PKS Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan


Evakuasi WNI dari Afghanistan. (Foto: Kemenlu/TNI AU)
MerahPutih.com - Gerak cepat pemerintah mengevakuasi 26 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Afganistan mendapatkan apresiasi.
"Keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam evakuasi WNI dari Afghanistan patut kita banggakan serta apresiasi,” kata anggota Komisi I DPR, Sukamta dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (21/8).
Baca Juga
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyinggung soal peran Indonesia dalam politik luar negeri bebas aktif. Di mana akhir perang antara Taliban dengan pemerintahan Afganistan yang di dukung oleh Amerika Serikat dan NATO menyisakan banyak masalah.
Menurutnya, perang telah merenggut puluhan ribu nyawa rakyat dan tentara, ratusan ribu pengungsi, kerusakan infrastruktur, hancurnya ekonomi, sosial dan pendidikan rakyat Afganistan.
Sebagai penguasa Afghanistan saat ini, Taliban harus bertanggung jawab dengan membangun Afghanistan kembali secara damai.
"Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri perlu untuk berperan aktif dalam rekonsiliasi damai di Afganistan," tuturnya.
Sukamta menyebut, Odonesia memiliki hubungan baik dengan Afganistan, termasuk Taliban di dalamnya, yang kini menguasai Afghanistan.
"Peran-peran strategis Indonesia di masa lalu menjadi modal saat ini untuk lebih berperan lebih aktif dalam upaya rekonsiliasi damai, membangunan kembali Afghanistan," sambungnya.

Selain itu, Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS tersebut juga meminta pemerintah Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB bersama masyarakat Internasional untuk mendorong Taliban.
Yakni agar tidak lagi menjadikan Afghanistan sebagai tempat berlindung kelompok-kelompok teroris seperti Al Qaeda dan ISIS.
Perang terhadap terorisme global melawan ISIS, Al Qaeda dan kelompok terorisme lainnya harus dilakukan oleh pemerintah Afganistan yang dipimpin oleh Taliban.
"Hal ini dilakukan agar tidak terulang perang panjang yang merugikan rakyat Afghanistan," tutur Sukamta.
Kondisi di Afganistan tidak stabil sehingga beberapa negara berusaha mengevakuasi warga negaranya keluar dari Afghanistan.
Selain WNA asing, banyak rakyat Afganistan yang berusaha ke luar negeri. Data Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sejak hari Minggu lebih dari 18 ribu orang sudah dievakuasi dari Afghanistan lewat Bandara Hamid Karzai, Kabul.
Jumlah tersebut dipastikan bertambah. NATO menyebut sampai hari ini warga Afghanistan masih mencoba kabur menggunakan jalur udara.
Taliban mengambil alih kendali istana presiden di Kabul pada hari Minggu (15/8), menurut juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid.
Taliban juga berhasil membuat Presiden Ashraf Ghani angkat kaki dari negaranya. Hal tersebut semakin membuat Taliban berkuasa. (Knu)
Baca Juga
Pemerintah Diminta Pastikan WNI Aman dan Dorong Rekonsiliasi Damai di Afghanistan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan

12 Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung, Legislator Tekankan Pentingnya Keterlibatan Ahli Gizi

Momen Keakraban Sufmi Dasco Ahmad dan Sjafrie Sjamsoeddin saat Bertemu di DPR, Bahas Apa?

Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos

Meredam Isu Liar Pergantian Kapolri, Legislator Hingga Wamen Setneg Buka Suara Terkait Jabatan Jenderal Listyo Sigit

DPR RI Sahkan 10 Calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM, Ini Nama-namanya

PKB Dorong Milenial dan Gen Z Terlibat Pengelolaan Koperasi Merah Putih

Tanggul Beton Berdiri di Cilincing, DPR Ingatkan Adanya Potensi Nelayan Kecil Kesulitan Melaut

Berhentikan Rahayu dari Jabatan Anggota DPR, Gerindra Harus Minta ‘Persetujuan’ Puluhan Ribu Warga Jakarta

Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan
