempatan diwawancara oleh media massa setempat baik cetak mapun elektronik. Beberapa produk yang mendapatkan perhatian cukup tinggi adalah kayu gaharu, biji kopi, tepung singkong dan moringa serta produk kelapa sawit.

Sampai dengan saat penutupan tanggal 29 April 2018, seluruh pengusaha Indonesia yang hadir tersebut telah berhasil membuka kontak dengan para pengusaha lokal yang dinilai cukup prospektif untuk dikembangkan, katanya.

Ketua HKTI Moeldoko
Ketua HKTI Moeldoko bersama jajarannya (Foto: Twitter @GeneralMoeldoko)

Sementara itu, di Jakarta Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan menyelenggarakan Asia Agricultures and Food Forum pada 20 Juni sampai 1 Juli 2018 yang menyoroti persoalan petani dan pertanian Indonesia.

Ketua Umum HKTI Jenderal Purn Dr Moeldoko dalam sambutannya pada Rakernas HKTI 2018 yang diselenggarakan di Gedung Krida Bhakti Jakarta, Senin, mengatakan Peringatan HUT ke-45 HKTI dengan mengundang 20 negara dari Asia.

"Kita akan mengundang 20 negara dari Asia. Skalanya cukup besar, biayanya juga cukup besar, kurang lebih Rp17 miliar," kata Moeldoko.

Moeldoko yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan itu mengatakan kegiatan ini menjadi penting bagi HKTI agar keberadaan organisasi ini di tengah masyarakat, khususnya petani, menjadi bermanfaat.

Moeldoko bersama pimpinan pesantren
Ketua Umum HKTI Moeldoko menggerakan pesantren untuk pertanian (Foto: Twitter @GeneralMoeldoko)

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPN HKTI, Mayjen TNI Purn Bambang Budi Waluyo menjelaskan Asia Agricultures and Food Forum akan diselenggarakan di JCC Senayan pada 20 Juni sampai 1 Juli 2018.

"Untuk membangkitkan petani dan pertanian Indonesia, bukan saja di skala nasional, tetapi di kawasan Asia, HKTI akan menyelenggarakan Asia Agricultures and Food Forum atau ASAF," kata dia.

Moeldoko menambahkan HKTI harus semakin meningkatkan performa dan kerja nyata agar semakin dikenal oleh masyarakat. Sebelumnya, ia gencar menyosialisasikan eksistensi organisasi ini.

Ia pun menegaskan hanya ada satu organisasi HKTI yang legal di Indonesia, yakni yang dipimpinnya. Ada pun Moeldoko mendapatkan amanah menjadi Ketua UMUM DPN HKTI pada 10 April 2017 untuk periode kepemimpinan 2017-2020.

Ia juga menekankan bahwa HKTI tidak boleh digunakan untuk politik praktis, melainkan politik yang membangun kedaulatan pangan, memakmurkan petani dan mensejahterakan petani.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Geber Jakarta sebagai Megacity Dunia, Anies Baswedan Studi Banding ke Los Angeles

#Pertanian Indonesia #Jenderal Moeldoko #Pertanian
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Merah Putih Kasih
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
JHL Foundation mengalokasikan beasiswa pendidikan untuk 100 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Vokasi Unhas.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Serahkan Beasiswa Kelapa ke Mahasiswa Unhas, Jerry Hermawan Lo Sebut Pertanian adalah Senjata Rahasia Indonesia
Indonesia
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Ini merupakan lompatan tertinggi sepanjang sejarah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Indonesia Setop Impor Jagung Sepanjang 2025, Mentan Amran Pamer Lonjakan Produksi Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Indonesia
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Mengingatkan agar penggunaan anggaran yang besar itu benar-benar diarahkan secara efektif dan berorientasi hasil.
Dwi Astarini - Minggu, 12 Oktober 2025
Pengembangan Perkebunan-Holtikultura, DPR Ingatkan Kementan tak Abaikan Petani Kecil
Indonesia
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Tantangan global terkait pangan dan perubahan iklim akan mendorong kelahiran petani-petani muda di Indonesia.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ingin Petani Sejahtera, PDIP Dorong Petani Punya Lahan Melalui UU Pokok Agraria
Indonesia
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Hari Tani Nsional jadi momentum penting untuk menegaskan kembali cita-cita UUPA 1960.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Hari Tani Nasional, Petani Karanganyar Soroti Pemetaan Tanah Telantar hingga Subsidi Biaya Produksi
Indonesia
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Banyak petani awalnya ragu bahkan kehilangan rasa percaya diri.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Regenerasi Petani Mendesak, Tantangan Lahan hingga Teknologi masih Membelit
Indonesia
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menekankan pangan merupakan soal kemanusiaan sekaligus kedaulatan bangsa.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional Jadi Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan
Indonesia
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Mengutip pernyataan penting dari Bung Karno soal pangan sebagai penyangga tatanan negara.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Hari Tani Nasional, saatnya Dorong Kebangkitan dan Kemandirian Petani lewat Bibit Lokal
Indonesia
Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial
Program kewirausahaan petani muda dan pendidikan pertanian perlu diperluas.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Anggaran Pertanian Naik, PKB Sebut Harus Fokus ke Petani Milenial
Indonesia
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Pemerintah harus melakukan lebih daripada sekadar memberikan bantuan, tapi juga memastikan alat pertanian tepat sasaran. ?
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Bagikan