Mengenal Latrophobia, Ketakutan Berlebih Terhadap Dokter


Memiliki takut berlebihan terhadap dokter atau dunia medis. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)
PERNAHKAH kamu merasa takut ketika ingin berobat atau memeriksa diri ke dokter? Kalau iya, bisa jadi kamu mengalami latrophobia. Jika dibiarkan tanpa penanganan, perilaku ini bisa berdampak negatif karena membuat seseorang enggan berobat.
Hal ini sebenarnya wajar terjadi. Namun, rasa takut yang ekstrem dapat memicu kecemasan berlebihan dan serangan panik yang dikenal dengan istilah latrophobia.
Ketakutan yang berlebihan membuat seseorang menghindari konsultasi, pemeriksaan, bahkan tindakan medis yang diperlukan di fasilitas kesehatan. Mengutip laman Alodokter, berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan latrophobia.
Baca juga:
Tutorial Jadi Dokter Cinta di Tongkrongan Padahal Enggak Pernah Pacaran

1. Trauma Masa Kecil
Penderita latrophobia biasanya pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan pada masa kanak-kanak seperti dipaksa minum obat atau ketika disuntik di rumah sakit.
Beberapa anak bisa merasa cemas saat dirinya ditakut-takuti ke dokter meski hanya sekadar candaan. Misalnya, “Nakal ya, nanti disuntik loh sama dokter.” Hal ini bisa saja membuatnya makin takut dengan dokter.
Ingatan itu bisa saja membekas sampai dewasa sehingga membuat orang yang mengalaminya sangat takut ke dokter.
2. Menerima Kabar Buruk
Sering kali dokter memberikan kabar yang tidak diharapkan terkait kondisi penyakit. Tentu tidak semua orang dapat langsung menerima kenyataan tersebut, apalagi jika kabar buruk berkaitan dengan kondisi pribadi dan keluarga. Penolakan atas kabar buruk yang terjadi dapat memicu latrophobia.
Baca Juga:
Hidup Mewah Ala Putri Jasmine si Anak Sultan dengan Modal Gaji UMR

3. Terlalu Sering ke Dokter
Rutin pergi ke rumah sakit bukan hal yang asing bagi sebagian orang, misalnya pada penderita diabetes dan kanker. Tidak jarang beberapa jenis pengobatan terasa sangat menyakitkan bagi seseorang. Akhirnya, ia takut dan cemas berlebih untuk bertemu kembali dengan dokter.
4. Kehilangan Orang Tersayang
Ketakutan berlebih terhadap dokter dan rumah sakit juga dapat terjadi karena adanya kenangan menyedihkan. Misalnya kehilangan orang tersayang di rumah sakit. Kenyataan menyakitkan ini membuat penderita latrophobia enggan kembali ke rumah sakit karena takut kenangan pahitnya kembali muncul.
Untuk mengatasinya, psikolog dan psikiater akan menyarankan terapi perilaku kognitif bagi penderitanya. Dengan metode ini, psikolog atau psikiater akan membantumu menyelami pikiran, perasaan, dan perilaku yang berkaitan dengan ketakutan yang dimiliki. (and)
Baca juga:
Tak Terima Disuruh Nyari Obat dan Kamar Sendiri, Keluarga Pasien Tampar Dokter
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
