PDIP DKI Sebut Penyelenggaraan Formula E tidak akan Sukses
Petugas berada lokasi yang akan dibangun Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Rabu (22/12). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
MerahPutih.com - Penyelenggaraan ajang Formula E mendapat sorotan tajam dari anggota Dewan Parlemen Kebon Sirih. Sebab, pengerjaan sirkut belum dijalankan.
Teranyar gelaran balap mobil bertaraf internasional tersebut belum mempunyai sponsor untuk membiayai ajang adu jet darat tersebut.
Baca Juga
Lelang Pembangunan Sirkuit Formula E Gagal, PSI: Kalau Tidak Mampu Bilang
"Kita tidak melihat ada progres dan malah hambatan yang selalu muncul soal tender sampai jalannya Formula E," ucap anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, Selasa (25/1).
Meskipun sirkuit sudah dibangun, menurut Gilbert, belum tentu lintasan tersebut dapat dimanfaatkan, karena nantinya akan ada penilaian kembali dari penyelenggara yakni Formula E Operations (FEO), apakah disetujui atau tidak.
"Apakah layak jalan itu sirkuit yang dibangun, karena mobilnya kan itu di atas 200 Km per jam," papar dia.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun menyakini gelaran Formula E pada 14 Juni 2022 mendatang tak semeriah yang digembar-gemborkan oleh Gubernur Anies Baswedan dan para panitia Formula E.
"Makanya kalau melihat kondisi sekarang, buat kita bukan wacana bahwa ini akan jadi, tidak. Yang jadi wacana bagi kita adalah meski ini berjalan, tidak akan sukses," ucapnya.
Sehingga, pernyataan yang dilontarkan pimpinan Pemprov DKI sampai Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni dan Ketua Panitia Pengarah Formula E, Bambang Soesatyo bahwa gelaran Formula E akan mengharumkan nama Jakarta itu sangat berlebihan.
"Di samping pernyataan mereka berlebihan dibanding realitas sekarang, belum ada kemarin dana pihak ketiga yang masuk, jadi masih murni dana APBD dan dana korporasi Jakpro.
"Pernyataan bombastis dari Syahroni, jadi tidak nyaman, karena dana dari dia pun tidak ada. Dia hanya bilang itu sebagai penugasan, pelaksana," sambung dia.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengakui bahwa sponsor untuk pembiayaan penyelenggaraan Formula E belum ada.
Padahal gelaran balap mobil bertaraf internasiinal tersebut akan dilaksanakan lima bulan lagi atau 14 Juni 2022 mendatang.
Gunung mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Formula E membutuhkan biaya Rp 150 miliar. Sebagian anggaran sudah dipakai untuk pembelian alat sebagai kebutuhan konstruksi pembangunan trek.
"Sebagiannya sekitar Rp 70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019," ucap Gunung saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (24/1).
Untuk menutup kebutuhan biaya penyelenggaraan itu kata Gunung, dana ini akan didapatkan dari pihak sponsor. Namun, Gunung mengaku hingga saat ini dana sponsor untuk menutupi kekurangan biaya gelaran Formula E belum masuk.
"Kita akan tutup rencananya dari sponsorship dan partnership. Jadi, sponsorship belum secara resmi kita open. Tapi, secara verbal secara pendekatan networking yang berminat, walaupun belum bisa kita declare (umumkan) di sini, karena belum ada hitam di atas putih," papar Gunung. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
FX Rudy Mundur Plt Ketua DPD PDIP Jateng, PDIP Solo Duga Ada Kaitannya dengan Konferda
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
DPRD DKI Jakarta Targetkan 20 Perda Rampung di 2026, Mulai Urusan Narkoba Sampai Nasib PKL Jadi Prioritas
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK