Selebrita

Pandji Pragiwaksono: 'Kami tidak Takut' sudah Lewat, Saatnya Pikir Ulang Cara Tangani Radikalisme

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 15 Mei 2018
Pandji Pragiwaksono: 'Kami tidak Takut' sudah Lewat, Saatnya Pikir Ulang Cara Tangani Radikalisme

Pandji Pragiwaksono.Bangsa Indonesia telah membuktikan diri tidak tunduk pada aksi teror.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RENTETAN serangan teror di Kota Surabaya memancing reaksi dari sejumlah pihak. Banyak yang marah, mengecam, menyayangkan, tak sedikit pula yang mendoakan para korban serta menyampaikan simpati mendalam. Lini masa media sosial riuh rendah dengan segala seruan untuk tetap bersatu dan berani menghadapi teror. Tanda pagar #KamiTidakTakut pun meramaikan media sosial. Seruan tersebut memang ingin menyemangati para korban dan seluruh bangsa ini.

Meskipun demikian, stand up comedian Pandji Pragiwaksono berpendapat bahwa tanpa tagar itu pun, bangsa Indonesia telah membuktikan diri tidak tunduk pada aksi teror. Sebagai bukti, ia menyebut kejadian bom Bali pertama dan kedua, ledakan di Kedubes Australia, Hotel Ritz-Carlton, hingga yang terakhir di Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5). Semua kejadian itu membuktikan bahwa terorisme masih ada di Indonesia. Oleh karena itu, ia pun mengajak kita untuk berpikir kembali bahwa mungkin ada yang salah dengan cara pihak berwenang mengatasi radikalisme. "Ungkapan 'kami tidak takut' sudah pasti lewat. Sekarang ialah ada yang salah dalam penanganan radikalisme," ujarnya saat dihubungi Merahputih.com, Senin (14/5).

pandji
Pandji Pragiwaksono serukan antiradikalisme lewat lawakan. (foto: Twitter @Pandji)

Ia berpendapat bahwa akar dari tindak kejahatan terorisme ialah pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan yang dimaksud bisa pendidikan saja dalam rumah atau institusi pendidikan secara umum. Lebih jauh, aktor yang juga penyiar radio ini mengajak untuk berubah. Pola pikir yang selama ini berfokus pada bagaimana menghentikan radikalisme harus dipikirkan ulang. Pasalnya, hal itu bisa saja tidak tepat dalam menangani kejahatan terorisme yang masih saja terjadi. Mesti ada diskusi yang mendalam untuk mencari tahu bagaimana seseorang bisa berubah jadi radikal. Ia pun mencontohkan ada keluarga yang kompak melakukan bom bunuh diri, atau mereka yang berpendidikan tinggi justru menjual aset dan bergabung dengan gerakan IS. "Pertanyaan itu enggak pernah dibahas. Saya curiga jawaban dari pertanyaan itu malah justru jadi cara mengatasi radikalisme," jelasnya.

Selain mengajak untuk berubah, penulis sejumlah buku ini juga mengajak semua orang bergerak maju. Ajakan itu akan ia tuangkan dalam bentuk tur stand up comedy. Tentunya tema yang diangkat ialah radikalisme. Ia menganggap topik antiradikalisme bisa ia sampaikan lewat lawakan. "Insya Allah ada dampaknya," harapnya. Memang ia mengunggah rencananya untuk tampil di sebuah radio Ibu Kota untuk membahas isu radikalisme dan terorisme pada Senin (14/5) pagi.

Lebih jauh, ia mengimbau agar jangan hanya menggemakan 'kami tidak takut', tapi mulai berpikir ulang bagaimana radikalisme ini bisa terjadi. Bukan juga hanya menjatuhkan hukuman mati. "Yang saya tahu, itu malah melahirkan pelaku baru," ujar Pandji yang mengadakan Tur Dunia Pragiwaksono yang infonya dapat disimak pada pilihpandji.com.

Bukan hanya sisi penegakan hukum yang disoroti bintang film Partikelir ini. Ia menyarankan agar tetap beraktivitas setelah serangan bom.

Meskipun demikian, Pandji juga mengingatkan untuk tetap waspada, tanpa kecurigaan berlebih. Yang terpenting, setiap orang harus mengetahui nomor yang bisa dikontak jika ada sesuatu hal yang terjadi. "Yang paling penting, kita harus lebih rekat dan bersatu. Kerekatan kita sebagai sebuah bangsa yang menentukan berhasil tidaknya teroris memecah belah kita," tutupnya.(ikh)

#Teroris #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Indonesia
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menekankan pentingnya kerapian data agar program pemerintah menjangkau pihak yang benar-benar membutuhkan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
Bagikan