Penting Enggak Sih Membatasi Screen Time Pada Anak?

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 09 November 2022
Penting Enggak Sih Membatasi Screen Time Pada Anak?

Batasi waktu anak ketika menggunakan gawai. (Pixabay/Anviere)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HIDUP di zaman modern yang lebih condong dengan hustle culture memang seringkali membuat orangtua tak punya pilihan selain memberikan gawai kepada anak agar tetap tenang. Karena terlalu sibuk bekerja, akhirnya anak lebih banyak mempelajari sesuatu melalui gawai bukan melalui interaksi dengan orangtua. Hati-hati loh ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian. Kenyataannya membiarkan anak tenggelam dalam gawainya sepanjang hari tanpa disiplin waktu justru berbahaya bagi masa depannya.

Menurut verywellfamily.com, memberikan gawai kepada anak sebenarnya tak sepenuhnya salah apabila tujuannya untuk edukasi dan stimulasi perkembangan otak. Namun, orangtua tetap harus membatasi penggunaan gawai dan berinteraksi secara langsung dengan anak agar tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal.

Meskipun tubuh sudah terlanjur kelelahan karena bekerja seharian. Sempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak dan terapkan disiplin waktu penggunaan gawai agar hidup anak tak terpaku pada gawai.

Baca Juga:

Bagaimana Berhubungan Baik dengan Anak Remajamu

anak
Anak memerlukan interaksi langsung dengan teman sebaya dan lingkungan sekitar. (Pixabay/Bessi)

Memaksimalkan perkembangan otak

Beberapa tontonan edukasi anak memang dapat diakses melalui gawai. Tetapi bukan berarti orangtua boleh mengandalkan gawai untuk perkembangan otak anak. Perlu diketahui cara terbaik untuk memaksimalkan perkembangan otak anak adalah melalui stimulus langsung dari mainan edukasi yang bisa disentuh dan diraba oleh anak. Selain itu komunikasi langsung dengan orangtua juga menjadi kunci perkembangan otak anak secara optimal. Hal tersebut tentunya tidak bisa didapatkan melalui layar gawai.

Menghindari speech delay

Memberlakukan disiplin waktu penggunaan gawai pada anak juga dapat menghindari risiko speech delay pada anak. Meskipun anak bisa mempelajari berbagai bahasa asing melalui gawai, orangtua tetap harus mengajari anak untuk berbicara dan berkomunikasi dengan lancar secara langsung tanpa bantuan gawai. Mengandalkan tontonan edukasi melalui gawai hanya akan menghambat kemampuan berbicara si kecil.

Baca Juga:

Dukung Kemauan Anak Berolahraga Tanpa Keluar Banyak Biaya

anak
Manfaatkan masa-masa usia emas anak dengan maksimal. (Pixabay/MabelAmber)

Memperkuat bonding orangtua dan anak

Penggunaan gawai tanpa disiplin waktu akan membuat orangtua kehilangan kesempatan untuk bonding dengan anak di usia emasnya. Ingat bun, masa-masa anak membutuhkan orangtua hanya sebentar saja sampai ia menginjak usia legal. Selebihnya anak sudah pasti menolak untuk terlalu diatur dan memilih untuk menjalani hidupnya sesuai dengan keinginannya sendiri. Selalu optimalkan waktu bermain dan belajar di usia emas anak serta hindari terlalu mengandalkan gawai agar anak memiliki memori masa kecil yang indah bersama orangtuanya.

Menjaga kesehatan mental anak

Anak butuh interaksi dengan teman sebaya dan lingkungan sekitar sejak dini agar tumbuh menjadi sosok yang percaya diri. Jika terus menerus terpaku dengan layar gawai, anak akan mengalami gangguan anxiety dan depresi karena tidak mampu berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Akibatnya anak akan tumbuh menjadi sosok penyendiri dan enggan terlibat dengan interaksi sosial ketika sudah menginjak usia dewasa. (Mar)

Baca Juga:

Jangan Terlalu Keras Mendidik Anak

#Kesehatan #Lipsus November Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan