DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - 2 jam, 50 menit lalu
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset

Evakuasi Korban Bencana Alam di Aceh dan Sumatera. (Foto: dok. Polri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputihcom - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, mendorong adanya pergeseran fundamental dalam cara menangani bencana di sektor pendidikan. Pendekatan yang selama ini cenderung reaktif harus diubah menjadi pendekatan yang lebih preventif dan berbasis mitigasi jangka panjang.

Mengingat Indonesia dijuluki sebagai “supermarket bencana”, Bonnie menilai kesiapsiagaan harus ditingkatkan secara serius. Hal ini menuntut peran lebih besar dari riset, teknologi, dan keberanian para akademisi untuk menyuarakan secara dini persoalan kerusakan lingkungan.

“Indonesia sering disebut sebagai negara dengan istilah supermarket bencana. Kalau kita lihat, bencana itu banyak sekali. Mestinya kita lihat ke depan sekarang penanggulangan sudah banyak, saya juga mengapresiasi tindakan cepat dari community scientist, juga BRIN, terhadap penanggulangan bencana ini. Ke depan, kita bisa meningkatkan lagi kewaspadaan kita, kemudian mitigasinya,” ujar Bonnie dalam keterangannya, Senin (8/12).

Baca juga:

Fenomena Supermoon Dituding Penyebab Banjir Rob Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu

Pengawasan Lingkungan dan Peran Teknologi

Bonnie turut menyoroti lemahnya pengawasan lingkungan. Ia menyinggung kasus pencabutan izin empat perusahaan oleh Menteri Kehutanan yang diduga kuat menjadi kontributor kerusakan lingkungan.

Menurutnya, insiden yang menyebabkan bencana besar dan korban jiwa seharusnya dapat terdeteksi sejak awal jika sistem pengawasan berjalan optimal.

Pemanfaatan teknologi seperti pemetaan citra satelit dan drone semestinya mampu mengidentifikasi sejak dini aktivitas ilegal seperti penggundulan hutan, penyalahgunaan izin, atau operasi perusahaan tanpa izin yang berpotensi memicu bencana besar seperti banjir dan tanah longsor.

"Mestinya kan terdeteksi dari awal, mestinya kan bisa diketahui dari awal, sehingga banjir yang menyebabkan korban jiwa yang sangat besar ini kita bisa hindari,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Mendorong Riset Kebencanaan yang Membumi

Dalam konteks pendidikan tinggi dan riset, Bonnie mendesak keterlibatan aktif dari universitas, khususnya yang memiliki fakultas kehutanan, lingkungan, dan program studi terkait kebencanaan. Kampus tidak hanya dilihat sebagai pusat akademik, tetapi juga sebagai sumber produksi pengetahuan yang harus memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

Riset-riset kebencanaan didorong untuk lebih "membumi" dan melibatkan langsung masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

Menggali dan Melestarikan Pengetahuan Lokal

Selain riset modern, Bonnie secara khusus menekankan pentingnya penggalian dan pelestarian pengetahuan lokal (local wisdom) terkait bencana. Ia mengingatkan bahwa banyak komunitas adat dan masyarakat lokal memiliki istilah, penanda alam, serta ingatan kolektif mengenai bencana. Pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun ini sering kali terputus dan terabaikan karena kurang terdokumentasi dan tidak terdistribusikan secara luas.

Ia memberikan contoh praktik riset di luar negeri yang menggunakan arsip visual dan dokumentasi historis (foto-foto lama) untuk memetakan risiko bencana di masa depan. Pendekatan historis ini dinilai relevan untuk diterapkan di Indonesia guna memanfaatkan arsip, kronologi, dan data historis bencana sebagai dasar kuat untuk perencanaan mitigasi.

Baca juga:

KLH Persilahkan Gelondongan Kayu Banjir Sumatra Dimanfaatkan Pemda

Isu Keadilan dalam Pemulihan Pascabencana

Menutup pernyataannya, Bonnie juga menyinggung ancaman banjir rob yang semakin nyata di Jakarta dan menilai riset lingkungan harus menjadi agenda yang sangat urgen. Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang adil dan menyeluruh dalam pemulihan pendidikan pascabencana.

