Pengamat Kritik Perbedaan Pendapat Moeldoko-Wiranto soal Papua


Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
MerahPutih.com - Pengamat politik Wempy Hadir mengkritik perbedaan pendapat antara Menkopolhukam Wiranto dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko soal perlunya bantuan asing dalam menangani konflik Papua.
Menurut Wempy, perbedaan sikap itu bisa menimbulkan tafsir yang berbeda di mata publik. "Publik bisa saja menilai bahwa terjadi miskomunikasi di antara pembantu presiden," kata Wempy kepada Merahputih.com di Jakarta, Rabu (4/9).
Baca Juga:
Direktur Indo Polling Network ini menambahkan, hal ini tentu tidak baik bagi citra presiden Jokowi jika tidak segera diatasi dengan terukur. "Apalagi ini soal Papua dan keterlibatan pihak negara lain," jelasnya.

Wempy beranggapan, Publik sangat alergi atas keterlibatan negara lain dalam urusan domestik Indonesia. Bahkan beberapa wartawan dari Australia yang meliput aksi di Papua diekstradisi.
"Hal ini dilakukan demi kepentingan nasional kita (national internet),"jelas Wempy.
Wempy melihat bahwa ini bukan soal cari panggung di antara dua jendral yang tidak tahu apakah mereka masih bertahan atau tidak di periode yang kedua Jokowi.
Ini soal lemahnya koordinasi di antara mereka, dengan demikian tidak heran ketika ada dua pandangan yang berbeda dari lembaga resmi negara.
Baca Juga:
Pertemuan Prabowo dan Ketum PPP Bahas Posisi Ketua MPR Hingga Jatah Menteri
"Hal ini tidak boleh terulang kembali karena bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik (distrust) dan bisa berdmapak buruk terhadap pemerintahan Jokowi," pungkas Wempy.
Sebelumnya, Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Amerika Serikat mendukung kedaulatan Indonesia atas wilayah Papua. Dukungan itu, kata Moeldoko, disampaikan pejabat baru Assistant Secretary of State for East Asian and Pacific Affairs.
Moeldoko mengatakan, dukungan yang diberikan Amerika Serikat dari segala sisi, khususnya diplomatik dalam menjaga situasi bersama. Sebab, AS juga memiliki kegiatan bisnis di Papua. "Intinya bahwa Amerika memberikan dukungan penuh," katanya. Hal berbeda justru diungkapkan Wiranto. Ia dengan tegas menolak adanya bantuan asing. (Knu)
Baca Juga:
Pengamat Prediksi Mahfud MD dan AHY Paling Kuat Masuk Kabinet Jokowi
Bagikan
Berita Terkait
Velix Wanggai Tegaskan Percepatan Pembangunan Papua Butuh Konsolidasi dari Pusat hingga Daerah

4 Jasad Korban Longsor Freeport Diterbangkan ke Jakarta, Termasuk 2 Ekspatriat

TNI-Polri Berhasil Evakuasi 5 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB di Pedalaman Yahukimo

KKB Papua Kembali Berulah Bakar Puskesmas Kiwirok, Berujung Kontak Senjata

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur
