Pancing Pelajar Mau Divaksin, Legislator Medan Usul Biaya Sekolah Gratis Sebulan


Seorang pelajar SMP sedang mendapat vaksinasi COVID di Medan, Rabu (14/7/2021). (ANTARA/HO)
MerahPutih.com - Pemerintah Daerah dan pihak sekolah diminta melakukan terobosan guna mempercepat program vaksinasi COVID-19 kalangan pelajar, terutama anak usia 12-17 tahun. Legislator Kota Medan menyarankan adanya kebijakan gratis biaya sekolah bagi siswa yang mau divaksin.
"Disdik Kota Medan dan pihak sekolah kami minta menggelar vaksinasi COVID-19 di sekolah-sekolah," kata anggota DPRD Kota Medan, Hendra DS di Medan, dilansir Antara, Kamis (22/7).
Baca Juga:
Menurut Hendra, pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan pelajar harusnya dilakukan di sekolah, karena pihak sekolah miliki data siswa yang akan divaksin.
"Selain sosialisasi vaksinasi COVID-19 lebih tepat sasaran, juga merupakan salah satu upaya dalam mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok kalangan pelajar di Kota Medan," papar dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Medan 2020 menyebutkan, pelajar SLTP sederajat berjumlah 132.354 orang terdiri dari 111.448 siswa SMP dan 20.906 siswa MTs. "Untuk mengajak siswa agar cepat divaksin, maka Pemkot Medan harus membuat program gratis uang sekolah satu bulan untuk semua tingkatan," tegas.

Dengan menggratiskan biaya sekolah, lanjut Hendra, maka tidak cuma pelajar yang tertarik, tetapi orang tua siswa juga mau ikut divaksin COVID-19. "Dibanding hanya diberi bantuan beras, lebih baik digratiskan uang sekolah, sehingga percepatan vaksinasi pelajar tercapai," tutur anggota Komisi IV DPRD Kota Medan itu
Sebelumnya, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) membahas kendala vaksinasi massal di kota-kota di seluruh Indonesia serta usulan percepatan pelaksanaannya kepada pemerintah pusat, Senin (19/7) lalu.
Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima Arya, memaparkan beberapa persoalan yang disampaikan. Mulai dari ketersediaan vaksin yang terbatas berbanding terbalik dengan antusiasme masyarakat yang ingin divaksin, hingga ketersediaan tenaga kesehatan sebagai vaksinator.
Khusus vaksin pelajar, Bima mengungkapkan masalah kurangnya sosialisasi kepada orang tua pelajar yang menjadi sasaran penerima vaksin. "Data capaian masing-masing target pelaksanaan vaksinasi di daerah juga menjadi keluhan para wali kota anggota Apeksi," imbuh Wali Kota Bogor itu. (*)
Baca Juga:
Vaksinasi Massal Polresta Cirebon Menyasar Mahasiswa
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Legislator Temukan Kejanggalan di Proses SPMB, Minta Sistem Dibongkar Habis
Transparansi PPDB Mendesak! DPR Soroti Kecurigaan Masyarakat dan Minta Akses Penuh Data Pendaftar

Carut Marut SPMB 2025, Ketua DPR Minta Audit Sistem Digital dan Atasi Manipulasi Data Domisili Demi Pendidikan Adil

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
Ingat! Tes Calistung Bukan Syarat Masuk Sekolah Dasar
SPMB 2025: Ini Jalur Masuk dan Dokumen Wajib yang Harus Disiapkan

Kenali 4 Jalur dan Kuota Penerimaan Siswa Baru di 2025
Ombudsman: Picu Ketimpangan Kualitas Pendidikan jika Sistem Zonasi PPDB Dihapus

[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
![[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19](https://img.merahputih.com/media/71/1c/46/711c467360ed7935305a1847238ccb53_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung](https://img.merahputih.com/media/17/c8/bc/17c8bc561c44cc563d3fef2cba579412_182x135.jpeg)