Kesehatan Mental

Mengenal Androphobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Laki-Laki

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Maret 2023
Mengenal Androphobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Laki-Laki

Androphobia, merasa takut berlebihan terhadap laki-laki. (Foto: Unsplash/Catalin Pop)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

APAKAH kamu merasa takut setiap kali bertemu laki-laki? Kalau iya, bisa jadi kamu mengalami androphobia. Fobia ini biasanya terjadi akibat trauma masa lalu, misalnya akibat kekerasan seksual seperti pelecehan atau pemerkosaan.

Sesekali takut atau canggung ketika harus berinteraksi dengan lawan jenis sebenarnya hal yang umum terjadi. Namun, bila rasa takut sudah berlebihan hingga orang tersebut menghindar atau bahkan tidak mau bertemu laki-laki, bisa dikatakan ia mengalami androphobia.

Meski lebih sering terjadi pada perempuan, androphobia juga dapat terjadi pada pria. Ketakutan ini tentunya dapat menghambat aktivitas penderitanya, apalagi kalau ada banyak laki-laki di lingkungannya seperti di tempat kerja. Hal ini pun bisa mengganggu kualitas hidup penderita androphobia.

Baca juga:

Glossophobia, Fobia yang Dimiliki Hampir Semua Orang

Mengenal Androphobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Laki-Laki
Umumnya terjadi pada perempuan. (Foto: Unsplash/Edward Cisneros)

Mengutip laman Alodokter, ada beragam penyebab androphobia seperti pernah menjadi korban kekerasan baik secara fisik, verbal, maupun emosional dari pelaku laki-laki. Mereka juga memiliki trauma masa lalu dengan laki-laki, misalnya sosok ayah atau pasangan yang manipulatif atau berperialku kasar.

Tidak hanya itu, androphobia juga dapat terjadi akibat gangguan pada fungsi otak yang berfungsi merespons rasa takut, yaitu bagian amigdala. Jika organ tersebut terganggu, rasa takut bisa berkembang secara berlebihan sehingga menimbulkan fobia, salah satunya androphobia.

Baca juga:

Pandemi Hadirkan Fenomena Xenophobia di Jepang

Mengenal Androphobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Laki-Laki
Kerap mendapat perlakuan kurang baik dari masa lalu. (Foto: Unsplash/Johnny Cohen)

Saat rasa takut berlebihan muncul, penderita androphobia juga dapat mengalami gejala fisik seperti jantung berdebar, sesak napas, mual, keringat berlebih, tubuh gemetar, dan sakit kepala.

Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, androphobia bisa membuat seseorang cenderung menarik diri dari kehidupan sosial untuk menghindari interaksi dengan laki-laki. Dampaknya, aktivitasnya sehari-hari pun dapat terganggu.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi androphobia, seperi terapi perilaku kognitif, mengonsumsi obat anticemas, dan terapi pemaparan. Namun, penggunaan obat ini hanya bisa dilakukan jangka pendek karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami ketergantungan. Oleh karena itu, penggunaan obat ini perlu di bawah pengawasan dokter.

Selain dengan beberapa cara di atas, dokter juga akan menyarankan penderita androphobia untuk melakukan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan maupun relaksasi otot, guna meredakan kecemasan. (and)

Baca juga:

Mengenal Latrophobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Dokter

#Fobia #Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan