Pemkab Wonogiri Lakukan Lockdown Pasar Hewan Pracimantoro Pasca Ditemukan Kasus PMK


Petugas peternakan Sukoharjo melakukan pengecekan kesehatan hewan di Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak terindikasi sudah sampai di Wonogiri, Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberlakulan lockdown di Pasar Hewan Pracimantoro. Hal itu menyusul ditemukannya kasus sapi positif mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan kebijakan lockdown Pasar Hewan Pracimantoro dilakukan untuk memutus rantai penularan kasus PMK di Wonogiri. Penutupan pasar dilakukan mulai Senin (23/5) sampai dua pekan kedepan.
Baca Juga:
Mentan Sampaikan PMK Tersebar di 15 Provinsi pada 3,9 Juta Ekor Ternak
"Kita langsung gerak cepat lakukan lockdown Pasar Hewan Pracimantoro supaya penularan kasus PMK tidak meluas," ujar Joko, Senin (23/5).
Dikatakan, setelah dilakukan penelusuran, ternyata sapi tersebut bukan berasal dari Wonogiri.
"Sapi positif PMK itu dibawa dari pedagang asal Magetan, Donorojo, Pacitan, Jatim dan Boyolali, Jateng," kata dia.
Pemkab Wonogiri, lanjut dia, sejak awal sudah melakukan antisipasi dengan dibentuknya tim untuk melakukan investigasi di pasar-pasar hewan yang ada di Wonogiri. Hal itu agar wabah PMK tidak masuk daerahnya.
"Hasil investigasi yang terus kami lakukan sebelumnya, belum ditemukan adanya sapi yang terjangkit atau bergejala mengarah PMK di sejumlah pasar hewan. Baru ini ditemukan kasus PMK di Pracimantoro," papar dia.
Baca Juga:
Ia menyebut, dari 22 ekor sapi di Pasar Hewan Pracimantoro yang diperiksa. Delapan ekor diantaranya terdeteksi terkena PMK.
"Untuk perinciannya delapan pedagang asal Magetan membawa empat sapi positif PMK. Pedagang dari Pacitan membawa satu ekor sapi positif," papar dia.
Ia memastikan sapi yang dijual tersebut sudah terpapar PMK. Dimana petugas menemukan ciri PMK yakni luka di bagian mulut sapi.
"Pedagang kita data. Belasan sapi kontak kita pisahkan dari ternak lain di Pasar Hewan Pracimantoro dan dilakukan penyemprotan," ujar dia.
Ia menambahkan, pihaknya langsung mengumpulkan pedagang untuk diberikan sosialisasi terkait ciri-ciri dan bahaya penyakit PMK. Untuk delapan sapi yang terpapar PMK dibawa pulang pemiliknya di daerah asal untuk dikarantina.
"Kita laporkan dinas peternakan pemkab asal sapi itu berasal untuk diobati," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
DPR Dorong Pemerintah Libatkan Peternak Kecil dalam Program Sapi Merah Putih

Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Ribuan Sapi Perah Bunting Asal Australia Masuk Indonesia, Buat Percepat Produksi Susu Nasional

Stop Sekarang! Kebiasaan Sepele Ini Diam-Diam Picu Hipertensi di Usia Muda!

Kenali Tanda Bahaya Tekanan Darah Tinggi Ekstrem Sebelum Terlambat

Pemerintah Putuskan Setengah Juta Impor Sapi Hidup di 2025, Bertambah 184 Ribu Ekor

Waspadai! Duduk Terlalu Lama dan Olahraga Berat Picu Nyeri Pinggang
