Penting Enggak Sih Membatasi Screen Time Pada Anak?


Batasi waktu anak ketika menggunakan gawai. (Pixabay/Anviere)
HIDUP di zaman modern yang lebih condong dengan hustle culture memang seringkali membuat orangtua tak punya pilihan selain memberikan gawai kepada anak agar tetap tenang. Karena terlalu sibuk bekerja, akhirnya anak lebih banyak mempelajari sesuatu melalui gawai bukan melalui interaksi dengan orangtua. Hati-hati loh ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian. Kenyataannya membiarkan anak tenggelam dalam gawainya sepanjang hari tanpa disiplin waktu justru berbahaya bagi masa depannya.
Menurut verywellfamily.com, memberikan gawai kepada anak sebenarnya tak sepenuhnya salah apabila tujuannya untuk edukasi dan stimulasi perkembangan otak. Namun, orangtua tetap harus membatasi penggunaan gawai dan berinteraksi secara langsung dengan anak agar tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal.
Meskipun tubuh sudah terlanjur kelelahan karena bekerja seharian. Sempatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak dan terapkan disiplin waktu penggunaan gawai agar hidup anak tak terpaku pada gawai.
Baca Juga:

Memaksimalkan perkembangan otak
Beberapa tontonan edukasi anak memang dapat diakses melalui gawai. Tetapi bukan berarti orangtua boleh mengandalkan gawai untuk perkembangan otak anak. Perlu diketahui cara terbaik untuk memaksimalkan perkembangan otak anak adalah melalui stimulus langsung dari mainan edukasi yang bisa disentuh dan diraba oleh anak. Selain itu komunikasi langsung dengan orangtua juga menjadi kunci perkembangan otak anak secara optimal. Hal tersebut tentunya tidak bisa didapatkan melalui layar gawai.
Menghindari speech delay
Memberlakukan disiplin waktu penggunaan gawai pada anak juga dapat menghindari risiko speech delay pada anak. Meskipun anak bisa mempelajari berbagai bahasa asing melalui gawai, orangtua tetap harus mengajari anak untuk berbicara dan berkomunikasi dengan lancar secara langsung tanpa bantuan gawai. Mengandalkan tontonan edukasi melalui gawai hanya akan menghambat kemampuan berbicara si kecil.
Baca Juga:

Memperkuat bonding orangtua dan anak
Penggunaan gawai tanpa disiplin waktu akan membuat orangtua kehilangan kesempatan untuk bonding dengan anak di usia emasnya. Ingat bun, masa-masa anak membutuhkan orangtua hanya sebentar saja sampai ia menginjak usia legal. Selebihnya anak sudah pasti menolak untuk terlalu diatur dan memilih untuk menjalani hidupnya sesuai dengan keinginannya sendiri. Selalu optimalkan waktu bermain dan belajar di usia emas anak serta hindari terlalu mengandalkan gawai agar anak memiliki memori masa kecil yang indah bersama orangtuanya.
Menjaga kesehatan mental anak
Anak butuh interaksi dengan teman sebaya dan lingkungan sekitar sejak dini agar tumbuh menjadi sosok yang percaya diri. Jika terus menerus terpaku dengan layar gawai, anak akan mengalami gangguan anxiety dan depresi karena tidak mampu berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Akibatnya anak akan tumbuh menjadi sosok penyendiri dan enggan terlibat dengan interaksi sosial ketika sudah menginjak usia dewasa. (Mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
