DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
Prajurit TNI menggotong jenazah korban meninggal akibat banjir bandang di Nagari Salareh Aia Timur, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025). ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN
Merahputih.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diminta agar lebih optimal dalam menyampaikan peringatan dini bencana. Pentingnya informasi tersebut untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di desa-desa terpencil.
Menurut Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, Informasi terkini mengenai potensi siklon maupun cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini belum tersampaikan secara efektif kepada masyarakat, terutama di wilayah yang masih menghadapi keterbatasan akses internet.
Baca juga:
Tantangan Akses Digital di Daerah Terpencil
BMKG tidak bisa sepenuhnya mengandalkan penyebaran informasi hanya melalui laman web atau media sosial. Daerah-daerah tertentu masih memiliki kendala jaringan, yang menyebabkan masyarakat kesulitan mengakses informasi digital.
"Kalau di kampung-kampung, berharap orang buka web, orang lihat media sosial, pegang handphone saja, tidak. Belum tentu ada sinyal, itu masalah, tapi televisi hampir semua daerah sekarang bisa mengakses," kata Lasarus.
Ia menyarankan, alih-alih hanya mengandalkan platform digital, BMKG perlu memanfaatkan media konvensional yang lebih merata.
“Saya melihat ada semacam missed. Kalau saja masyarakat di sana tahu bahwa akan ada siklon … Lewat konferensi pers, undang seluruh televisi bahwa akan terjadi seperti ini di sini, itu akan lebih cepat sampai ke masyarakat,” ucapnya.
Baca juga:
Beri Efek Jera, DPR Minta Menhut Ungkap 12 Perusahaan Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Anggaran Besar Tak Berarti Tanpa Efektivitas Informasi
Lasarus juga menyoroti fakta bahwa negara telah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pemenuhan peralatan dan kebutuhan operasional BMKG. Namun, ia menyayangkan bahwa investasi yang mahal ini menjadi sia-sia apabila informasi vital yang dihasilkan tidak berhasil sampai ke tangan masyarakat.
“Kita beli seluruh peralatan yang diperlukan. Semua yang BMKG minta kita kasih selama ini. Perlu berapa untuk perawatan, kita kasih uangnya, tapi informasi yang didapat tidak sampai ke masyarakat,” ucapnya dengan nada tegas.
Oleh karena itu, Lasarus menekankan bahwa penyampaian informasi cuaca merupakan aspek krusial yang berdampak langsung pada keselamatan masyarakat. Ia mengingatkan BMKG untuk segera melakukan pembenahan serius dalam sistem penyampaian informasi mereka.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
Beri Efek Jera, DPR Minta Menhut Ungkap 12 Perusahaan Penyebab Banjir Bandang Sumatra
Hujan Deras Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia, Rabu (10/12), BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
6 RUU Dicabut, ini Daftar 64 RUU yang Masuk Prolegnas Prioritas 2026
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset
Prakiraan Cuaca BMKG 9 Desember: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Bervariasi di Sejumlah Wilayah Indonesia
DPR Setujui Prolegnas Prioritas 2026: 6 RUU Jadi Fokus Legislasi
BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Sumatera Utara 8-15 Desember, Simak Wilayah yang Berpeluang Diguyur Hujan dengan Intensitas Sangat Lebat
Hati-Hati! Wilayah Sumut Bakal Dilanda Cuaca Ektrem Sampai 15 Desember 2025
Prakiraan Cuaca BMKG Jakarta Senin (8/12): Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu Konsisten Berawan Sampai Sore