Polisi Dikabarkan Tewas dan Anggota Kopassus Alami Luka Akibat Penyeroyokan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 19 April 2021
Polisi Dikabarkan Tewas dan Anggota Kopassus Alami Luka Akibat Penyeroyokan

Ilustrasi Kematian. (Foto: pixabay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi penyeroyokan viral di media sosial. Aksi pengeroyokan itu disebut-sebut terjadi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (18/4).

Peristiwa pengeroyokan tersebut dibenarkan oleh Camat Kebayoran Baru Tomy Fudyhartono. Bahkan dia menyebut terdapat korban dalam insiden tersebut.

“Iya informasinya begitu. Memang sih ada korban katanya,” kata Tomy kepada wartawan, Senin (19/4).

Baca Juga:

Aksi Pengeroyokan Berujung Kematian Terjadi di Dekat Gedung KPK

Ia mengaku belum mengetahui detail kronologi dan identitas korbanpengeroyokan itu. Menurut dia, informasi tentang adanya aksi pengeroyokan itu ia dapat dari pihak kepolisian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengeroyokan itu terjadi di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu, 18 April 2021 sekitar pukul 05.30 WIB. Akibat pengeroyokan tersebut, seorang dilaporkan tewas dan seorang lainnya mengalami luka.

Korban tewas merupakan anggota Brimob Polri berinisial Bharatu YSB. Ia disebut sebagai salah satu pengemudi pejabat jenderal bintang tiga di Polri. Sedangkan korban luka adalah seorang prajurit Kopassus berinisial Serda DB.

Dandim 0504 Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustiana, membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut yang menewaskan anggota Brimob dan melukai prajurit Kopassus.

Ucu belum bisa memberikan penjelasan lebih detail mengenai kronolohi kejadian tersebut. Ucu menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

"Kronologis kejadian masih dalam penyelidikan," ujar Ucu.

Menurut informasinya, sebelum tewas korban ditemukan dalam kondisi sudah tergeletak di pinggir jalan atau trotoar oleh saksi bernama Donatus dan Ester.

Ilustrasi Polisi. (Foto: Antara)
Caption

Setelah itu, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan sampai di lokasi pukul 07.30 WIB. Pada pukul 07.41 WIB, korban Bharatu YSB dilaporkan akhirnya meninggal dunia.

Menurut informasinya, korban meninggal karena kehabisan darah akibat luka benda tajam yang melukai lengan dan paha kanan korban. Lalu, pada pukul 08.30 WIB, polisi menerima informasi dari satpam RSPP bernama Usman bahwa ada korban meninggal dunia karena luka di tangan dan paha.

Mendapat informasi itu, pihak kepolisian dipimpin Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Supriyanto mendatangi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) untuk memastikannya.

Selanjutnya, pada pukul 09.30 WIB giliran Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah, yang tiba di lokasi atau Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) untuk mengechek keadaan korban. (Knu)

Baca Juga:

Kronologi Pengeroyokan Dua Anggota TNI Versi Puspom TNI

#Tindak Kekerasan #Pengeroyokan Anggota Polisi #Pengeroyokan #TNI #Polri
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - 2 jam, 19 menit lalu
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Freddy tidak mau menduga siapa pihak-pihak yang melatih aktor perusuh dan pelaku perusakan di tengah aksi demonstrasi beberapa hari lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo  Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Indonesia
Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah membantah informasi yang menyebutkan anggota TNI terlibat dalam aksi demonstrasi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo
Berita
Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data
TNI memastikan anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Mayor SS, yang ‘hampir’ terciduk saat demo rusuh beberapa waktu lalu bukan provokator.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data
Indonesia
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Pelaku Pratu TB sempat melarikan diri dengan menggunakan kendaraan dengan nomor polisi PA 1709 AV.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih
Indonesia
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
TNI menjaga kawasan objek vital di Solo hingga Jumat (5/9). Hal itu dilakukan demi memastikan situasi tetap aman pasca demo rusuh.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI
Indonesia
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai
IPW mengapresiasi langkah tegas TNI-Polri. Masyarakat diminta untuk menyampaikan aspirasi dengan cara damai dan tidak merusak fasilitas umum.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai
Indonesia
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Bagikan