Ia mempertanyakan skema bantuan biaya hidup pemerintah yang hanya mencakup mahasiswa dan dosen. Menurutnya, tenaga profesional lain di lingkungan kampus, seperti pustakawan, laboran, dan tenaga kependidikan juga berpotensi terdampak langsung oleh bencana dan harus diperhitungkan dalam skema bantuan tersebut.

#DPR #DPR RI #Bencana Alam #Bencana Nasional #Bencana Hidrometeorologi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset
Indonesia sering disebut sebagai negara dengan istilah supermarket bencana
Angga Yudha Pratama - 2 jam, 50 menit lalu
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset
Dunia
Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
Pemerintah Jepang telah membentuk kantor respons di pusat manajemen krisis perdana menteri dan mengadakan rapat tim darurat.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
 Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
Indonesia
Pergi Umrah saat Wilayahnya Dilanda Bencana, Mirwan MS Minta Maaf dan Janji Bertanggung Jawab
Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, meminta maaf karena pergi umrah saat wilayahnya dilanda banjir.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
Pergi Umrah saat Wilayahnya Dilanda Bencana, Mirwan MS Minta Maaf dan Janji Bertanggung Jawab
Indonesia
Kemendagri Telusuri Sumber Biaya Umrah Bupati Aceh Selatan di Tengah Bencana
Pentingnya transparansi terkait keberangkatan umrah rombongan Mirwan MS dalam proses pemeriksaan yang dilakukan tim inspektorat jenderal Kemendagri
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Kemendagri Telusuri Sumber Biaya Umrah Bupati Aceh Selatan di Tengah Bencana
Indonesia
4 Gajah Bantu Pemulihan Bencana di Aceh, Bersihkan Sisa Kayu dan Material Berat
Kegiatan pembersihan hari ini dipusatkan di Gampong Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua.
Dwi Astarini - Senin, 08 Desember 2025
4 Gajah Bantu Pemulihan Bencana di Aceh, Bersihkan Sisa Kayu dan Material Berat
Indonesia
Update Terkini Korban Bencana Aceh-Sumatera: 961 Tewas, 5 Ribu Orang Terluka
BNPB Melaporkan Tim SAR gabungan menemukan 40 jenazah baru korban bencana hari ini di tiga provinsi terdampak.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Update Terkini Korban Bencana Aceh-Sumatera: 961 Tewas, 5 Ribu Orang Terluka
Indonesia
Deputi KPK Diterjunkan Kawal Donasi & Anggaran Bencana Sumatera Biar Tidak Dikorupsi
Banyaknya kementerian dan lembaga yang membuka ruang donasi masyarakat untuk bencana alam di tiga provinsi itu menjadi alasan KPK turun tangan.
Wisnu Cipto - Senin, 08 Desember 2025
Deputi KPK Diterjunkan Kawal Donasi & Anggaran Bencana Sumatera Biar Tidak Dikorupsi
Indonesia
DPR Setujui Prolegnas Prioritas 2026: 6 RUU Jadi Fokus Legislasi
DPR RI resmi mengesahkan Prolegnas Prioritas 2026 dan perubahan kedua Prolegnas 2025–2029, termasuk enam RUU baru seperti KUHAP dan Patriot Bond.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
DPR Setujui Prolegnas Prioritas 2026: 6 RUU Jadi Fokus Legislasi
Indonesia
Kemendikti Saintek Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Bencana Sumatra, Legislator: Terlalu Kecil, Harusnya 10 Kali Lipat
Mendorong pemberian beasiswa darurat serta pembebasan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa di wilayah bencana.
Dwi Astarini - Senin, 08 Desember 2025
Kemendikti Saintek Anggarkan Rp 50 Miliar untuk Bencana Sumatra, Legislator: Terlalu Kecil, Harusnya 10 Kali Lipat
Indonesia
PKB Sentil Golkar Ngomong Koalisi Permanen di Tengah Derita Warga Akibat Bencana
Dalam situasi nasional yang sangat berat ini, seharusnya seluruh kekuatan politik bersatu membantu rakyat, bukan justru memperdebatkan koalisi permanen atau tidak permanen
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
PKB Sentil Golkar Ngomong Koalisi Permanen di Tengah Derita Warga Akibat Bencana
Bagikan