Pasca Liburan Long Weekend, 6 ASN Pemda DIY Positif COVID-19

Merahputih.com - Enam orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY dinyatakan positif COVID-19.

Kasus bermula dari pegawai DPKP DIY berjenis kelamin perempuan (25 tahun) asal Batang pergi keluar kota untuk menghadiri acara keluarga pada cuti bersama akhir Oktober 2020 lalu.

Baca Juga

Pemkot Solo Tunggu Sikap Gubernur Jateng Terkait UMP 2021

"Ketika kembali berdinas usai bepergian keluar kota pada tanggal 2 November 2020 lalu, dirinya merasa kurang enak badan dan memutuskan untuk swab mandiri dengan hasil positif," ujar Wakil Kepala Dinas DPKP DIY, Syam Arjayanti dalam keterangannya, Jumat (20/11).

Pegawai ini sempat berkantor dari tanggal 2 hingga 4 November dan melakukan kontak langsung dengan rekan kerja yang berada satu ruangan dengannya.

Usai terkonfirmasi positif, sang PNS segera melapor pada pimpinan. Pihak DPKP DIY segera melaporkan kasus ini kepada Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY serta Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Contact tracing pun dilakulan dan delapan orang yang kontak langsung dengan pegawai terkonfirmasi positif. Delapan orang itu segera diperiksa dengan test usap. Dari delapan orang tersebut, lima orang dinyatakan positif.

"Saat ini dari 6 terkonfirmasi positif sebagian OTG. 1 orang Di isolasi di Asrama Haji, 2 orang di BPSDMP dan 3 orang isolasi mandiri," beber dia.

Seluruh PNS disatu ruangan tempat pegawai terkonfirmasi diwajibkan untuk Work From Home (WFH). Pihaknya sudah mensterilkan Lingkungan kantor dengan disinfektan. Keluar masuk pegawai juga diperketat sampai masa inkubasi virus selesai.

Baca Juga

Pemerintah Tak Naikkan UMP, Pengusaha dan Buruh Bisa Berunding

Berdasarkan laporan tim gugus tugas penanganan COVID-19, terdapat tambahan 108 kasus positif baru diseluruh wilayah DIY pada Jumat 20/11. Sehingga total akumulasi kasus positif COVID-19 di DIY menjadi sebanyak 4936 kasus.

Sementara kasus sembuh hari ini sebanyak 50 kasus. Sehingga total kasus akumulasi kesembuhan menjadi 3762 kasus. (Teresa Ika/Yogyakarta)