Pantau Kasus PMK, Kabupaten Bogor Dirikan 7 Posko Pengaduan


Ilustrasi Sapi. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak meluas di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak), membuka tujuh posko untuk memantau perkembangan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Baca Juga:
Pemkab Wonogiri Lakukan Lockdown Pasar Hewan Pracimantoro Pasca Ditemukan Kasus PMK
"Silakan masyarakat yang menemukan indikasi ternaknya terpapar PMK melapor ke petugas dan posko-posko yang sudah disediakan. Virus ini harus ditangani segera karena penularannya begitu cepat," kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan di Bogor, Sabtu, (28/5) dikutip dari Antara.
Posko tersebut berada di Kantor Diskanak Kabupaten Bogor dan enam Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang tersebar di wilayah Cibinong, Babakanmadang, Jonggol, Pamijahan, Laladon, dan Jasinga.
Selain itu, Pemkab Bogor juga membuka hotline atau saluran telepon kewaspadaan mengenai kasus PMK dengan nomor 081286443517.
Iwan memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK dan cara penanganannya. Ia juga meminta kepada peternak dan penjual hewan ternak untuk mematuhi arahan petugas di lapangan dalam pencegahan PMK.
“Saya minta masyarakat selalu ikuti arahan dari petugas Diskanak yang di lapangan, agar wabah PMK ini tidak menyebar ke mana-mana. Kita butuh kerja sama agar virus ini bisa cepat teratasi,” kata Iwan.
Baca Juga:
Mentan Sampaikan PMK Tersebar di 15 Provinsi pada 3,9 Juta Ekor Ternak
Sementara itu, Kepala Diskanak Kabupaten Bogor Oetje Soebagdja menyebutkan pihaknya mencatat sebanyak 14 sapi yang dijual di wilayah Kabupaten Bogor teridentifikasi terjangkit PMK.
Menurut dia, sebanyak 14 sapi teridentifikasi positif PMK itu berasal dari Pasar Hewan Jonggol. Pihaknya pun melakukan isolasi terhadap hewan ternak yang terpapar PMK.
"Kami berusaha antisipasi dengan membentuk tim, membuat edaran kewaspadaan dini dan sosialisasi hingga menyiagakan petugas untuk membantu masyarakat jika ingin memeriksakan hewan ternaknya," kata Oetje.
Selain itu, Pemkab Bogor melalui instruksi Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menutup sementara Pasar Hewan Jonggol selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.
"Ini juga sesuai edaran Kementan agar virusnya tidak menyebar ke mana-mana. Kalau tidak ditutup, pasti datang lagi hewan ternak dari daerah lain, nanti menularkan atau membawa lagi virus," ujarnya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Peternak Ayam Gelar Aksi Mandi Jagung Menuntut Mentan Mundur, Harga Jagung Tembus Rp 7.000

Pemerintah Siapkan 525.995 Hektare Untuk Ekosistem Peternakan Nasional, Uji Coba di Sumba NTT

Kementan Klaim Kasus PMK Sudah Terkendali, dari Ribuan Kini Tinggal Ratusan Ternak

Pemerintah Diminta Jangan Pungut Biaya Vaksin PMK

3.000 Orang Daftar Jadi Anggota Polri Lewat Jalur Ahli Gizi dan Peternakan

Aksi Protes Buang Susu Hasil Panen, Dinas Peternakan Jateng Angkat Bicara

Aksi Protes Pedagang-Peternak Boyolali Buang Susu Rp 400 Juta Buat Mandi

Peternak Buang Ribuan Liter Susu Karena Serapan Dibatasi, Diduga Utamakan Impor

Peternak Rakyat Segera Dapat Pasokan Jagung Impor

Kolaborasi Dukung Transformasi Digital Berkelanjutan di Sektor Peternakan
