Princess Syndrome yang Membungkus Perempuan

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 11 Maret 2023
Princess Syndrome yang Membungkus Perempuan

Selalu menganggap rendah orang lain. (freepik/benzoik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KISRUH panjang kasus penganiayaan yang dilakukan oleh MD masih terus berlanjut. Ramai dibahas diberbagai media sosial keterkaitan perempuan muda berinisial AGN pada kasus ini. AGN (15) merupakan pacar pelaku sekaligus mantan korban.

AGN diduga melatarbelakangi kejadian keji ini. Beberapa warganet pun mengaitkan satu sindrom pada AGN. Mereka menyebutkan bahwa AGN mengidap Princess Syndrome.

Baca Juga:

Mengenal Androphobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Laki-Laki

cew
Selalu ingin menang sendiri. (Pexels/Polina Zimmerman)

Princess Syndrome atau yang juga disebut cinderella complex adalah salah satu bentuk perilaku seseorang perempuan yang tidak biasa. Sindrom ini merupakan gangguan pada diri perempuan yang membuat manja, ingin selalu menjadi pusat perhatian (self centered), dan selalu ingin menang sendiri. Sebenarnya sindrom ini mirip dengan peterpan syndrome yang diderita pada laki-laki. Namun pengidap sindrom ini biasanya tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Sindrom ini sebenarnya sangat mempengaruhi perilaku sosial mereka. Selain 'haus' akan perhatian dan pengakuan, mereka yang mengidap princess syndrome ini selalu menganggap rendah orang lain. Bukan secara tiba-tiba mereka mengidap sindrom ini. Sindrom ini berkaitan erat dengan pola didik saat kecil, seperti selalu dipuji berlebihan dan selalu mendapat perlakuan khusus.

Melansir dari laman Psychology Today, princess syndrome sulit pudar meskipun turut bertambahnya usia si pengidap. Namun sebagai sindrom, perilaku princess syndrome ini tidak tercantum pada buku manual diagnostik untuk kesehatan mental atau DSM V. Dengan kata lain perilaku princess syndrome ini bukan merupakan kondisi medis.

Baca Juga:

Mengenal PCD, Sensasi Hampa dan Sedih Setelah Nonton Konser

cew
Merasa dirinya sebagai pusat perhatian alam semesta. (Pexels/Vien Dong)

Mengutip pernyataan Nancy Irwin, seorang psikolog klinis di California Southern University, pengidap princess syndrome memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

- Memiliki obsesi berlebihan dengan penampilan serta citra yang sempurna,

- Selalu ingin menjadi pusat perhatian,

- Berorientasi pada penampilan yang cantik dan menarik,

- Sering mengabaikan perasaan orang lain dan tidak menghargainya,

- Merasa selalu bersaing dengan perempuan lain,

- Sering menganggap orang lain tidak selevel dengan dirinya,

- Selalu menunjukkan atau haus akan pujian, barang yang diinginkan dan uang,

- Selalu memiliki ekspektasi tinggi atau tidak sejalan dengan realistis pada dirinya dan bagaimana ia harus diperlakukan oleh orang lain,

- Selalu menunjukkan sikap mengeluh, merengek, bimbang, dan segala sesuatu tidak cukup bagi dirinya,

- Merasa dirinya sebagai pusat perhatian alam semesta.

Lalu, apakah princess syndrome ini dapat dicegah? Tentu saja bisa, pencegahannya terkaitan erat dengan pola asuh orang tua sejak anak masih kecil. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

- Jelaskan pada anak bahwa karakter stereotip puteri hanya ada pada dongeng,

- Maksimalkan tumbuh kembang anak dan dukung mereka untuk menemukan nilai diri mereka sendiri, melalui bakat, hobi, dan keterampilan yang dimiliki,

- Puji atas kerja keras yang dilakukannya tapi tidak berlebihan,

- Tanamkan sifat menghormati dan menghargai orang lain,

- Jangan memberikan panggilan yang berlebihan untuk sang anak seperti 'putri' atau 'ratu'.

Intinya adalah seimbang. Daripada kamu membentuk anak berlebihan dan menjadikannya sebagai'putri kerajaan'. Sebaiknya dorong anak menjadi perempuan kuat, mandiri dan penuh dengan kasih sayang. Berikan anak ruang untuk mereka belajar dari kesalahan yang dialami dan 'menemukan' dirinya secara alami. Proses pembelajaran alami sangat penting untuk membentuk karakter anak. (dgs)

Baca Juga:

Alasan Mengapa Orang Gemar Koleksi Boneka

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan