Princess Syndrome yang Membungkus Perempuan


Selalu menganggap rendah orang lain. (freepik/benzoik)
KISRUH panjang kasus penganiayaan yang dilakukan oleh MD masih terus berlanjut. Ramai dibahas diberbagai media sosial keterkaitan perempuan muda berinisial AGN pada kasus ini. AGN (15) merupakan pacar pelaku sekaligus mantan korban.
AGN diduga melatarbelakangi kejadian keji ini. Beberapa warganet pun mengaitkan satu sindrom pada AGN. Mereka menyebutkan bahwa AGN mengidap Princess Syndrome.
Baca Juga:

Princess Syndrome atau yang juga disebut cinderella complex adalah salah satu bentuk perilaku seseorang perempuan yang tidak biasa. Sindrom ini merupakan gangguan pada diri perempuan yang membuat manja, ingin selalu menjadi pusat perhatian (self centered), dan selalu ingin menang sendiri. Sebenarnya sindrom ini mirip dengan peterpan syndrome yang diderita pada laki-laki. Namun pengidap sindrom ini biasanya tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Sindrom ini sebenarnya sangat mempengaruhi perilaku sosial mereka. Selain 'haus' akan perhatian dan pengakuan, mereka yang mengidap princess syndrome ini selalu menganggap rendah orang lain. Bukan secara tiba-tiba mereka mengidap sindrom ini. Sindrom ini berkaitan erat dengan pola didik saat kecil, seperti selalu dipuji berlebihan dan selalu mendapat perlakuan khusus.
Melansir dari laman Psychology Today, princess syndrome sulit pudar meskipun turut bertambahnya usia si pengidap. Namun sebagai sindrom, perilaku princess syndrome ini tidak tercantum pada buku manual diagnostik untuk kesehatan mental atau DSM V. Dengan kata lain perilaku princess syndrome ini bukan merupakan kondisi medis.
Baca Juga:

Mengutip pernyataan Nancy Irwin, seorang psikolog klinis di California Southern University, pengidap princess syndrome memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki obsesi berlebihan dengan penampilan serta citra yang sempurna,
- Selalu ingin menjadi pusat perhatian,
- Berorientasi pada penampilan yang cantik dan menarik,
- Sering mengabaikan perasaan orang lain dan tidak menghargainya,
- Merasa selalu bersaing dengan perempuan lain,
- Sering menganggap orang lain tidak selevel dengan dirinya,
- Selalu menunjukkan atau haus akan pujian, barang yang diinginkan dan uang,
- Selalu memiliki ekspektasi tinggi atau tidak sejalan dengan realistis pada dirinya dan bagaimana ia harus diperlakukan oleh orang lain,
- Selalu menunjukkan sikap mengeluh, merengek, bimbang, dan segala sesuatu tidak cukup bagi dirinya,
- Merasa dirinya sebagai pusat perhatian alam semesta.
Lalu, apakah princess syndrome ini dapat dicegah? Tentu saja bisa, pencegahannya terkaitan erat dengan pola asuh orang tua sejak anak masih kecil. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Jelaskan pada anak bahwa karakter stereotip puteri hanya ada pada dongeng,
- Maksimalkan tumbuh kembang anak dan dukung mereka untuk menemukan nilai diri mereka sendiri, melalui bakat, hobi, dan keterampilan yang dimiliki,
- Puji atas kerja keras yang dilakukannya tapi tidak berlebihan,
- Tanamkan sifat menghormati dan menghargai orang lain,
- Jangan memberikan panggilan yang berlebihan untuk sang anak seperti 'putri' atau 'ratu'.
Intinya adalah seimbang. Daripada kamu membentuk anak berlebihan dan menjadikannya sebagai'putri kerajaan'. Sebaiknya dorong anak menjadi perempuan kuat, mandiri dan penuh dengan kasih sayang. Berikan anak ruang untuk mereka belajar dari kesalahan yang dialami dan 'menemukan' dirinya secara alami. Proses pembelajaran alami sangat penting untuk membentuk karakter anak. (dgs)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
