Prodem Anggap Pemerintah Lalai Keluarkan Izin Perkebunan Kelapa Sawit

Yohannes AbimanyuYohannes Abimanyu - Jumat, 30 Oktober 2015
Prodem Anggap Pemerintah Lalai Keluarkan Izin Perkebunan Kelapa Sawit

Personel TNI memadamkan api yang membakar perkebunan kelapa sawit di Sungai Aur, Muaro Jambi, Sabtu (12/9). Berdasarkan data BMKG kebakaran lahan dan hutan di Sumatera semakin meluas dengan 833 titik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Selama kurang lebih tiga bulan kabut asap di kawasan Sumatra berlanjut. Menyusul kemudian daerah lainnya di Kalimantan dan sekarang merebak ke Jawa dan Sulawesi. Hal tersebut tentu meresahkan masyarakat lantaran afek kabut asap dapat menimbulkan kematian akibat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Menurut informasi, tercatat per tanggal 27 Oktober sudah ada warga meninggal akibat ISPA. Sementara itu, akibat kabut asap yang meluas, kerugian ditaksir sekitar Rp20 triliun.

Selama kabut asap mendera, sejumlah aktivitas penerbangan selama hampir dua bulan terganggu begitu pula dengan perekonomian masyarakat terdampak asap. Di dunia pendidikan, aktivitas belajar menjadi terganggu lantaran pihak sekolah meliburkan siswanya terkait kabut asap.

Kabut Asap di Pekanbaru (Foto/ Nita Rimayanti untuk MerahPutih.com)

Seperti dikutip dari rilis Prodem yang diterima merahputih.com, data hutan dan lahan sawit yang terbakar sekitar 17 hektar dan hampir 45 juta jiwa warga terdampak secara kesehatan, sosial-ekonomi dan hayari. Sementara itu, akibat kabut asap, lebih dari 500 ribu jiwa terinfeksi ISPA.

Bob Randilawe, yang baru saja menggantikan Desmon J. Mahesa sebagai Ketua Majelis Prodem ini juga menegaskan bahwa pemerintah telah lalai mengeluarkan perizinan sawit selama ini, dan tidak pernah menghargai prinsip lingkungan berkelanjutan sebagai landasan pengelolaan sumber daya alam, termasuk sawit. Akibat bencana asap ini pemerintah harus melakukan audit lingkungan secara independen dan transparan, karena menyangkut aset negara dan merugikan masyarakat secara luas.


Ketua Prodem juga menguraikan bahwa keserakahan dan akumulasi kapital telah membutakan para pemodal demi keuntungan semata. Dampak sosial dari keserakahan dan akumulasi kapital semata serta kedangkalan pemahaman akan kesadaran lingkungan telah menyebabkan bencana lingkungan yang sangat mahal ongkos rehabilitasinya (Social and environmental cost recovery).

"Kedepan, cara berfikir “stakeholder” (pemangku kepentingan) harus diganti dengan “shareholder” atau (pemangku tanggungjawab). Sumber daya alam tidak semata untuk tujuan ekonomi tapi juga wajib memasukan prinsip lingkungan berkelanjutan," tulis rilis dari Prodem.

Bob Randilawe meminta Presiden Jokowi untuk melakukan audit lingkungan dengan melibatkan LIPI atau Perguruan Tinggi yang hasilnya dilaporkan kepada publik dan diawasi oleh suatu Komisi Lingkungan yang memonitor secara ketat pernana instansi terkait, seperti Menko Perekonomian, Menteri LHK, Menteri Perdagangan, Kapolri, Gubernur, Bupati. Efektifkan fungsi pengadilan lingkungan berdasarkan SKB MenLHK-Kapolri-Jaksa Agung, yang selama ini hanya asesoris negara seolah pro lingkungan.

Ketua Majelis Prodem yang juga mantan aktivis 80-an dan senior gerakan era 98 ini juga mendesak Presiden Jokowi segera mencekal para pemilik lahan sawit diatas 10.000 hektar (korporasi). Ini menyangkut kesungguhan pemerintah melakukan law enforcement dan uji komitmen para pengusaha terhadap pengelolaan SDA yang berkelanjutan.

"Terapkan regulasi dan roadmap yang komprehenship tentang pengelolaan SDA (sawit) yang berbasis pembangunan berkelanjutan. Lakukan zero-tolerance bagi pemegang izin yang tidak compli (patuh) serta kepada pelaku pidana pembakaran lahan secara sengaja. Bencana asap tahun 2015 ini harus menjadi yang terkahir terjadi di Indonesia! Jika perlu Presiden Jokowi harus merombak kabinet yang terkait dengan bencana asap tersebut," tegas Bob Randilawe.

 

BACA JUGA:

  1. Atasi Kabut Asap, Pemerintah Terbitkan Perppu
  2. Pemerintah Bisa Didenda Triliunan akibat Kabut Asap
  3. Paparan Kabut Asap di Jakarta
  4. Kabut Asap Menuju Jakarta

 

 

#Prodem #Bob Randilawe #Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) #Kabut Asap
Bagikan
Ditulis Oleh

Yohannes Abimanyu

Wonderful Indonesia, Pesona Indonesia dan pesona gw adalah satu

Berita Terkait

Indonesia
Ribuan Warga Siap Geruduk RDF Rorotan Buntut Bau Sampah dan Kasus ISPA yang Merajalela
Tiga kali uji coba gagal, warga siap lapor ke Polda soal Amdal
Angga Yudha Pratama - Senin, 03 November 2025
Ribuan Warga Siap Geruduk RDF Rorotan Buntut Bau Sampah dan Kasus ISPA yang Merajalela
Lifestyle
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Secara umum, kalau makanan cukup bergizi maka sudah baik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
ISPA dapat dicegah dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Indonesia
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Bahkan, seluruh puskesmas di tingkat kecamatan telah membuka layanan 24 jam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Ribuan Warga Terkena Ispa Akibat Pembakaran Lapak Limbah Ilegal, Virus dan Bakteri Dapat Menular
Aktivitas itu menuai keluhan masyarakat lantaran asap pembakaran mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 05 Oktober 2025
Ribuan Warga Terkena Ispa Akibat Pembakaran Lapak Limbah Ilegal, Virus dan Bakteri Dapat Menular
Indonesia
Virus HMPV Merebak, Dinkes DKI Jakarta Minta Warga Waspadai ISPA
Virus HMPV kini merebak, Dinkes DKI Jakarta pun meminta warga untuk waspada terhadap ISPA.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Januari 2025
Virus HMPV Merebak, Dinkes DKI Jakarta Minta Warga Waspadai ISPA
Indonesia
Dinkes DKI Laporkan Sejak 2023 Ditemukan 214 Kasus ISPA Akibat HMPV
Dinkes DKI mengajak masyarakat jaga kesehatan dan tingkatkan kewaspadaan akan ISPA yang disebabkan HMVP.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 11 Januari 2025
Dinkes DKI Laporkan Sejak 2023 Ditemukan 214 Kasus ISPA Akibat HMPV
Lifestyle
5 Tindakan yang Harus Segera Dilakukan Ketika Terkena ISPA
Selain itu, menjaga pola hidup sehat, seperti makan bergizi dan rutin berolahraga, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhmu
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
5 Tindakan yang Harus Segera Dilakukan Ketika Terkena ISPA
Lifestyle
ISPA, Kenali 7 Faktor Penyebabnya
Infeksi ini dapat memengaruhi sinus, tenggorok, paru-paru, dan saluran udara.
Dwi Astarini - Selasa, 15 Oktober 2024
ISPA, Kenali 7 Faktor Penyebabnya
Bagikan