Pandemi COVID-19, Periode Berat Bagi Penderita HIV/AIDS


UNAIDS Indonesia Country Director, Krittayawan Boonto dalam acara Tempo Press Briefing, Selasa (30/11). Foto: Istimewa
MerahPutih.com - Masih ada jutaan orang di dunia yang tertinggal dalam respon HIV (human immunodeficiency virus) karena ketimpangan sosial. Hal ini juga semakin diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.
"Kegagalan untuk meningkatkan capaian baik layanan pencegahan, tes dan pengobatan HIV akan mengakibatkan 7,7 juta kematian selama dekade ini," kata UNAIDS Indonesia Country Director, Krittayawan Boonto dalam acara Tempo Press Briefing, Selasa (30/11).
Baca Juga
954 Orang di Solo Terjangkit HIV/AIDS, KPA: Ada PSK yang Nekat Layani Pelanggan
Beberapa negara, termasuk negara dengan angka HIV tertinggi, telah berhasil membuat kemajuan yang luar biasa melawan AIDS. Namun capaian itu tidak merata, sehingga secara global masih terjadi 1,5 juta infeksi HIV baru di tahun 2020, dimana 31 persen terjadi di kalangan orang muda berusia 15-24 tahun.
Pada tahun 2020, diestimasikan ada 37,7 juta orang hidup dengan HIV di dunia, 15 persen di antaranya atau 5,8 juta orang tinggal di kawasan Asia dan Pasifik.
Tahun ini menandai 40 tahun pertama kalinya kasus AIDS dilaporkan. Sejak itu, data UNAIDS menunjukkan ada kemajuan besar, terutama pada perluasan akses ke pengobatan. Pada Juni 2021, sebanyak 28,2 juta orang telah mengakses pengobatan HIV, naik dari 7,8 juta pada 2010. Namun sayangnya, cakupan pengobatan HIV di Indonesia belum mencapai target.
Laporan UNAIDS menunjukkan bahwa negara yang memiliki hasil terbaik dalam respons HIV, adalah negara yang melibatkan komunitas dan memiliki sistem kesehatan yang kuat dan inklusif. Sedangkan wilayah dengan kesenjangan sumber daya, memiliki pendekatan hukum yang punitif, dan tidak menggunakan pendekatan berbasis hak untuk kesehatan, akan bernasib buruk.
“Kita sadar bahwa tindakan yang kita perlukan untuk mengakhiri AIDS juga akan membantu kita menghentikan pandemi masa depan. Kita punya alat untuk melakukannya: kita punya strategi dan komitmen di tingkat global. Kita harus bekerja sama untuk menerjemahkannya ke dalam komitmen nasional dan aksi lokal. Jika sukses, hasilnya akan kita dapatkan dalam hal kesehatan, pembangunan manusia, serta ekonomi,” ujarnya.
Baca Juga
Dinkes Kota Bandung Diinstruksikan Serius Perhatikan HIV-AIDS Saat Pandemi
Saat ini, diperkirakan (ODHIV) atau Orang Dengan HIV dan AIDS di Indonesia mencapai 543.100 orang, sampai dengan September 2021 sebanyak 378.446 di antaranya telah ditemukan. Namun, diantara ODHIV itu baru 149.833 yang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) dan 48.588 ODHIV mengalami supresi viral load.
"Angka infeksi HIV baru di Indonesia mulai mengalami penurunan, namun masih di level yang cukup tinggi yakni 27.580 infeksi baru pada tahun 2020. Tentunya di tengah pandemi COVID-19 saat ini, isu HIV AIDS tidak boleh luput dari perhatian sehingga capaian Indonesia akan lebih baik lagi," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi.
COVID-19 melemahkan respon AIDS di banyak tempat. Jumlah tes HIV menurun secara merata, dan sedikit orang yang hidup dengan HIV mulai melakukan pengobatan pada tahun 2020 di 40 dari 50 negara yang melapor ke UNAIDS.
Pandemi COVID-19 menjadi situasi yang sangat berat bagi komunitas orang yang hidup dengan HIV dan populasi kunci yang rentan terhadap HIV.
"Kami bekerja untuk memastikan akses pengobatan HIV tidak berhenti, kami berupaya agar orang dengan HIV mendapatkan akses yang setara terhadap vaksin COVID-19, dan kami melakukan monitoring dan advokasi hak-hak mereka terpenuhi,” ucap Meirinda Sebayang, Ketua Sekretariat Nasional Jaringan Indonesia Positif. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil

1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023

Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?

Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular

Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan

Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali

ODHA Bisa Hidup Sehat, ini Tipsnya

Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai

Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV AIDS

Kemenkes Imbau Masyarakat Cegah Penularan Hepatitis B
